KEBAJIKAN ( De 德 ) - Neurolog Liu Yiqian dari Rumah Sakit Cardinal Tein Hospital, Taipei, Taiwan mengatakan, bahwa kegemukan meningkatkan risiko demensia. Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwasannya obesitas membuat otak lebih cepat menua, sementara risiko menderita demensia pada usia setengah baya meningkat.
Yayasan manula untuk penderita demensia Katolik, Taiwan, menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai faktor risiko demensia yang sering diabaikan. Liu Yiqian mengatakan bahwa kebanyakan orang mengetahui bahwasannya tekanan darah, gula darah tinggi adalah faktor risiko demensia, tetapi tidak tahu kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko demensia, seperti dilansir dari efochtimes.
Dengan mengutip hasil penelitian terkait dari luar negeri, Liu Yiqian menyebutkan bahwa risiko menderita demensia bagi mereka yang kegemukan (Body Mass Index = atau lebih dari 30) akan meningkat 3 kali lipat dibanding mereka yang berberat badan normal, sementara mereka yang kelebihan berat badan (BMI lebih dari 25 tetapi kurang dari 30) meningkat sebesar 2 kali lipat, bagi mereka yang obesitas, otaknya akan menua 16 tahun lebih cepat dibanding mereka yang berberat badan normal.
Beberapa waktu lalu, hasil survey yayasan manula untuk penderita demensia menunjukkan, bahwa hampir 80% responden tidak tahu kegemukan dengan makan / minum berlebihan merupakan faktor risiko terkait. Menyerukan kepada masyarakat bahwa selain memperhatikan faktor usia dengan tekanan darah, gula darah tinggi, kegemuka juga merupakan faktor risiko demensia.
Liu Yiqian menekankan bahwa dengan memahami faktor risiko demensia, dipadukan dengan penguatan kesehatan otak, rajin berolahraga, diet Mediterania (salah satu cara diet modern untuk menggantikan teknik diet tradisional yang dinilai banyak membawa dampak negatif), melakukan manajemen kesehatan diri sehari-hari, sehingga dengan demikian dapat mengurangi kemungkinan menderita demensia, juga dapat mengurangi beban terkait kehidupan di masa depan.
Penelitian di Inggris : Obesitas menyebabkan penurunan kemampuan kognitif
Melansir laporan Taiwan Television New, penelitian terbaru menyebutkan, bahwa obesitas tidak hanya akan menyebabkan penyakit cardiovascular dan penyakit lainnya, bahkan juga dapat meningkatkan risiko menderita demensia! Ini adalah temuan dari hasil penelitian di Inggris, mereka yang berpostur gemuk dan metabolisme yang buruk, kemampuan kognitif mereka menurun secara tajam. Dokter setempat di Taiwan juga mengatakan, bahwa mereka yang terlalu gemuk, karena pembuluh darah otak menimbun kolesterol jahat, sehingga memengaruhi kemampuan kognitif mereka kelebihan berat badan.
Gula darah tinggi dan kolesterol yang tertimbun dalam tubuh dapat mengancam kemampuan kognitif Anda. Obesitas tidak hanya dapat menyebabkan penyakit ginjal, penyakit jantung, juga dapat memengaruhi otak, karena kelebihan kolesterol, yang menumpuk dalam pembuluh darah otak, akan menyebabkan pembuluh darah mengecil dan hipoksia (kekurangan oksigen), selanjutnya akan memengaruhi kemampuan kognitif, dan menyebabkan terjadinya demensia.
Data terbaru terkait apnea yang rentan disebabkan oleh obesitas juga akan memengaruhi kecerdasan. Dewasa ini, sudah ada lebih dari 20% orang dewasa kelebihan berat badan, jika membiarkan tekanan darah dan kolesterol terus melambung, maka waspadalah, obesitas telah menjadi faktor risiko demensia.
Dokter Inggris memperingatkan bahwa mereka yang berusia setengah baya dengan berat badan yang berlebihan tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, saat menginjak lansia akan rentan menderita demensia.
Peneliti mengingatkan, olahraga yang teratur dan menjaga berat badan yang sehat merupakan prinsip penting untuk mengurangi risiko demensia. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar