|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 10 Desember 2015

Ji Zhengyong, Dokter Dengan Satu Kaki Tanpa Pamrih Mengobati Semua Pasiennya

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Kebaikan akan selalu membuat seseorang merasa senang, nyaman dan bahagia. Apalagi, jika kebaikan tersebut dilakukan dengan tulus dan tanpa pamrih. Kisah inspirasi yang juga mengharukan dan membuat hati kita semua tergerak, kali ini diberikan oleh seorang dokter bernama Ji Zhengyong asal Jianxin, Chongqing, Tiongkok. 
Dokter Ji
Bagaimana tidak menginspirasi, kebaikan yang dilakukan oleh dokter berusia 36 tahun ini mungkin hanya akan dilakukan oleh beberapa dokter lain di dunia. Bahkan, semangat dari dokter Ji mungkin juga hanya dimiliki oleh dia seorang.

Dikutip dari laman shanghaiist.com, dokter Ji adalah dokter yang sangat luar biasa. Ia telah dianggap sebagai malaikat oleh warga desa di mana ia tinggal. Bahkan, setelah berita tentang dirinya dimuat di beberapa media setempat, ia kini telah menjadi malaikat oleh sebagai besar warga Tiongkok. Perlu kita tahu, dokter Ji adalah dokter yang baik dan tak pernah pamrih ketika mengobati semua pasiennya.


Dokter Ji
Dokter Ji sendiri adalah seorang dokter yang hanya memiliki satu kaki. Loh, kog bisa? Baiklah, begini ceritanya. Saat ia berusia 14 tahun, dokter Ji mengalami sebuah kecelakaan mobil. Karena kecelakaan inilah, satu kakinya harus diamputasi. Mau tidak mau, kakinya harus benar-benar diamputasi agar ia bisa bertahan hidup. Karena kecelakaan ini, dokter Ji yang saat itu masih remaja merasa sedih, kecewa dan menyesal. Ia bahkan telah berhenti sekolah selama 1 tahun. Beruntung, keluarga dan kerabat selalu mendukungnya dengan penuh. Dokter Ji pun melanjutkan sekolahnya.

Dokter Ji
Mulai saat itu, pria 36 tahun ini bercita-cita untuk sekolah dengan baik di bidang kedokteran. Ia ingin menjadi dokter dan membantu semua orang yang sakit. Ia ingin, apa yang menimpa pada dirinya tidak menimpa orang lain. Ia pun akhirnya sekolah di sekolah kesehatan. Awalnya, ia mengambil Jurusan Pengobatan Tradisional Tiong kok di sekolahnya. Dan lulus dari sekolah ini, selanjutnya ia melanjutkan pendidikan medisnya di Yuzhou University di Chongqing.

Dokter Ji memeriksa pasiennya
Pada tahun 2003, dokter Ji lulus dari universitas. Ia pun memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Di kampung halamannya inilah, dokter Ji selalu menolong orang-orang yang sakit di sana. Yang lebih mengharukan dan menggetarkan hati, dokter Ji akan mengunjungi setiap pasiennya di rumah pasien. Dokter Ji sadar betul bahwa orang sakit akan kesulitan melakukan perjalanan jauh untuk pergi ke klinik atau rumah dokter. Dengan satu kakinya, baik siang atau malam, baik panas atau hujan, dokter Ji akan mengunjungi dan memeriksa pasiennya yang sakit.

Dengan satu kakinya, dokter Ji akan berusaha secepat mungkin mendatangi rumah pasien yang memanggil dan membutuhkannya. Yang lebih menarik lagi, bagi pasien yang kurang mampu, dokter Ji akan membebaskan biaya pengobatan alias gratis. Dokter Ji tidak pernah menuntut pasiennya untuk membayar imbalan atas apa yang ia berikan kepada si pasien.


Dokter Ji
Dokter Ji mengatakan, "Saya hanya melakukan yang harusnya saya lakukan. Saya hanya ingin menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan saya. Saya sudah cukup bahagia dan senang ketika mereka bisa hidup sehat. Saya sudah cukup bahagia ketika mereka puas dan percaya dengan apa yang saya lakukan. Kepercayaan dari warga desa adalah hadiah terbesar dari mereka untuk hidup saya. Ketika mereka bahagia, saya pun akan lebih bahagia. Bisa melayani mereka adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan untuk saya."

Dokter Ji
Sobat, sungguh mulia dengan apa yang dilakukan oleh dokter Ji ini ya. Sampai saat ini, setidaknya sudah 12 tahun dokter Ji melayani pasien di desanya. Semoga, dokter Ji akan selalu baik-baik saja dan ia pun bisa selalu membantu orang-orang di sekitarnya. 

Jika kita ingin membantu orang lain, semoga kita juga bisa membantu orang tersebut tanpa pamrih ya? Semoga, kita dikaruniai hati yang baik dan bisa membuat orang di sekitar kita bahagia serta percaya dengan kita. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar