KEBAJIKAN ( De 德 ) - Banyak orang yang tahu dan menyadari bahwa hidup dengan melepas akan bahagia dan hidup dalam kemelekatan adalah penderitaan, tapi berapa orangkah yang benar-benar bisa menjalankannya?
Memang secara manusiawi tidak mudah untuk bisa melepaskan dan merelakan sesuatu yang sudah lama ada dalam genggaman kita. Tidak hanya mengenai pasangan hidup, tetapi termasuk juga harta benda duniawi yang sekarang ini sudah sangat melekat dalam hidup kita, seperti handphone atau smartphone.
Kadang begitu sulit rasanya untuk hidup tanpa smartphone yang biasanya menemani kegiatan kita. Padahal kalau kita mengingat-ingat kehidupan kita sebelumnya, tanpa keberadaan handphone atau smartphone pun kita masih bisa menjalankan aktivitas dengan baik.
Tanpa seseorang yang biasanya begitu dekat dan perhatian dengan kita, kita pun masih bisa menjalani kehidupan kita dengan penuh. Hal ini bukan berarti kita tidak peduli dengan apa yang ada di sekitar kita, tetapi lebih pada komitmen kita untuk tidak terlalu terikat pada sesuatu. Hanya saja setelah kita terbiasa memiliki sesuatu, seolah-olah kita tidak bisa hidup tanpanya.
Sikap melepas ini mengajarkan kita untuk tidak terikat pada hal apapun di dunia. Kita harus sadar bahwa tanpa hal-hal duniawi yang ada, kita masih dapat hidup dengan baik. Dengan meneladani sikap lepas bebas ini, kita tidak akan mudah terikat dengan hal atau apapun yang ada di dunia.
Maka ketika Tuhan meminta kita atau membiarkan sesuatu terjadi sehingga apa yang ada dalam genggaman kita, apa yang kita miliki, apa yang selama ini selalu ada untuk kita, lepas dari diri kita, percayalah bahwa itu akan membawa kita pada keadaan yang jauh lebih baik.
Semua itu terjadi sesuai dengan rencanaNya. Ia menutup pintu yang satu untuk membawa kita pada pintu berkat yang lain, dan percayalah bahwa berkat yang disediakan Tuhan akan jauh melebihi apa yang bisa kita pikirkan dan kita bayangkan.
Jika saja kita bisa sedikit meninggalkan ego, maka dengan melepaskan genggaman ini, tentunya kita dapat melanjutkan perjalanan yang masih panjang di jalan masing-masing dan bahagia menikmati setapak demi setapak.
Sobat Kebajikan yang terkasih, marilah kita mencoba untuk bersikap melepas, dan membiarkan rencana Tuhan terjadi dalam hidup kita. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar