|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 04 Januari 2016

Kisah Kemeja Tambal

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Zhang adalah seorang bujang yang sangat kaya, ketika sedang keluar kota mengalami kecelakaan mobil. Untungnya, kecelakaan itu tidak fatal, hanya lecet dan luka ringan, setelah membawa mobil ringseknya ke bengkel, dia tiba-tiba berpikir, rumah orang tuanya berada di sekitar lingkungan ini, dia sudah lama tidak pulang ke rumah orang tuanya.

Oleh sebab itu, Zhang pulang ke rumah orang tuanya, menginap satu malam di sana. Keesokan harinya, dia menerima pakaian yang disodorkan ibunya, dia menemukan pakaian tersebut selain telah dicuci, bagian yang koyak telah ditambal oleh ibunya dengan jahitan tangan..

Dia agak tersentuh, tetapi juga tidak peduli karena dia punya banyak uang, pakaian ini setelah kembali ke rumah akan dibuangnya.

Tetapi karena Zhang terlalu sibuk bekerja, setelah kembali dia melupakan hal ini, mengenakan pakaian tersebut menghadiri berbagai pertemuan, juga menegosiasikan bisnis besar yang telah berlarut-larut. sibuk sampai malam hari, dia teringat memakai pakaian yang ditambal, lalu melepaskannya dan melemparkannya ke tempat sampah.

Keesokan harinya, bisnis yang dinegosiasikan secara formal akan menandatangani kontrak, pelanggannya bertanya: “Pakaian tambal yang Anda kenakan kemarin kenapa hari ini tidak memakainya?” 

Dengan perasaan malu dia menjawab: “Sedang dicuci. “

Pelanggan besar ini menepuk bahunya dan berkata: “Anda mungkin tidak tahu, kami bisa menandatangani kontrak dengan Anda, karena Anda memakai pakaian tambalan kecil tersebut, dari sini kami tahu bahwa Anda adalah orang yang sederhana, dan orang yang sederhana adalah mitra yang terbaik! “

Zhang pulang ke rumah, sambil merenung mengambil kembali pakaian tambal yang telah di buang ke tong sampah, dan menyuruh pembantunya untuk mencuci pakaian itu.

Keesokan paginya, rumah Zhang kedatangan dua orang polisi. Ternyata semalam, seorang kaya yang lain diculik, dan dibunuh, para penculik ditangkap malam itu juga. Setelah introgasi para penculik, mereka mengaku bahwa mereka sebenarnya ingin menculik Zhang , sehingga hari ini polisi datang untuk memperingatinya supaya berhati-hati.

Mendengar perkataan polisi tersebut Zhang sangat kaget, lalu bertanya kepada polisi :”Lalu kenapa akhirnya mereka tidak menculik saya?”

“Karena hari itu engkau memakai pakaian yang ditambal, penculik melihat engkau memakai pakaian yang ditambal, mereka mengira engkau tidak sekaya yang diberitakan, karena orang kaya tidak mungkin pakai pakaian yang ditambal, " kata Polisi.

Zhang merasa sangat beruntung, tidak disangka dia tanpa sengaja memakai pakaian yang ditambal, tidak hanya bisa menggolkan proposal bisnis, ternyata juga menyelamatkan nyawanya.

Setelah polisi pergi, Zhang membuka lemari pakaiannya, mengambil pakaian yang ditambal tersebut, menyentuh bagian yang ditambal tangan oleh ibunya, menangis seperti anak kecil.

Kesimpulan dari cerita ini adalah, meskipun kita berkecukupan dan memiliki status tinggi, agar tetap memperlakukan orang tua dengan baik dan juga harus berterima kasih kepada orang yang membantu Anda.

Ya, orang dalam kesibukan sehari-hari, mungkin secara tidak sengaja melupakan, kehilangan beberapa hal yang tampaknya tidak penting, tetapi sebenarnya hal tersebut adalah sesuatu yang patut dihargai, “Jangan lupa akar kita.” 

Hal itu juga menunjukkan ketika sedang jaya jangan terlalu menyombongkan diri sendiri, harus memperhatikan kesederhanaan yang melekat dalam hati dan kebaikan. Banyak hal-hal yang  sering tidak dapat ditukar dengan uang, juga tidak dapat diukur dengan uang, yang mungkin memainkan peran yang beragam di jalan kehidupan seseorang. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar