|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 08 Oktober 2015

Pengobatan Tibet: Belas Kasih, Sains dan Pengalaman Bag. 1

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Ketika perasaan sedih dan kecemasan terhadap situasi keluarga yang pelik telah membawa Dr. Suzanne Soehner ke kantor seorang praktisi medis Tibet, ia berharap mendapat obat ajaib yang akan membuatnya merasa lebih baik.

Dia mendapat keajaiban itu dalam bentuk dua kalimat ampuh, yakni:

“Setelah Anda menyadari bahwa semua fenomena hanyalah mimpi, maka itu adalah pembebasan sejati dari penderitaan.”

“Sang Buddha berkata bahwa sumber dari segala kebahagiaan adalah berpikir tentang orang lain. Sumber dari segala penderitaan adalah berpikir tentang diri sendiri.”

Seperti segala sesuatu dalam budaya Tibet, pengobatan Tibet sangat dijiwai dengan ajaran Buddhisme, dengan keyakinan reinkarnasi dan belas kasih merupakan bagian dari batu pondasi bagi penyembuhan pikiran-tubuh.

Tokoh sentral pengobatan Tibet adalah pengobatan Buddha

“Pengobatan Buddha adalah panutan bagi para dokter Tibet dalam bagaimana seharusnya berpikir tentang pasien dan praktek kami,” kata Eliot Tokar, seorang dokter kelahiran Amerika yang mengkhususkan diri dalam pengobatan Tibet. Tokar mulai berlatih Buddhisme Tibet untuk mendukung pekerjaan medisnya.

Belas kasih merupakan bagian integral kesehatan dan kebahagiaan dalam sistem kepercayaan ini


“Menjadi berbelas kasih dapat membawa kondisi kesehatan prima karena kesehatan pikiran adalah kunci kesehatan tubuh,” jelas Dawa Ridak, seorang praktisi kedokteran Tibet di Brooklyn, Amerika, yang berbicara melalui seorang penerjemah. “Belas kasih membantu tubuh menjaga keseimbangan… Ketika pikiran memiliki kebahagiaan, tubuh secara otomatis menjadi lebih sehat.”

Belas kasih dapat dengan mudah dikacaukan oleh pikiran yang penuh dengan keterikatan. Dalam pengobatan Tibet, keterikatan hati dipandang sebagai pendorong kesehatan seseorang menjadi tidak seimbang.

“Penyebab penyakit adalah keterikatan hati,” kata Joseph Choeying Phunstoek, seorang dokter Tibet yang menerima pelatihan di pusat pengobatan Tibet di India utara dan sekarang membuka praktek di New York. “Jika Anda menjadi terikat, …maka akan meracuni, menjadi tidak seimbang,” tambahnya.

Tiga keterikatan utama tersebut adalah materialisme, agresi, dan kebodohan, yang dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit.

Misalnya, seseorang dengan sifat materialisme yang berlebihan mungkin lebih rentan terhadap masalah yang berkaitan dengan sirkulasi, sistem saraf, dan pikiran. Seseorang dengan kemarahan mungkin akan menderita penyakit yang berhubungan dengan darah dan hati. Ketidaktahuan dapat bermanifestasi sebagai kondisi yang menguras sistem yang terkait cairan tubuh, seperti pencernaan.

Meskipun pengobatan Tibet percaya bahwa penyakit dapat berasal dari penyebab spiritual, namun mereka juga mengakui bahwa makanan dan faktor lingkungan memiliki peran yang memengaruhinya. Selama ribuan tahun, dokter Tibet telah menggunakan pengujian untuk mendapatkan informasi kesehatan dan penyembuhan, membuat pengobatan Tibet menjadi salah satu sistem medis yang paling komprehensif di dunia saat ini.

Sains

Jenis perawatan kedokteran Tibet di antaranya termasuk diet dan modifikasi gaya hidup, suplemen herbal, pijat medis, akupresur, dan akupunktur.

Sebelum pengobatan, dokter melakukan evaluasi menyeluruh terhadap profil kesehatan pasien. Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan pengamatan yang berbasis teknik diagnostik, yang mencakup pemeriksaan kondisi lidah, mata, urin, dan feses.

Praktisi medis Tibet juga membaca denyut nadi dan bertanya sejumlah pertanyaan tentang riwayat kesehatan pasien, kebiasaan pribadi, dan makanan, sehingga mereka bisa memahami sebanyak mungkin faktor yang memengaruhi kesehatan.

Teknik membaca denyut nadi dalam pengobatan Tibet jauh lebih kompleks dari sekedar mengukur denyut jantung. Untuk mengambil denyut nadi pasien, dokter menempatkan tiga jari di sisi ibu jari lengan pasien. Setelah bertahun-tahun berpraktek, mereka mampu membedakan variasi-variasi dalam kekuatan dan ritme, dan bagaimana hal ini berhubungan dengan kesehatan organ yang berbeda di dalam tubuh.

Teknik ini mengejutkan keakuratannya. Seorang wartawan Austria yang datang ke Amerika Serikat untuk mengeksplorasi modalitas penyembuhan alternatif mengatakan kepada Epoch Times bahwa ia tidak percaya kepada dokter Tibet yang mengukur denyut nadinya dan mengatakan bahwa dia punya masalah ginjal. Beberapa bulan kemudian, keluar beberapa batu ginjal yang menyakitkan. Kejadian ini meyakinkan si wartawan bahwa dokter tersebut memang benar.

Makan dan perubahan gaya hidup biasanya berada di tingkat pertama pengobatan dalam kedokteran Tibet. Tingkat berikutnya adalah suplemen herbal Tibet, yang memiliki tiga sampai lebih dari 150 tanaman dan bahan mineral yang berbeda. Suplemen ini memiliki formula yang sangat tepat dan diproduksi melalui proses yang sangat rumit.

Yang membuat suplemen ini sangat berbeda dari rekan-rekan praktisi medis Barat adalah iklim di mana tanaman tumbuh, jenis dan kualitas tanah, jumlah hujan dan Matahari, waktu tahun dan hari panen juga dianggap faktor penting yang memengaruhi khasiat herbal tersebut.

Dalam kebudayaan dan pengobatan Tibet, doa manusia diyakini memiliki energi. Membacakan doa menjadi bagian dari proses pembuatan pil, untuk memberikan suplemen keuletan ekstra. Salam kebajikan (Sumber)

Bersambung

Tidak ada komentar:
Write komentar