KEBAJIKAN (De 德) - Suatu hari Zi Lu mengambil sebilah pedang melindungi Konfusius. Konfusius bertanya kepadanya, "Zi Lu, apa yang sedang engkau lakukan?"
Zi Lu menjawab, "Jika menghadapi orang baik, saya akan berkelakukan baik; jika menghadapi penjahat, tentu saja saya harus melawan."
Konfusius berkata, "Pria sejati berdasarkan kejujurannya melindungi kebijaksanaannya. Tidak usah berkoar-koar, orang yang ribuan kilo meter juga mengenalnya. Bertemu dengan orang jahat dengan kejujuran meleburkannya, dengan bijaksana mengelilinginya, untuk apa menggunakan pedang?"
Akhirnya Zi Lu menyimpan pedangnya setelah mendengarkan perkataan Konfusius.
Konfucius lalu berkata, "Mari kukisahkan tentang asal muasal pepatah "Hujan di Musim Panas":
Menteri Meng dari negara Lian dan Wei melarikan diri ke negara Qi karena dituduh melakukan pelanggaran. Sampai di rumah kenalannya Guan Zhong, sang tuan rumah bertanya kepadanya, "Ketika tuan menjadi menteri, ada berapa orang yang ingin bertamu ke rumah tuan?"
Meng menjawab, "Ada 3 ribu orang."
Guan Zhong bertanya lagi, "Sekarang ada berapa orang yang mengikuti tuan ke sini?"
Meng menjawab, "Hanya ada 3 orang."
Guan Zhong bertanya lagi, "Kenapa bisa seperti ini?"
"Salah seorang adalah seorang yang bapaknya meninggal tidak mempunyai uang menguburkannya, dahulu saya membantunya menguburkan bapaknya; yang seorang adalah yang suatu hari karena sakit tak mampu membelikan keluarganya makanan, saya membantunya sampai ia sembuh; yang seorang lagi abangnya tidak bersalah dipenjara karena masalah hukum, saya membantunya akhirnya kasusnya menang dan dibebaskan dari penjara. Oleh sebab itu mereka mengikuti saya kemari."
Setelah mendengar perkataan Meng, Guan Zhong berkata, "Suatu hari hal sial ini juga akan menimpa saya, saya tidak boleh seperti angin musim gugur yang berhembus terus berlalu, saya harus seperti hujan musim panas yang dapat membantu orang."
"Hujan musim panas" metafora mengacu pada waktu yang tepat bisa membantu orang lain.
Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar