|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 06 Januari 2016

Dewa pun Sulit Menemukan Orang yang Tidak Serakah

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Setelah Lu Dongbin menjadi Dewa, ia ingin mewariskan kekuatan gaibnya kepada seorang murid yang tidak serakah. Ia memikirkan sebuah rencana dan merubah dirinya menjadi seorang tua yang menjual bakpau. Ia memasang satu tulisan di kiosnya: “Satu koin, satu bakpau; dua koin, makan sepuasnya.”

Banyak orang datang menyerbu kiosnya, tetapi tidak ada yang membayar satu koin untuk satu bakpau. Hari semakin larut. Seorang anak muda datang dan membayar satu koin, memakan satu bakpau, dan meninggalkan tempat. 

Lu Dongbin sangat senang, mengejarnya dan bertanya padanya, “Adik, kenapa kamu tidak membayar dua koin dan bisa makan sepuasnya?” 

Anak muda itu menjawab dengan menyesal, “Saya sebenarnya mau, tapi apa daya saya hanya mempunyai sisa satu koin saja.”

Lu Dongbin mendesah dan terbang ke langit. Setelah itu ia tidak pernah menerima seorang murid pun sepanjang hidupnya. Bahkan seorang Dewa sulit menemukan seseorang yang tidak rakus dan tidak mempunyai keinginan.

Di dalam kehidupan kita sehari-hari, semua orang sibuk memikirkan untuk bertahan hidup dan berusaha untuk hidup lebih baik, dan sedikit berpikir kenapa semua berjalan seperti demikian. Alasannya sangat sederhana. Kehidupan kita terbawa oleh keinginan yang berlandaskan nama baik dan kepentingan diri sendiri.

Nama baik adalah sesuatu yang hampa dan bisa memuaskan kesombongan seseorang; kepentingan diri sendiri adalah sesuatu yang nyata serta memuaskan keinginan dan kebutuhan kita. Orang-orang terpusat pada kepentingan diri sendiri, yang kemudian berubah menjadi semakin besar, sampai keinginannya menjadi sangat melambung dan pikiran mereka menjadi dungu dan kacau balau. 
Mereka tidak ingin mengabaikan keinginannya dan ingin mendapatkan lebih dan lebih banyak lagi. Coba pikir, Anda mungkin saja mempunyai banyak rumah besar, tetapi Anda hanya butuh satu ranjang untuk tidur; Anda mungkin saja mempunyai banyak mobil mewah, tetapi Anda hanya bisa naik satu mobil setiap kali.

Seorang yang berkultivasi moral mempunyai standar yang lebih tinggi. Kita harus berusaha meningkat sampai level di atas orang biasa dan mempertahankan kemurnian seperti bunga lotus yang mekar di atas kolam berlumpur. Kultivasi berarti melepaskan segala jenis keinginan dan keterikatan. Kita harus terus berasimilasi pada sifat sifat luhur Sejati, Baik, Sabar sampai kita mencapai pemahaman yang benar dari arti tidak mementingkan diri sendiri dan mengutamakan orang lain. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar