|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 29 Juni 2014

Seorang yang Kaya Belum Tentu Benar-Benar Kaya, Seorang yang Miskin Belum Tentu Benar-Benar Miskin

 

KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Orang-orang Tionghoa menekankan pentingnya kehidupan keluarga. Banyak keluarga tradisional mempunyai seperangkat prinsip yang menjadi misi dan panduan dalam hidup sehari-hari.

Tema terpenting yang ditekankan oleh prinsip itu adalah bakti kepada orangtua, hemat, rendah hati, bijak, toleran, menghormati orang yang lebih tua, mengembangkan diri, menahan diri, dan mendidik diri.

Prinsip keluarga menduduki tempat istimewa dalam warisan kebudayaan Tionghoa. Prinsip-prinsip ini membuktikan kepercayaan Tionghoa bahwa keluargalah, lebih dari sekolah atau masyarakat, yang menjadi batu penjuru pendidikan dan landasan untuk membangun karakter.

Selama Periode Musim Semi dan Gugur, ada seseorang bernama Song Lingzi. Dia hidup sangat miskin namun penuh arti dan bahagia. Sementara itu, ada seorang pria kaya bernama Wei Wenhou seringkali menertawakan hidup Song dan bahkan dengan nada menghina. Suatu hari Wei berkata pada Song, “Hidup Anda selalu miskin, apakah Anda menginginkannya seumur hidup?”

Song tidak menghiraukan sindiran Wei dan menatapnya beberapa saat. Dengan lembut Song berkata, “Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya, dan biarkan saya menjelaskannya. Beberapa hari yang lalu, saya bermimpi seorang pria kaya yang memiliki 99 ternak domba, namun dia ingin menggenapkannya menjadi 100 ekor.

Orang kaya tersebut terus saja memikirkannya, namun dia tidak dapat menemukan seekor domba pun yang dijual. Akhirnya dia menemukan seorang tetangganya yang miskin memiliki seekor domba. Orang kaya ini pergi ke tetangganya dan memohon pada tetangga miskin itu untuk menjual padanya.”

Song melanjutkan, “Jika seseorang yang super kaya masih membutuhkan bantuan dari yang lain maka akan sangat sulit mengatakan siapa yang sebenarnya kaya dan siapa yang sebenarnya miskin.” 


Akhirnya Song membuat kesimpulan, “Seorang yang kaya belum tentu benar-benar kaya, seorang yang miskin belum tentu benar-benar miskin.” Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar