Namun ada hal yang membedakan makan, apabila dalam hidup kita terlalu mengunggulkan nafsu maka hidup kita sepenuhnya untuk makan, makan dan makan. Bila hidup kita masih dalam batas pengendalian diri, maka kita cukupkan bahwa makan untuk hidup..
Sesungguhnya kita makan memang untuk hidup..Tak perlu berisi kemewahan dalam rasa yang serba sempurna dengan bumbu yang menggugah selera.
Hidup bukan semata apa yang kita masukkan kemulut, namun apa yang harus dimasukkan pada hati serta pikiran, agar pada posisi teratas kita tak lupa pada posisi kekurangan disekitar kita. Pada rasa sempurna kita tak melupakan rasa pahit disekitar kita. Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Tidak ada komentar:
Write komentar