KEBAJIKAN ( De 德 ) - Liu An (179-122BC), adalah cucu Liu Bang, kaisar pertama Dinasti Han, seorang sastrawan dan pemikir Tao. Ia mengorganisir ribuan alkemis Tao untuk mengkompilasi sebuah buku dan menganjurkan gagasan bahwa segala sesuatu di alam semesta berasal dari Dao (道). Dia juga menyukai alkimia dan bermimpi menjadi abadi. Namun Dia dituduh sebagai pemberontak dan ditangkap tanpa konspirasi dibawa ke penjara dan ia bunuh diri.
Oleh karena Liu An memiliki pengaruh yang besar pada Tao, maka setelah ia meninggal, orang menciptakan legenda tentang dia.
Oleh karena Liu An memiliki pengaruh yang besar pada Tao, maka setelah ia meninggal, orang menciptakan legenda tentang dia.
Konon kabarnya, suatu hari Liu An bertemu dengan delapan orang tua dan dalam sebuah upacara khidmat, dia secara resmi menjadi murid mereka. Dia mulai belajar dari mereka bagaimana membuat obat mujarab kehidupan dan mengembangkan dirinya untuk mencapai kesempurnaan.
Setelah beberapa waktu, Liu An berhasil membuat penyulingan pil kedewaan. Tapi sebelum ia sempat menelannya, seseorang mengatakan kepada kaisar tentang rencananya. Kaisar menyuruh orang untuk menangkapnya. Liu An buru-buru meminta delapan guru tuanya untuk bantuan.
Mereka mengatakan kepadanya bahwa dia bisa menelan pil kedewaan dan menjadi makhluk surgawi. Dengan izin dari guru-gurunya, Liu An dan semua teman-temannya yang makan beberapa pil, segera menjadi abadi dan naik ke surga. Anjing dan ayam yang makan pil tersisa di halaman, ikut juga terbang ke langit, berkotek dan menggonggong.
Dari legenda inilah muncul ungkapan Pepatah," Yi ren dé dao, ji quǎn Sheng Tian (一 人 得道, 鸡犬 升天) yang artinya, Ketika seorang pria mencapai Dao, bahkan hewan peliharaannya naik ke surga. Ketika seseorang memegang kekuasaan, maka semua teman-teman dan kerabatnya menduduki posisi yang tinggi.
Dalam budaya Tionghoa, kata untuk hewan peliharaan, terutama "anjing", memiliki implikasi buruk. Membandingkan seseorang dengan hewan peliharaan, anjing khususnya, menunjukkan bahwa kita menghinanya.
Jadi, orang - orang menggunakan ungkapan pepatah ini untuk mengejek orang-orang yang berpengaruh dan teman-teman juga relasinya yang mendapatkan kemajuan yang begitu mudah dan cepat dalam karir mereka hanya karena hubungan tersebut. Salam kebajikan
Jadi, orang - orang menggunakan ungkapan pepatah ini untuk mengejek orang-orang yang berpengaruh dan teman-teman juga relasinya yang mendapatkan kemajuan yang begitu mudah dan cepat dalam karir mereka hanya karena hubungan tersebut. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar