|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 21 Oktober 2014

Tata Krama

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Pada jaman dinasti Han (汉), di kota Peng (彭城), hiduplah seorang yang bernama Zhang Zhao (张昭). Pada akhir jaman dinasti Han, ia mengungsi ke daerah Jiang Nan (江南). 

Kebetulan, saat itu Sun Ce (孙策) sedang mencari kader militer. Oleh Sun Ce, Zhang Zhao dipercaya untuk memangku jabatan sebagai seorang jenderal. Saat hendak meninggal, Sun Ce berpesan kepada Zhang Zhao agar mengabdi kepada adiknya yang bernama Sun Quan (孙权). 

Suatu ketika Cao Pi (曹丕), seorang raja dari kerajaan Wei (魏) mengutus seorang pejabat yang bernama Xing Zhen (邢侦) untuk berkunjung ke Jiang Nan menemui Sun Quan. Xing Zhen merasa dirinya adalah wakil raja, sehingga menunjukkan perilaku yang sombong. Saat kereta kuda telah memasuki pintu kota, masih juga tidak berkenan untuk turun dari kereta.

Zhang Zhao menegur Xing Chen, ”Tata krama yang berlaku adalah untuk ditaati oleh semua orang. Anda sombong sekali. Apakah anda merasa daerah Jiang Nan sangat lemah sehingga tidak mampu menindak anda untuk mentaati tata krama yang berlaku?”


Mendapat teguran dari Zhang Zhao, Xing Chen segera turun dari kereta kuda dan memberi hormat kepadanya. Setelah Sun Quan menjadi raja, Zhang Zhao seringkali memberikan kritik yang membangun. 

Hal ini membuat Sun Quan tidak begitu suka terhadap Zhang Zhao. Pada sebuah kesempatan, dengan berlinang air mata Zhang Zhao berkata kepada Sun Quan:”Karena mengemban amanah dari mediang Sun Ce, barulah hamba berani memberikan kritik kepada baginda.”Sejak saat itu, Sun Quan berubah menjadi sangat menghormati Zhang Zhao. Zhang Zhao adalah seorang pejabat yang jujur dan terus terang, rakyat sangat menghormati beliau.

Pada jaman dinasti Tang (唐), hiduplah seorang sarjana ilmu agama Budha terkenal yang bernama: Xuan Zang (玄奘). Sejak kecil, ia telah menaruh hormat terhadap yang lebih tua. 


Suatu hari, saat Xuan Zang berusia 8 tahun, sang ayah mengajarinya belajar kitab bakti (孝经). Sang ayah berkata, ”Zeng Zi (曾子), saat mendengarkan sang guru (Kong Z / i孔子) mengajar selalu berdiri untuk menyimak. Zeng Zi mengatakan, Berdiri untuk menyimak pelajaran adalah sebuah penghormatan kepada sang guru.”

Selesai berkata, saat sang ayah mendongakkan kepala, mendapati jika Xuan Zang telah beranjak dari tempatnya dan berdiri di samping. Ketika sang ayah menintanya untuk duduk, Xuan Zang menjawab, ”Zeng Zi saat menyimak Kong Zi mengajar berdiri, bagaimana saya berani duduk saat mendengarkan ayah memberikan penjelasan?”

Setelah dewasa, Xuan Zang menimba ilmu agama Budha di India. Ia adalah seorang tokoh besar dalam perkembangan agama Buddha di Zhong Guo.

Dalam kitab Di Zi Gui tertulis, "Qi xia ma, cheng xia ju, Guo you dai, bai bu yu, Zhang zhe li, you wu zuo, Zhang zhe zuo, ming nai zuo
(骑下马,乘下车, 过犹待,百步余, 长 者立,幼无坐, 长 者坐,命乃坐)."
 
Saat berkuda/mengendarai kereta kuda, bila melihat yang lebih tua, sebagai junior, kita harus turun sejenak untuk memberikan salam. Sebagai yang lebih muda, kita harus mempersilahkan beliau untuk melintas terlebih dahulu, setelah agak jauh barulah kita diperbolehkan beranjak. 


Ketika yang lebih tua sedang berdiri, kita juga harus ikut berdiri disamping-tidak diperbolehkan untuk duduk. Jika yang senior duduk, yang lebih muda dilarang duduk sebelum dipersilahkan oleh beliau. Salam kebajikan (Xie Zheng Ming)

Tidak ada komentar:
Write komentar