|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 05 Desember 2014

Kronologi Lengkap, 3 Kapal Illegal Fishing Asal Vietnam yang Diledakkan

 



KEBAJIKAN ( De 德 ) Ternyata Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan TNI untuk bersikap tegas menembak dan meledakkan kapal-kapal nelayan negara asing yang mencuri ikan di Tanah Air, betul-betul bukan isapan jempol belaka. Hari ini, Jumat (5/12/2014) Tiga kapal nelayan Vietnam diledakkan karena mencuri ikan di perairan Indonesia, seperti dikutip dari detikcom.

Kapal patroli TNI AL KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631 yang bertolak dari batam telah tiba di Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014) pagi ini. Komandan KRI Barakuda-633 Mayor Laut (P) Saryanto berjanji akan bertindak tegas. Pihaknya akan meledakkan 3 kapal ikan Vietnam tersebut yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia.

Di lokasi juga tampak KRI Hassanudin merapat. Kabarnya di dalam kapal itu ada para petinggi TNI. Di antaranya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kapuspen TNI Mayjen M Fuad Basya, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Kepala Laksamada Muda (Laksda) TNI Widodo.

Ketiga kapal tersebut tampak berada di wilayah Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014) pagi. KRI Barakuda-633 yang dikomandani Mayor Laut (P) Saryanto pun mendekat ke ketiga kapal nelayan tersebut.

 

Saryanto kemudian menunjukkan 3 kapal milik Vietnam yang berjarak 1.000 yard atau kurang lebih 800 meter dari KRI Barakuda-633. Ketiga kapal tersebut tampak berukuran sedang dan berwarna seragam, yakni hijau, putih dan oranye. Mereka semua kedapatan mencuri ikan secara ilegal di perairan Indonesia.

Ketiga kapal milik Vietnam itu adalah :

1. KG 90433. ATS 005 dengan Nahkoda Van Thanh Son. ABK 2 orang dan bermuatan ikan.

2. KG 94366 TS. ATS 006 dengan Nahkoda Nguyen Duy, ABK 23 orang seluruhnya WNA.

3. KG 94266 TS. ATS 012 dengan Nahkoda Nguyen Duc Van, dengan ABK 20 orang WNA, dan bermuatan ikan.

Kata Saryanto, nantinya KRI Barakuda-633 akan merapat ke 3 kapal Vietnam itu dengan sekoci, untuk mengamankan nahkoda dan para ABK-nya. Setelah itu kemudian meledakkannya.

Saat ini Komandan Saryanto tengah memerintahkan anak buahnya untuk menurunkan sekoci dari KRI Barakuda-633. Para prajurit TNI AL akan merapat ke ketiga kapal itu untuk mengevakuasi nahkoda dan para ABK kapal.

"Nanti setelah itu, ketiga kapal ikan milik Vietnam tersebut akan kita ledakkan," kata Komandan KRI Barakuda-633 Mayor Laut (P) Saryanto." ucap Saryanto.

Personel TNI AL KRI Barakuda-633 Menangkap Nelayan Vietnam, Diberi Makan dan Minum

 

Para personel TNI AL dari KRI Barakuda-633 setelah merapat ke 3 kapal Vietnam itu, kemudian mengevakuasi nakhoda dan ABK 3 kapal nelayan Vietnam yang mencuri di wilayah perairan Indonesia. Mereka dipaksa turun dari kapalnya kemudian dibawa naik ke KRI Barakuda-633.

Ada 8 ABK kapal ikan Vietnam yang diamankan di KRI Barakuda-633. Mereka semua kemudian diperiksa satu-persatu dan disuruh mengangkat tangan untuk memastikan keamanan. Semua berjenis kelamin laki-laki dan rata-rata berusia sekitar 35-40 tahun. Ada satu orang yang berusia sekitar 17-an tahun.

 

Delapan nelayan itu disuruh duduk berbaris di atas geladak helikopter KRI Barakuda-633. Ada beberapa personel TNI AL yang menjaga dengan senjata laras panjang.

Tak lama berselang seorang personel TNI AL lainnya mendekat dan memberi kedelapan ABK kapal Vietnam itu makanan dan minuman. Para ABK yang tadinya terlihat pucat, kini menunjukkan sedikit senyum. Mereka kemudian menikmati suguhan itu.


 

"Kita harus tetap perlakukan mereka baik. Harus humanis. Kita hormati hak-hak mereka juga," kata Komandan Saryanto.
 

Momen Dramatis Peledakan 3 Kapal Nelayan Vietnam Pencuri Ikan

   

1. Ditembak dengan Meriam

  

Awalnya tim TNI AL menembak salah satu kapal dengan senjata dari Kapal Navigasi Bintang Laut 4801 oleh Satuan Kopaska Koarmabar. Setelah beberapa kali tembakan kapal nelayan oleng namun belum tenggelam.

2. Ditempel Peledak dan Diledakkan


  

Setelah itu tampak beberapa anggota Satuan Kopaska Koarmabar bergerak mendekati 3 kapal itu dengan sekoci. Mereka memasangi bahan peledak di kapal-kapal tesebut. Selanjutnya meriam diarahkan ke peledak yang sudah ditempel di dinding kapal nelayan. 

3. Kapal Nelayan Terbakar

  

Sesaat setelah diledakkan, terlihat kobaran api dari kapal nelayan pencuri ikan itu. Kapal itu diledakkan satu persatu. Api dan asap besar membumbung tinggi ke langit setiap kali kapal meledak. 

4. Kapal Nelayan Tenggelam



 
Perlahan kapal yang baru saja diledakkan itu tenggelam ke dasar laut. Sementara puingnya berserakan di atas laut. Tak beberapa lama kemudian badan kapal tak terlihat dari permukaan. 

5. Operasi Dikawal 3 KRI dan 1 Helikopter

  

Aksi peledakan tersebut dikawal oleh KRI Sultan Hasanuddin, KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631. Ada juga helikopter yang berputar-putar di sekitar lokasi untuk memantau. Beberapa anggota TNI AU dari KRI Barakuda-633 memantau di 2 sekoci.

 


Peledakan dilakukan di perairan wilayah Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014) pagi. Ada 3 kapal Vietnam yang diledakkan, yakni KG 90433 TS. ATS 005, KG 94366 TS. ATS 006, dan KG 94266 TS. ATS 012.

8 ABK Vietnam Pencuri Ikan Meratapi Kapalnya yang Diledakkan

 

Delapan ABK kapal Vietnam di KRI Barakuda-633 yang dievakuasi, turut menyaksikan peledakan ketiga kapal mereka dari geladak helikopter dengan penjagaan dari personel TNI AL. Wajah mereka semua, terlihat sedih.

Para ABK kapal Vietnam ini tampak bercakap-cakap. Entah apa yang dibicarakan. Mereka semua berbincang dengan bahasa Vietnam. Salah seorang dari mereka tampak menyeka matanya dengan tangan.

Para ABK kapal Vietnam itu menatap kobaran api yang melumat kapalnya. Jarak pandang mereka semua dari KRI Barakuda-633 ke ketiga kapal tersebut sekitar 800 meter.


3 Kapal Vietnam Pencuri Ikan Diledakan Telah Melalui Proses Hukum


   

Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda (Laksda) TNI Widodo menggelar jumpa pers sesaat setelah turun dari KRI Sultan Hasanuddin di Pelabuhan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014) siang. Ia bicara didampingi Kalakhar Bakorkamla Laksamana Madya TNI D.A Mamahit, dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya.

Dalam jumpa pers itu, Widodo kemudian menjelaskan kronologi penangkapan 3 kapal Vietnam itu. Katanya, kapal itu ditangkap Minggu 2 November 2014 pukul 22.00 WIB.

Ketiga kapal Vietnam itu menjaring ikan di perairan Indonesia yang jaraknya kurang lebih 25 NM dari Tarempa. Karena melanggar, semuanya lalu ditangkap dan diamankan oleh KRI Imam Bonjol-383 yang merupakan unsur Koarmabar.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, kapal ikan asing tersebut tidak memiliki dokumen, alias bodong atau ilegal," ucap Widodo.

Berdasarkan temuan tersebut, kemudian dilaksanakan penyidikan. Kasus 3 kapal ikan Vietnam tersebut diserahkan ke Kejaksaan Negeri Tarempa.

"Kemudian ketiga kapal ikan asing tersebut telah melalui proses dan penetapan hukum dari Pengadilan Negeri Ranai berupa persetujuan untuk dimusnahkan atau ditenggelamkan," jelas Widodo.

Pengadilan Negeri Ranai pada tanggal 3 Desember 2014 telah menerbitkan Surat Penetapan Nomor 18, 19, dan 20/PEN.PID PRKN/2014/PN RAN. Dalam surat itu dinyatakan bahwa ketiga kapal tersebut dimusnahkan dengan cara ditenggelamkan.

Ketiga kapal ikan Vietnam itu diledakkan di perairan wilayah Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014) pagi. Pengeksekusinya adalah satuan Kopaska Koarmabar.

Widodo, Mamahit dan Fuad memang menyaksikan sendiri peledakan 3 kapal Vietnam itu. Mereka memantau dari atas KRI Sultan Hasanuddin. Peledakan itu kata Widodo wujud komitmen jajarannya mengamankan perairan Indonesia.

"Ini menunjukkan kita semua komitmen bersama-sama mendukung pemerintah dalam rangka menegakkan hukum di laut," imbuh Widodo.  Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar