|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 17 April 2015

Laozi (老子) Ahli Falsafah Paling Cemerlang di Tiongkok pada Zaman Purba Bag. 9

 

  
KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Selain menguraikan hukum alam tentang "Hujan turun tidak selamanya, sampai masanya berhenti juga" dalam kitabnya "Laozi", penulisnya terus menguraikan hubungan yang bertentangan, tetapi juga saling bergantung antara pelbagai peristiwa dan gejala, seperti cantik dan bodoh, keras dan lembut, kuat dan lemah, besar dan kecil, mati dan hidup, cerdas dan bodoh, menang dan kalah, ringan dan berat, serang dan bertahan, megah dan hina, lurus dan bengkok dan sebagainya.

Dalam bab terakhir kitab "Laozi", penulisnya menguraikan pandangannya tentang, "kata-kata yang ikhlas sebenarnya kurang indah, manakala kata-kata yang indah sebenarnya kurang ikhlas; orang yang berhati baik sebenarnya tidak pandai berbicara, manakala orang yang pandai berbicara tidak berhati baik; orang yang tajam pandangannya biasanya tidak luas pengetahuannya, manakala orang yang luas pengetahuannya tidak tajam pandangannya; mereka yang beretika tinggi tidak suka mengejar keuntungan pribadi, sebaliknya berusaha membantu orang yang memerlukan bantuan supaya dapat meningkatkan budi pekerti dalam lingkungan masyarakat; hukum alam sekitar sebenarnya mendatangkan faedah, bukannya bencana kepada cakrawala, manakala hukum hidup manusia yang beretika tinggi pula mendatangkan faedah kepada orang lain, bukannya berebut keuntungan dengan orang.

Bagaimanapun, ajaran pembahasan yang dianjurkan oleh Laozi bukan saja mempunyai unsur positif, malah juga mempunyai unsur negatif yang mengutamakan pandangan yang bertolak-ansur kepada segala pertentangan.

Ajaran idealisme dalam falsafah Laozi kelihatannya agak kelihatan ketika beliau membentangkan pandangannya tentang sejarah. Dalam kitab "Laozi" ini, penulisnya menegaskan bahawa objek-objek yang perlu diketahui itu, bukan peristiwa dan benda yang sudah wujud, malah hanya "Dao" atau "hukum" yang kerap kali disebutnya. 

Beliau menyatakan bahwa manusia boleh mendapat pengetahuan dengan hanya memikirkan "Dao" di rumah saja, tanpa perlu membaca buku atau menjelajah ke tempat lain. Tambahan pula, menurut Laozi, jika menjelajah ke tempat yang semakin jauh, maka pengetahuan yang diperoleh akan menjadi semakin sedikit. 

Sebagai bukti, mereka yang bijaksana bisa menguasai pengetahuan tanpa menjelajah ke mana-mana, malah bisa mencapai kejayaan tanpa melakukan apa pun dengan praktis.
Pandangan tersebut ternyata mengubah perspektif tentang proses belajar atau proses mendapatkan pengetahuan, dan kelihatan seperti idealisme yang sepatutnya dicela dan dibuang.

Dalam bab ke-65 kitab "Laozi", penulisnya menyatakan bahawa pada zaman purba, pihak berkuasa yang bijak biasanya pandai menggunakan "Dao" untuk mengatur negara, yaitu dengan membodohkan rakyat yang diperintahnya, dan tidak membantu mereka untuk menjadi pandai. Jika rakyat sukar diperintah, maka hal itu disebabkan karena kecerdasan mereka sudah bertambah dengan banyak. Membantu rakyat untuk meningkatkan pengetahuan dan kecerdasannya hanya akan membawa bencana kepada pihak berkuasa dalam mengatur negaranya, sehingga rakyat yang sudah dibodohkan merupakan kebahagiaan bagi negara yang berkenaan.

Selain itu, Kitab "Laozi" juga menyatakan bahawa manusia akan mendapat faedah yang besar jika mereka mengelakkan diri daripada belajar dan menjauhkan diri dari menjadi cerdas. Alangkah bodohnya teori ini. Salam kebajikan

Bersambung ke : Bagian 10

Tidak ada komentar:
Write komentar