KEBAJIKAN (De 德) - Kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya memang sungguh sangat besar. Berikut ini adalah sebuah kisah nyata seorang Ibu tunggal, Chen Yapo, berusia 40 tahun, yang berjuang untuk mencarikan seorang guru les piano untuk anaknya yang kurang dalam kemampuan berpikir dan berharap musik dapat membantu perkembangan mental anaknya.
Chen Yapo sehari-hari bekerja sebagai seorang karyawan SPBU di Heilongjiang. Demi mencarikan guru les piano untuk anaknya, Ibu Chen datang ke panggung Impian Tiongkok untuk mengejar impiannya.
Ibu Chen berharap, dengan mempelajari piano dan musik, anaknya, Xiaowei, bisa mengalami peningkatan kemampuan berpikirnya dan semakin pintar. Ayah Xiaowei sebenarnya seorang dokter. Namun saat usia 4 tahun, ketika mengetahui Xiaowei terkena hidrosefalus, ayahnya meninggalkan Xiaowei dan Ibunya.
Ibu Chen pernah memberikan dia les piano, tetapi pada hari pertama les, Xiaowei langsung dikeluarkan karena dianggap tidak mampu mengikuti les. Akhirnya Ibu Chen, berusaha mempelajari piano dan musik, agar dia bisa mengajari sendiri anaknya dengan sabar.
"Dengan mempelajari piano, dapat membuat dia lebih pandai", demikian harapan Ibu Chen. Ibu Chen rela mempelajari piano selama 10 tahun untuk anaknya, padahal dia sendiri tidak menyukai musik. Dia belajar dengan keras, agar dia dapat menjadi seorang guru yang spesialis dan sabar untuk anaknya.
Usaha Ibu Chen tidak sia-sia. Meski sampai dengan 9 tahun, Xiaowei tidak mampu berbicara, namun sekarang, di usianya yang sekarang, dia mampu berkomunikasi lebih lancar dan mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Saat pentas di panggung Impian Tiongkok, Xiaowei dan Ibunya mampu membuat para juri terharu, sehingga apa yang menjadi impian Ibu Chen akan dikabulkan oleh Guru Popo.
Untuk merealisasikan impian ini, Lang-Lang, seorang pianis kelas dunia mengundang Ibu Chen dan Xiaowei, dan memberikan latihan piano kepada Xiaowei.Setelah acara ini disiarkan, Ibu Chen Yapo memperoleh banyak dukungan.
Ada guru piano yang bersedia mengajar putranya dan juga pengusaha yang tergerak hatinya memberikan bantuan untuk meringankan biaya hidupnya. Ibu Chen menerima guru piano, tetapi uang yang dia terima, dia teruskan ke yayasan Impian Tiongkok untuk diserahkan ke mereka yang lebih membutuhkan.
Sobat, betapa besarnya pengorbanan seorang ibu pada anaknya, janganlah kita sampai melupakan jasanya. Meski anaknya mengalami ketidaksempurnaan, namun kasih seorang Ibu tetaplah sepanjang masa dan yang terbaik di dunia. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar