|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 28 November 2015

Pengabdian Seorang Ibu Demi Kesembuhan Anaknya yang 198 Hari Tak Sadarkan Diri

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Pengorbanan seseorang yang tidak akan pernah tergantikan adalah pengorbanan seorang ibu. Ibu adalah seseorang yang memiliki kekuatan cinta dan kasih sayang yang begitu dahsyat. Ibu yang rela mempertaruhkan nyawanya, mengorbankan hidupnya demi buah hati yang sangat dicintainya. 

Seorang Ibu akan selalu berada di sisi untuk menemani dan merelakan waktunya habis tak bersisa untuk mengurus anak-anaknya, apalagi ketika anaknya sedang sakit. 
Dilansir shanghaiist.com, seorang Remaja berusia 19 tahun, yang bernama Yu Pinjia terserang perdarahan otak yang teramat hebat pada Maret 2015 lalu, segera dilarikan ke rumah sakit di Yichang, Hubei, Tiongkok. Dokter pun memvonis bahwa sangat kecil peluang Yu Pinjia untuk kembali sadar, dan menjalani hidup dalam keadaan koma.

Meski demikian, pihak keluarga terutama sang ibu, Huo Ling enggan pasrah. Mereka berusaha keras untuk menyelamatkan jiwa Yu Pinjia. Perawatan di tiga rumah sakit berbeda dijalani untuk terapi oksigen hiperbarik.

Selama mendampingi anaknya itu, sang ibu mengajak anaknya berbicara, membaca, dan bernyanyi. Dan itu dilakukannya setiap hari dengan harapan agar anaknya itu sadar.

"Anakku tersayang, kamu berjanji akan mengurus ayah dan ibu setiap hari, dan kami menunggu momen itu," bisik sang ibu kepada anaknya berulang kali.

Tepat 198 hari kemudian, Yu yang telah menjalani total lima kali operasi, mulai membuka matanya dan melihat ibunya tengah membaca novel untuknya. Pengabdian sang ibu untuk anaknya ini mendapatkan banyak pujian dari orang-orang yang terlibat dalam pemulihannya.

Dia menerima pujian khusus, karena mau menutup telinganya dari orang-orang yang memintanya menyerah untuk kesembuhan anaknya. 

Benar-benar sungguh mulia hati seorang ibu ya, Sobat. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar