|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 22 September 2014

Kisah Dibalik Peribahasa Tiongkok Kuno, Po Jing Chong Yuan (破镜重圆)

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Pada abad ke-6 Masehi, bagian utara Tiongkok dikuasai oleh pemerintah Dinasti Sui. Bagian selatan Tiongkok terdiri dari beberapa buah negeri yang kecil. Namun, negeri-negeri tersebut ditawan satu demi satu oleh tentara pemerintah Sui, dan akhirnya, hanya tinggal negeri Chen saja.

Melihat situasi yang semakin tegang pada saat itu, suami Putri Le Chang di negeri Chen, yaitu Xu Deyan, percaya bahwa negerinya akan mengalami nasib yang sama seperti negeri-negeri yang lain itu, dan jika ini terjadi dia pasti akan terpisah dengan istri yang begitu disayanginya itu.

Oleh karena itu, dia mengambil sebuah cermin yang berbentuk bulat, dan membelah cermin itu menjadi dua keping. Sekeping disimpannya sendiri, dan sekeping lagi disimpan oleh istrinya. Mereka berjanji, jika benar-benar terpisah, maka mereka akan menjual cermin yang pecah itu di pasar di negeri Sui pada hari Cap Goh Meh, agar mudah mencarinya.

Tidak lama setelah itu, negeri Chen benar-benar ditumbangkan oleh negeri Sui. Xu Deyan terpaksa melarikan diri. Putri Le Chang pula ditangkap oleh militer Sui untuk dijadikan gundik bagi Yang Su, seorang perdana menteri di negeri tersebut.

Setelah mendapat berita bahwa istrinya berada di Daxin, ibu kota negeri Sui, Xu Deyan segera berangkat ke kota tersebut untuk mencari istrinya.

Pada hari Cap Goh Meh yang dijanjikan itu, Xu Deyan yang berada di Daxin itu, melihat seorang wanita yang menjual separuh keping cermin di pasar. Dia segera mengeluarkan cermin yang separuh lagi yang disimpannya, dan mencoba mencocokkannya dengan cermin milik wanita itu.

Melihat kedua cermin itu menyatu dengan baik menjadi sekeping cermin yang lengkap tanpa cacat sedikit pun, maka Xu Deyan merasa sangat terharu. Namun, setelah diketahuinya bahwa istrinya sudah menjadi selir seorang perdana menteri yang bernama Yang Su, dia merasa sangat kecewa. Dengan hati yang penuh duka, dia menulis sebuah puisi di cermin itu,

Hilangnya cermin perunggu bersama cinta dihatiku,

Bertemu kembali cermin, di manakah pula kekasihku.
Dewi Bulan tidak lagi terlihat,
Yang tinggal hanyalah cahaya bulan.

Wanita tersebut membawa pulang cermin itu, lalu diberikan kepada Putri Le Chang. Setelah membaca puisi tersebut, puteri itu menangis karena terlalu rindu kepada suaminya. Menteri Yang Su merasa amat kasihan kepadanya. Maka, dia meminta Xu Deyan datang untuk membawa istrinya pulang. 


Dengan demikian, maka pasangan yang telah mengalami begitu banyak derita itu, akhirnya bisa bertemu kembali dan hidup dengan bahagia hingga ke akhir hayat mereka.

Ungkapan Peribahasa, "Po Jing Chong Yuan (破镜重圆)," ini membawa arti pasangan suami istri yang bercerai atau terpisah akan menikah atau bertemu kembali.
Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar