|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 12 Desember 2015

Dibalik Foto Ibu Mencium Tangan Anak, Ada Kisah Menyayat Hati

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Kasih sayang orang tua terhadap anak tidak akan pernah ada duanya. Setiap orang tua, akan sangat mencintai buah hatinya dengan tulus. Dan saat orang tua kehilangan anak, dipastikan hati orang tua akan hancur, kecewa dan terluka mendalam. Ya, kehilangan memang suatu hal yang sangat menyayat hati dan menyedihkan. Apalagi, jika yang hilang adalah orang tercinta, anak misalnya.

Dikutip dari laman asiantonw.net, sebuah potret mengharukan dan menyayat hati telah membuat banyak netizen meneteskan air mata atau sekedar membuat dada terasa sesak. Ada apakah dengan potret tersebut? Mungkin kita semua akan bertanya-tanya akan hal itu. Baiklah, jadi begini ceritanya. Potret yang menyayat hati tersebut adalah potret seorang ibu yang sedang mencium tangan buah hatinya dengan sangat tulus.

Sang Ibu mencium tangan anaknya, Chen Shuo
Ibu yang diketahui bernama Chu Bingli asal Anhui, Tiongkok ini tengah mencium tangan buah hatinya di mana ciuman tersebut adalah ciuman terakhir dari sang ibu untuk anaknya ketika sang anak masih hidup.

Ya, dari laporan yang ada, saat itu, anaknya yang bernama Chen Shuo (10) tengah berjuang keras untuk bertahan hidup. Sayang, kondisinya yang semakin kritis dan tak memungkinkan untuk hidup, membuat orang tua harus mengambil keputusan pahit dengan melepas Chen Shuo ke sisi Tuhan.

Chen Shuo dan Ibunya
Chen Shuo sendiri mengalami koma dan tak sadarkan diri sejak bulan November. Ia mengalami koma setelah mengalami kecelakaan (tabrak lari) di dekat rumahnya saat hendak membeli kue. Karena kecelakaan itu, anak yang masih berusia 10 tahun ini sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Linquan, Anhui, Tiongkok. Tapi sayang, kondisi Chen semakin memburuk dan ia tak bisa tertolong lagi.

Sepeninggal buah hati, Chu Bingli dan suami mengambil keputusan yang sangat baik dan menyentuh hati. Mereka memutuskan untuk mendonorkan organ buah hati kepada 5 pasien lain yang sedang berjuang hidup melawan penyakitnya di sana. Adapun organ yang didonorkan adalah kornea mata, hati dan ginjal. 

Sebelum benar-benar melepas kepergian Chen, sang ibu mendatangi buah hatinya di ruang rawat. Dengan mata sembab dan berkaca-kaca, ibu muda tersebut dengan sangat tulus mencium tangan buah hati.

Menyumbang 0rgan
Di dalam hati yang terdalam, kedua orang tua Chen sebenarnya berharap bahwa buah hatinya bisa tertolong. Tapi, pendarahan hebat di otak Chen membuatnya benar-benar tak bisa diselamatkan. Sejak dokter memberi tahu bahwa buah hati tidak bisa diselamatkan, Chu dan suami memutuskan untuk menyumbangkan organ buah hati untuk menolong orang lain. Kedua orang tua berharap bahwa putranya akan selalu bahagia di sisi Tuhan.

Sobat, kisah yang sangat mengharukan dan menyayat hati ya. Semoga, Chen diterima dengan baik di sisi Tuhan. Semoga pula, keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan kuat melepas kepergian Chen. Kebaikan Chen dan keluarga tak akan pernah bisa dilupakan begitu saja. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar