|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 17 September 2014

Kisah Dibalik Pepatah Tiongkok Kuno, Mao Sui Zi Jian (毛遂自荐)

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Pada Masa Negara-Negara Berperang, Kerajaan Zhao dikepung oleh tentara Kerajaan Qin yang sangat perkasa, dan bisa jatuh sewaktu-waktu. Raja Kerajaan Zhao berniat bersama Kerajaan Chu melawan Kerajaan Qin, maka mengirim Pangeran Pingyuan melobi Kerajaan Chu.

Sebelum berangkat, Pangeran Ping Yuan memilih 20 penasehat, salah satu pengikutnya mempromosikan Mao Sui.

Pangeran Ping Yuan bertanya, “Berapa lama Anda bekerja di tempat saya?”

Mao Sui menjawabnya, “ Tiga tahun.”

Ping Yuan seterusnya mengatakan, “Tiga tahun tidak pendek, kalau Anda mempunyai ketrampilan pasti saya mengetahuinya. Sekarang saya mengembam tugas berat, Anda jaga rumah saja.”

Mao Sui dengan penuh keyakinan menjawabnya, “ Kalau pangeran sejak awal menggunakan saya, pasti saya sekarang sudah terkenal.”

Akhirnya Pangeran Ping Yuan setuju membawa Mao Sui ke Kerajaan Chu. Perundingan antara Pangeran Ping Yuan dengan Raja Kerajaan Chu berlangsung dengan seret. Mao Sui mendengarnya dengan tidak sabar, dia memegang erat pedang yang tergantung di pinggangnya dan menghadap Raja Chu dengan mengatakan, “Baginda, kerajaan-kerajaan Zhao dan Chu bersama melawan Kerajaan Qin sudah menjadi arus zaman. Mengapa tidak membuahkan hasil dan selalu dibahas?”

Raja Chu merasa sangat tidak senang dan bertanya kepada Pangeran Ping Yuan, “ Siapa orang ini?”

Pangeran Ping Yuan menjawabnya, “ Pengikut saya.”

Raja Chu segera naik pitam dan menyuruh Mao Sui agar keluar dari dewan istana. Namun Mao Sui tidak menuruti perintahnya, sebaliknya dia bergegas mendekati Raja Chu dan segera mencabut keluar pedangnya dengan keras mengatakan,” Kau berani mencela saya, kau mengandalkan Kerajaan Chu adalah negara besar, dan banyak pengawal di pinggirmu. Tapi ingat, sekarang saya dekat denganmu, apa gunanya negara besar dan banyak pengawal, nyawamu kini berada di tanganku, masih berani mengecam saya?”

Raja Chu bungkam seribu bahasa karena ketakutan. Mao Sui seterusnya mengatakan,“ Kerajaan Chu adalah negara besar, tapi takut sama sekali terhadap Kerajaan Qin. Kini kita bergabung melawan Kerajaan Qin, tapi Baginda tetap penakut dan terlalu berhati-hati, apakah tidak merasa malu?”

Mao Sui akhirnya mengatakan, “Bagaimana Baginda, sedia atau tidak bergabung dengan negara kami dan melawan Kerajaan Qin?”

Raja Chu terpaksa menyetujuinya. Setelah digalangnya persekutuan antara Kerajaan Zhao dan Kerajaan Chu untuk menangkis serangan Kerajaan Qin, Pangeran Ping Yuan dan rombongannya segera pulang ke Ibu Kota Handan.

Ketika menemui Raja Zhao, Pangeran Ping Yuang mengatakan, “Kunjungan sukses ke Kerajaan Chu, semua berkat Tuan Mao Sui. Dia lebih unggul dari ratusan ribu tentara.”

Ungkapan Pepatah, Mao Sui Zi Jian (毛遂自荐) digunakan untuk mempersendakan seseorang yang sanggup mengusulkan dirinya sendiri untuk melaksanakan tugas secara sukarela.  Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar