|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 16 September 2014

Just Do It

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Hakikat perkawinan di zaman kini makin tak mudah dipahami, menyusul makin banyaknya pasangan yang gampang menceraikan diri seolah sudah menjadi sebuah trend.

Padahal, kalau kita buat daftar alasan mengapa orang memutuskan untuk menikah dan daftar alasan mengapa mereka bercerai, pasti akan ditemukan banyak over lapping pada kedua daftar tersebut.

Ketika menjemput teman di bandara sore tadi, tak sengaja saya mendapat pelajaran berharga arti sebuah perkawinan. Di ruang kedatangan, seorang pria paruh baya menenteng koper dan tas kecil tergopoh menjemput keluarga yang datang menjemputnya.

Sambil berjongkok ia memeluk anaknya yang kecil, perempuan usia lima tahun. Dari hangatnya pelukan erat anak-bapak ini tercermin betapa masing-masing amat rindu. “Apa kabar Dik? Papa kangen nih.” 


Sang anak tersipu-sipu, "Adik juga kangen Pa.” 

Kemudian ia memandang si sulung. Bocah lelaki usia 10 tahun. “Wah, Dion sudah gede sekarang” ujarnya sambil merangkulnya. Mereka saling mengelus kepala.

Adegan selanjutnya, adalah ciuman kasih si pria terhadap ibu kedua anaknya, layaknya pengantin baru.

Rasa iri terbersit di hati melihat adegan tersebut. “Sudah berapa tahun usia perkawinan Anda,” tanya saya kepada si pria.

“Kami sudah menikah selama 17 tahun,” jawabnya tanpa melepaskan gandengan tangan istrinya.

“Omong-omong, Anda pergi berapa lama sih?”

“Dua hari,” jawabnya singkat.

Saya terkejut mendengar jawaban itu. Betapa tidak, melihat kerinduan masing-masing dalam penyambutan mesra itu, saya pikir pria tadi sudah meninggalkan keluarganya selama berbulan-bulan.

“Mengapa Anda tanyakan hal itu,” tanya si pria melihat wajah saya termangu.

“Well, semoga saya bisa seperti Anda.”

“Jangan hanya berharap. Just Do It,” ujarnva berlalu.

Barangkali memang benar pernyataan Mignon McLaughlin jurnalis Amerika terkenal, sebuah perkawinan yang berhasil menuntut jatuh cinta berkali-kali tapi selalu pada orang yang sama. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar