|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 05 September 2014

Tetaplah Hormat Kepada Orangtua

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Pada zaman chun qiu ( musim semi musim gugur ) ada seorang anak bernama sun yuan jue. Kedua orangtuanya sangat memanjakannya. Tetapi orangtua sun yuan jue memiliki perilaku yang tidak baik dan tidak punya sopan santun terhadap kakeknya yang sudah tua.

Walaupun sun yuan jie masih kecil, ia sudah tahu bagaimana seharusnya menghormati orang tua. Dia tidak terlalu suka melihat orangtuanya berlaku kurang sopan santun terhadap kakeknya. Karena itu, ia sudah bisa menasihati orang tuanya agar mengubah sikap mereka yang kurang baik dan kurang sopan terhadap orangtuanya sendiri.

Suatu hari, ayah dan ibu sun yuan jue berniat menbuang kakek yang sudah sakit-sakitan itu di atas gunung. Dalam pikiran mereka, biar tidak merepotkan, ayah mereka lebih baik diasingkan keatas gunung. Dengan demikian, orang yang sudah tua itu pelan-pelan akan menghadapi hari-hari terakhir hidupnya.

Ayah sun yuan jue lalu membawa sebuah keranjang pikul yang besar. Kakek yang sudah tua itu dimasukkan dalam keranjang lalu dipikul menuju puncak gunung. Sun yuan jue tidak terima melihat kakeknya di buang. 


Dia lalu berlutut didepan ayahnya dan memohon agar jangan membuang kakeknya, ” kakek bisa mati dimakan binatang buas. Lagipula kakek bisa mati pelan-pelan karena sedih hatinya di buang oleh anaknya sendiri! ”

Ayah dan ibunya pun menjawab,” kakekmu ini sudah tua, sudah pikun dan lebih banyak merepotkan dari pada membantu orang kalau sudah setua ini akan tampak seperti dia, sudah tidak berguna dan bahkan sering menbuat kita susah. Karena itu, kamu berdiri, tidak perlu memohon seperti ini, karena kalau kakekmu tidak dibuang, kita di rumah semua bisa pusing dan repot!”


Setelah menjawab sun yuan jue, ayahnya segera memikul kakeknya untuk pergi ke gunung dan sun yuan jue mengikutinya dari belakang.
 

Setelah tiba di puncak gunung, kakeknya di keluarkan dari keranjang dan di dudukan di bawah pohon di pinggir jurang, kakek tua itu menangis dan sun yuan jue pun menangis merenungkan nasib malang kakeknya.

Dalam hati ia terus mencari akal bagaimana membawa kakeknya pulang kembali ke rumah.
setelah itu ia mengambil keranjang dan segera pulang. Ayahnya berteriak kepadanya,” keranjang itu sudah tidak perlu lagi, tinggalkan saja disini, tidak usah repot membawanya pulang! ”

Sambil menangis dan tidak kalah keras suaranya, sun yuan jue menjawab, ” keranjang ini masih bisa di gunakan, saya tunggu sampai ayah dan ibu tua seperti kakek, saya akan pakai keranjang ini untuk memikul dan membuang kalian di pinggir jurang di atas gunung ! ”

Ayahnya terkejut dengan jawabannya. Setelah berpikir sejenak, ayahnya memasukan kembali kakek kedalam keranjang dan membawanya pulang kerumah. Sejak saat itu ayah dan ibunya tidak pernah lagi berbuat kurang sopan terhadap kakeknya, mereka bahkan menunjukan hormat dan kasih kepada kakeknya.

Sikap kita yang kurang memerhatikan orang tua atau bahkan mengabaikan orangtua sendiri akan ditiru oleh keturunan kita dan mereka bisa bersikap seperti kita bersikap terhadap orangtua kita sendiri. 

Bagaimanapun orang tua kita sudah menua, dahulunya mereka adalah orang yang selalu membawa kita berjalan, mengajari kita bicara, tempat berlindung dan mencurahkan air mata, tempat bermanja yang tulus dan menyayangi kita. Berbaktilah pada orang tua. Lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan mereka selagi kita masih bersama mereka.

Tunjukkan kehadiran Anda yang tersenyum tulus padanya. Maka tak ada yang lebih membahagiakan kedua orang tua Anda selain anak-anaknya yang masih mengingat dan menyayangi mereka. 


Tetaplah hormat dan sopan terhadap orangtua sampai akhir hayat mereka, jangan membiarkan orangtua, bahkan jika sudah merepotkan sekalipun, sengsara pada masa tua mereka karena merekalah yang melahirkan dan membesarkan kita. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar