KEBAJIKAN (De 德) - Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup bersama seekor harimau yang besar berbadan coklat keemasan. Luka yang di derita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang di kejar pemburu.
Serigala telah berusaha menyelamatkan kawannya. Namun sayang, sebuah panah yang telah di bidik malah mengenai kaki belakangnya. Kini, ia tak bisa berburu lagi bersama harimau, dan tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk.
Sang harimau pun tahu bagaimana membalas budi. Setiap selesai berburu, selalu membawa pulang daging merupakan bagian Serigala. Sebagai balasannya, serigala selalu menjaga keluarga sang harimau.
Lolongan serigala selalu tampak mengerikan bagi siapapun yang mendengar. Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk di pojok gua.
Rupanya, peristiwa itu telah sampai pula ke telinga seorang pertapa. Ia ingin memberikan pelajaran tentang berbagi dan persahabatan.
Pertapa bertanya, “Pelajaran apa yang kalian dapatkan?”.
Seorang murid tampak angkat bicara, “Guru, aku melihat serigala itu seperti kita kaum pertapa, para umat pasti akan memenuhi kebutuhan kita. Karena itu, lebih baik kita berdiam saja, karena mereka yang berjodoh akan datang dengan berbagai cara.”
Melanjutkan ucapannya, “Lihatlah serigala itu. Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap hidup, dan mendapat makanan.”
Guru, “Ya, Kamu memang memperhatikan, tapi sesungguhnya kamu buta. Walaupun mata lahirmu bisa melihat, tapi mata batinmu lumpuh.
Berhentilah berharap menjadi serigala, dan mulailah berlaku seperti harimau yang mau menundukkan dirinya sebagai raja hutan, dan mau melayani siapa yang memerlukannya. Jangan mengangkat dirimu terlalu tinggi, karena sekalinya jatuh akan sangat terasa sakit sekali. Salam kebajikan (Sumber/Lily)
Tidak ada komentar:
Write komentar