KEBAJIKAN (De 德) - Banyak orang yang merasa kalah dan hina dengan meminta maaf. Hal inilah yang membuat banyak orang merasa ragu untuk segera meminta maaf atau mengakui kesalahan mereka.
Entah ini adalah fakta yang menyenangkan atau miris bagi kita semua yang kadang masih enggan minta maaf. Di Jepang, saat ini telah berdiri beberapa agensi peminta maaf. Apakah itu?
Agensi ini adalah agensi yang akan menyewakan orang-orang yang akan berpura-pura menjadi kerabat Anda untuk meminta maaf, bahkan meminta ijin. Misalnya saat akan ijin tidak masuk, mereka bisa mengirim seseorang untuk berpura menjadi kerabat yang memintakan maaf pada manajer Anda.
Atau saat Anda ingin putus dengan seseorang, mereka bisa mengirimkan seseorang yang berpura-pura menjadi orang tua Anda dan meminta maaf pada kedua orang tua pacar Anda untuk meminta maaf.
Bisnis ini bisa ditemukan secara online di Jepang dengan harga dan jenis yang beragam. Kisaran harganya mulai $33 hingga $240 atau sekitar Rp 350 ribu hingga Rp 2,5 juta. Layanannya antara lain menjadi orang yang meminta maaf sambil memelas dan menangis, ini cocok untuk menghadapi orang yang sedang marah.
Ada juga yang menjadi peminta maaf via telepon ataupun email. Tarif termurah biasanya digunakan untuk mengatasi masalah percintaan. Dan tarif paling mahal biasanya bisa digunakan untuk problem yang lebih serius.
Sebagai negara yang punya harga diri dan rasa malu tinggi, bisnis ini cukup banyak dikritik di Jepang. Karena dikhawatirkan bisa menurunkan kesadaran seseorang akan kesalahan dan pentingnya meminta maaf itu sendiri.
Sebuah masalah bukanlah hal yang memalukan untuk dijalani, sekalipun kita adalah pihak yang bersalah. Saat kita berbuat salah dan meminta maaf, tentunya ada pelajaran yang bisa kita ambil. Misalnya bahwa maaf itu tak mudah diberikan, maka jangan sembarangan melakukan kesalahan. Meminta maaf juga mengajarkan kita untuk menjadi sosok yang lebih dewasa dan fair.
Siapapun tak lepas dari kesalahan. Menyewa orang lain untuk minta maaf pun tak akan melepaskan rasa bersalah yang menghantui perasaan Anda, selain terlindungi oleh denial kita sendiri.
Maka saat kesalahan itu jatuh pada Anda, jangan takut apalagi enggan meminta maaf. Maaf tak berarti Anda kalah. Melainkan menghargai diri kebenaran dalam diri sendiri dan orang lain. Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar