|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 19 Maret 2015

Rekaman Reinkarnasi: Perjalanan di Laut

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Takdir pertemuan antara manusia, kadang-kadang memang seringkali terjalin dengan sangat rumit. Teman saya T adalah orang yang baik. Suatu hari, dia bertanya tentang temannya W. 

W berasal dari Taiwan dan ia telah banyak membantu T di masa lalu. Oleh karena keduanya percaya pada reinkarnasi, maka T ingin tahu hubungannya di masa lalu yang ditakdirkan dengan W.

Saya berkata kepada T bahwa saya tidak akan menceritakan hubu
ngannya dengan W secara pribadi. Jika saya berbicara tentang hal itu, maka hal itu akan dipublikasikan di Internet. Dia setuju.

Meskipun demikian, alasan saya ingin berbagi kisah mereka di sini adalah untuk memberitahu orang-orang, bahwa roh seseorang tidak mati setelah orangnya meninggal; bahkan rohnya akan melanjutkan dalam siklus reinkarnasi, seperti dikutip dari zhengjian.org. 

Kesepian di laut dalam perahu
 

Kisah ini terjadi selama Dinasti Song di Provinsi Guangdong. T dan W bekerja pada seorang  pedagang garam. T kerja di bagian akuntan dan W bagian manajer umum, mereka berdua saling bergaul dengan baik satu sama lain. Pedagang itu sangat menyukai T sehingga sering memberinya hadiah atau tambahan uang padanya. Dari kemurahan hatinya, T kemudian memberikan uang itu kepada teman-temannya atau orang-orang miskin.

Kemudian, seorang perwira kerajaan tinggi diturunkan dan diasingkan. Karena pedagang itu adalah teman baik dari perwira itu, maka ia juga terkena dampaknya sehingga kekayaannya disita dan pekerjanya juga banyak ditangkap.

Karena T dan W selalu bergaul dengan baik pada orang lain, maka seseorang mengatakan kepada mereka tentang penangkapan itu. Sehingga mereka sempat melarikan diri ke laut dengan naik perahu kecil.


Namun T dan W tidak menemukan daratan, sehingga mereka menghabiskan malam di laut. Oleh karena mereka telah lelah, akhirnya mereka tertidur di perahu itu. Sementara, angin semakin kuat sehingga perahu mereka terbalik. Tepat sebelum kematian mereka, T dan W saling memegang tangan satu sama lainnya dan berkata, "Kita berharap untuk menjadi saudara lagi pada reinkarnasi berikutnya."

Petualangan di sebuah pulau 


Kisah ini terjadi pada Dinasti Yuan, baik T dan W lahir dalam keluarga miskin di Provinsi Guangxi. Mereka sangat akrab satu sama lainnya. Orang tua mereka juga percaya pada agama Buddha dan sering mengatakan kepada mereka tentang kisah-kisah dari agama Buddha. Dengan dasar ini, setelah tumbuh dewasa mereka menjadi orang-orang baik dan suka membantu orang lain. Mereka juga tidak terlalu mementingkan uang dan ketenaran.
 
Mereka mencari nafkah sebagai buruh bongkar muat kargo di kapal. Ketika mereka sedang membongkar muatan kargo, tiba-tiba datang angin kencang sehingga merusak kemudi dan menghanyutkan kapal terapung di laut tanpa tujuan.

Tiga hari kemudian, kapal tersebut terdampar di sebuah pulau dengan luas sekitar 20 kilometer persegi.
Mereka lalu turun dan melangkah ke pulau terpencil itu. T dan W merasa sedih dan rindu. Namun, mereka teringat kata-kata ibu mereka, "Selalu ingat keyakinan Anda dalam Buddhisme. Selama Anda mengikuti kata-kata Sang Buddha, maka Anda akan memiliki masa depan yang baik."

Ada banyak pohon di pulau terpencil itu. Beberapa buah-buahan mereka ambil dan makan dengan lezat. T dan W lalu membangun sebuah pondok dan terus tinggal di pulau tersebut.

Setelah 10 tahun berlalu, pada suatu hari T pergi ke pantai untuk melihat apakah ada ikan yang mati untuk diambil, tetapi ia menemukan seorang wanita tua yang pingsan di sana. Dia membawa wanita tua itu kembali dan W menyiapkan makanan. Mereka memperlakukan wanita itu dengan baik, seolah-olah dia adalah ibu mereka. 

Lima tahun kemudian, suatu pagi wanita tua itu berkata, "Aku harus pergi sekarang. Kalian berdua telah memperlakukan saya dengan sangat baik. Saya tidak punya apa-apa untuk diberikan pada kalian, kecuali buku dan sepasang gelang giok ini. Jika kalian ingin melepaskan diri dari penderitaan dan mencapai kesempurnaan, maka kalian dapat mengikuti petunjuk buku ini. Selama proses budidaya, mungkin kalian akan mengalami beberapa gangguan, namun sepasang gelang giok ini akan melindungi kalian. Jangan merusak buku dan kehilangan gelang giok ini."

Setelah selesai berbicara, orang tua itu berjalan menuju laut dan segera menghilang.

T dan W kemudian mulai membaca buku,
dan dengan tekun mengikuti petunjuk sesuai dengan yang dikatakan oleh wanita tua itu kepada mereka. Kemudian, mereka memang mengalami beberapa gangguan. Tapi dari buku itu, mereka belajar bagaimana melindungi diri dengan gelang giok mereka. Setelah sekitar 20 tahun budidaya, maka mereka berdua telah mencapai kesempurnaan. Kita tidak perlu berbicara tentang rinciannya di sini.
 
Takdir pertemuan antara orang-orang bisa sangat singkat. Apa tujuan dari hubungan tersebut? Karena takdir di masa lalu, kita bisa membangun kepercayaan antara satu sama lain, dan dapat saling bertemu dalam siklus kehidupan ini. 

Ketika beberapa orang datang untuk mengetahui kebenaran atau makna yang sebenarnya dari kehidupan, maka orang lain akan memiliki kesempatan untuk tahu juga. Hendaknya kita selalu menghargai takdir pertemuan dari masa lalu dan peluang sekarang. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar