KEBAJIKAN ( De 德 ) - Demi untuk merawat dan membesarkan kedua anaknya yang menderita autis, obesitas dan gangguan otak, seorang ibu di Shengyang, Tiongkok telah menghabiskan waktunya selama 20 tahun untuk berjuang keras sendirian, telah menginspirasi banyak orang setelah kisahnya dimuat di media sosial saat menjelang hari Ibu.
Dilansir shanghaiist.com, Ma Zhiqiu seorang perempuan tangguh asal Tiongkok menjadi inspirasi banyak orang, lantaran meski tanpa didampingi sosok suami selama 20 tahun ia mampu merawat kedua putra kembarnya yang mengidap autis, obesitas, dan gangguan di otak.
Ma Zhiqiu melahirkan anak kembarnya pada tanggal 23 Februari 1994, saat dia berusia 26 tahun. Tidak lama setelah itu kedua anak laki-lakinya diagnosis penyakit autis dan gangguan otak karena kelahiran prematur dan obesitas. Ma dan suaminya kewalahan setelah diagnosis itu.
Pada awalnya ia merawat kedua anaknya bersama suaminya, namun setelah beberapa tahun sang suami menyerah karena depresi dan memilih menceraikan Ma dan menyuruh Ma merawat kedua putra kembarnya itu. Untuk merawat kedua anaknya yang baru lahir sendirian, Ma Zhiqiu akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja di salah satu perusahaan milik negara, sambil membuka usaha sendiri di rumah.
Putra tertua Ma, Zhang Hangjun memiliki berat badan 250 kilogram, akibat berat badannya yang berlebihan sehingga ia tak mampu beraktivitas, kesehariannya hanya berbaring di atas tempat tidur.
Sementara itu putra kedua Ma, Zhang Yuanjun masih bisa beraktivitas karena berat badannya tidak terlalu berlebihan, namun masih mampu untuk mengurus dirinya sendiri, bahkan kadang-kadang membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah.
Sementara itu Zhang Yuanjun termasuk anak yang pintar, ia telah memiliki ketertarikan di bidang musik sejak masih kecil. Sehingga sejak tahun 2012, sang ibu memberikan kesempatan baginya untuk mengikuti les piano dan menyanyi.
Dilansir shanghaiist.com, Ma Zhiqiu seorang perempuan tangguh asal Tiongkok menjadi inspirasi banyak orang, lantaran meski tanpa didampingi sosok suami selama 20 tahun ia mampu merawat kedua putra kembarnya yang mengidap autis, obesitas, dan gangguan di otak.
Ibunya menyuapi Zhang Hangjun |
Pada awalnya ia merawat kedua anaknya bersama suaminya, namun setelah beberapa tahun sang suami menyerah karena depresi dan memilih menceraikan Ma dan menyuruh Ma merawat kedua putra kembarnya itu. Untuk merawat kedua anaknya yang baru lahir sendirian, Ma Zhiqiu akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja di salah satu perusahaan milik negara, sambil membuka usaha sendiri di rumah.
Zhang Hangjun dan Ibunya |
Ibu bersama anak keduanya ZhangYuanjun di bus |
Guru Zhang Yuanjun ini meminta dia untuk menunjukkan apa yang telah ia pelajari di depan kelas. |
Bakat dan ketertarikan Yuanjun dalam musik |
Melihat bakat dan ketertarikan Yuanjun dalam bidang musik terutama alat musik piano, maka guru les pianao Yuanjun memberikannya sebuah piano agar ia bisa berlatih di rumah.
Ternyata, Yuanjun tidak sekedar ahli di bidang alat musik saja, namun ia juga ahli menyanyi dalam berbagai bahasa diantaranya bahasa Italia dan Rusia. Berkat keahliannya Yuanjun mendapat berbagai macam penghargaan.
"Ma adalah seorang ibu yang kuat dan besar. Dia telah menghabiskan waktunya selama 20 tahun terakhir untuk keluarga yang berantakan menjadi keluarga yang penuh kasih," kata seorang pekerja masyarakat yang sering mengunjungi Ma secara teratur.
Pekerja itu mengatakan bahwa organisasi setempat telah membantu Ma mengajukan permohonan subsidi pada pemerintah untuk mendapatkan bantuan dan mereka juga sering datang ke rumahnya untuk membantunya.
Bakat Zhang Yuanjun dalam menyanyi |
Berbagai penghargaan yang diterima Zhang Yuanjun |
Pekerja itu mengatakan bahwa organisasi setempat telah membantu Ma mengajukan permohonan subsidi pada pemerintah untuk mendapatkan bantuan dan mereka juga sering datang ke rumahnya untuk membantunya.
Ma bersama kedua anaknya |
Kepada wartawan Ma mengatakan dirinya sangat menyayangi kedua anaknya, ia juga sudah mengajarkan putranya Zhang Yunjun cara untuk merawat abangnya yang hanya mampu beraktivitas di atas tempat tidur.
"Aku sangat menyayangi mereka, namun aku tak bisa hidup selamanya dengan mereka. Saya berharap dia bisa belajar banyak ketrampilan sehingga dia bisa cari makan sendiri dan mengurus kakaknya di masa depan," terang Ma.
Perjuangan Ma yang ditinggal suaminya dan berhenti bekerja demi merawat anaknya hingga 20 tahun sendirian telah mengetuk hati sejumlah orang.
"Jujur aku menangis melihat kekuatan kasih sayang ibu itu, di dunia seperti ibi, sangat jarang melihat ibu yang seperti itu," kata seorang pengguna Weibo.
Benar-benar seorang ibu yang berhati mulia ya sobat. Salam kebajikan
Ma sedang menambal baju |
Ma sedang melihat foto |
"Jujur aku menangis melihat kekuatan kasih sayang ibu itu, di dunia seperti ibi, sangat jarang melihat ibu yang seperti itu," kata seorang pengguna Weibo.
Benar-benar seorang ibu yang berhati mulia ya sobat. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar