KEBAJIKAN (De 德) - Ada seorang raja yang bertanya pada putrinya seberapa besar cinta putrinya itu kepada ayahnya. Putrinya menjawab, “Cintaku kepada ayah seperti garam.” Sang raja kecewa dengan jawaban anaknya itu.
Keesokan harinya, ketika raja akan makan, putrinya menghidangkan masakan yang kelihatan lezat sekali, penuh dengan daging ikan yang mahal-mahal dan sayur-sayuran pilihan.
Raja senang sekali dan langsung ingin menikmatinya. Tetapi ketika ia menyantap makanan itu, raja terkejut, karena ternyata masakan itu tidak ada rasanya, hambar, dan kurang sedap, sangat berbeda dengan kelihatannya.
Raja bertanya kepada putrinya, mengapa ia membuat masakan yang hambar dan tidak sedap rasanya, apa yang kurang dalam masakan itu? Putrinya menjelaskan bahwa
masakan itu tidak diberi garam.
Ketika mendengar jawaban dari putrinya, barulah sang raja menyadari apa arti perkataan putrinya kemarin, bahwa cintanya kepada ayahnya seperti garam.
Ternyata garam lah yang membuat masakan itu rasanya bisa lezat. Tanpa garam, bahan-bahan yang enak-enak dan mahal-mahal yang dicampurkan dalam masakanpun, tetap tidak bisa membuat masakan rasanya bisa jadi enak.
Cinta ibarat garam, jika tidak kita berikan kepada orang yang kita Kasihi maka akan terasa hambar. Salam Kebajikan (Sumber/Lia)
Tidak ada komentar:
Write komentar