KEBAJIKAN ( De 德 ) - Di taman banyak anak-anak yang bermain dengan gembira dan tersenyum, mereka terlihat sangat senang. Namun, tidak semua anak-anak sama dengan anak-anak yang tersenyum ditaman semua gembira dan tersenyum.
Anak diseberang jalan yang bernama Wang Xiaoming, sangat kasihan, ditubuhnya selalu ada bekas luka dan lebam. Ayah Xiaoming adalah seorang peminum dan setiap kali setelah mabuk, tabiatnya akan sangat jelek, dan mulai memukul Xiaoming dan ibunya.
Pada malam hari ketika melewati rumahnya, sering mendengar suara tangisan Xiaoming.
Saya jarang melihat Xiaoming tersenyum, wajahnya sering terlihat sangat sedih. Xiaoming sangat takut kepada orang dewasa.
Oleh sebab itu papa saya berpesan pada saya dan kawan-kawan, jika bertemu dengan Xiaoming harus mengajaknya bermain.supaya dia dapat seperti anak-anak yang ditaman bisa selalu tersenyum dan gembira.
Oleh sebab itu papa saya berpesan pada saya dan kawan-kawan, jika bertemu dengan Xiaoming harus mengajaknya bermain.supaya dia dapat seperti anak-anak yang ditaman bisa selalu tersenyum dan gembira.
A Ti anak tetangga setelah mendengar papa saya berkata demikian menganggukkan kepalanya, dia lalu mengajak Xiaoming bermain dengan kami. Xiaoming ketika bermain dengan kami, tidak berani berbicara, setiap kali berbicara dia seperti sangat gagap.
Papa selalu berkata, :”Nono, harus sering berbicara dengan Xiaoming, Xiaoming di rumah sering dipukul, oleh sebab itu melihat orang dia akan sangat takut, walaupun melihat anak kecil dia juga takut, oleh sebab itu kita harus toleran, dia perlu waktu dan terbiasa sehingga dapat membuat dia tidak takut .”
“Mungkin dia tidak sama dengan anak-anak yang lain, Mungkin dia akan sering menangis, atau terkadang akan marah. Tapi Nono jangan menyalahkan dia, karena dia bukan sengaja berbuat demikian.”
Nono menjawab “Nono tidak akan menyalahkan Xiaoming, mama sering berkata memaafkan orang lain adalah hal yang sangat penting, Nono akan memaafkan Xiaoming, sehingga Xioming, A Ti dan Nono bisa menjadi teman baik.”
Pada sore hari, saya melihat Xiaoming, saya dan A Ti dengan gembira pergi mencari dia.
Xiaoming melihat kami, lalu membalikkan badan berlari ke arah lain. Saya dan A Ti sangat gembira berpikir Xiaoming mengajak kami bermain petak umpet, lalu dengan gembira mengejarnya, anak-nak tetangga melihat saya dan A Ti mengejar Xiaoming, semuanya berpikir adalah permainan yang menyenangkan, mereka semua juga ikut berlari.
Saya dan A Ti mengejar Xiaoming sambil berteriak :”Xiaoming mari kita main petak umpet”
“Xiaoming coba lihat diantara kami siapa yang bisa pertama kali menemukan kamu.”
Anak-anak yang lain mendengar kami berteriak kepada Xiaoming, mereka juga ikut berteriak berkata :”Xiaoming mari kita bersama-sama main petak umpet”
Xiaoming semakin lama lari semakin cepat- kami semua mengejarnya. Ketika berlari sampai di pinggir sungai, dia sudah dikelilingi oleh kami semua. A Ti dengan gembira menarik tangan Xiaoming berkata, “Haa..hhaa. saya yang duluan menangkap kamu.”
Setiap orang dengan gembira menarik tangan Xiaoming, Xiaoming sangat gelisah, tapi tidak bisa berbicara, kedua tangannya dikepal kuat-kuat, ketika saya akan memegang tangannya, dia mulai menangis.
Dia berkata :”Kalian jangan terlalu baik kepada saya, kenapa semua orang begitu baik terhadap saya….”
“Saya tidak pantas… saya adalah seorang anak nakal yang sering dipukul papa….”
“Setiap kali melihat kalian bermain.. saya sangat ingin bermain dengan kalian, tetapi saya tidak berani, karena saya adalah seorang anak nakal….”
Semua orang melihat Xiaoming menangis, tidak tahu harus berbuat apa. Pada saat ini A Ti berkata kepada Xiaoming :”Engkau bukan anak nakal, karena engkau tidak serupa dengan saya merampas mainan orang lain…”
Xiaoming setelah mendengar perkataan A Ti sangat tertegun.
Saya teringat perkataan papa :”Nono, harus sering berbicara dengan Xiaoming, Xiaoming dirumah sering dipukul, oleh sebab itu melihat orang dia akan sangat takut, walaupun melihat anak kecil dia juga takut, oleh sebab itu kita harus toleran, dia perlu waktu dan terbiasa sehingga dapat membuat dia tidak takut .”
Oleh sebab itu saya menarik tangannya berkata kepadanya :”Xiaoming jangan takut, mari kita bersama-sama bermain.”
Banyak teman-teman kecil menarik Xiaoming ke taman bermain, saya pertama kali melihat Xiaoming tertawa dengan gembira di taman.
Rupanya Xiaoming juga takut kepada anak kecil. Rupanya dia memerlukan waktu untuk beradaptasi, jika anak-anak yang lain juga takut kepada Xiaoming tidak mengajaknya bermain bersama, maka hari ini saya tidak akan melihat Xiaoming tertawa dengan gembira. Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar