KEBAJIKAN ( De 德 ) - Negeriku adalah negeri terindah seantero jagad. Gugusan 17-ribuan pulau membentang bagaikan jamrud khatulistiwa nan elok memukau. Aneka kekayaan alam, mulai dari hasil tambang, hasil bumi, beragam tumbuhan dan binatang "tertata" rapi di dalam hutan, gunung, daratan dan lautan sebagai anugerah Tuhan yang tiada ternilai harganya.
Negeriku bukanlah milik sekelompok orang yang merasa paling berjasa bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa ini. Negeriku ini mutlak menjadi milik seluruh penduduk yang memiliki bukti otentik sebagai warga negara Indonesia, tanpa memandang suku, agama, ras dan warna kulit.
Negaraku bukan negara maya yang dapat dikelola dan diatur melalui sosial media, oleh orang-orang yang memiliki kegemaran berselancar di dunia maya tanpa pernah melakukan sesuatu aksi nyata demi kemajuan negeri. Bukan pula negara yang memandang bahwa hanya facebook, twitter, instagram dan media sosial lainnya sebagai satu-satunya sarana yang mampu digunakan untuk menata sebuah negara.
Negaraku adalah negara besar, bukan negara kecil-kecilan, yang bisa dipimpin oleh mereka yang berpikiran picik dan berwawasan kerdil yang hanya mengutamakan kepentingan kelompok atau golongannya atau oleh mereka yang berpikiran negeri ini adalah sapi perah yang dapat diperas dan hartanya dapat dirampok untuk kepentingan pribadi. Atau mereka yang memiliki hasrat terpendam ingin menjadi seorang raja kecil di negeri antah berantah.
Negaraku juga bukan negara para pengamat, yang senang memberikan penilaian dari kacamata kuda yang dikenakannya demi sebuah kepentingan culas atau sesuai pesanan dari para cukong perampok negara. Mereka lebih senang membalut hasil pengamatannya sebagai alasan untuk tampil eksis sebagai seorang yang hebat. Sebagian yang lain justru bertujuan untuk melariskan jualannya tanpa peduli akan terjadi prahara di negeri ini akibat propagandanya.
Negaraku bukanlah negara "seandainya". Mereka yang menjadi pemuja aliran "seandainya" akan selalu menganalisa kondisi negeri ini dalam balutan pesimistis dan cenderung untuk menakut-nakuti rakyat agar terpenuhi nafsu keinginan dalam menguasai negeri ini melalui jalan inkonstusional alias makar.
Mereka akan berseru lantang : "Seandainya si anu menjadi presiden maka negara ini akan segera kiamat, aset negara ini akan dijual kepada bangsa lain, negera ini akan menjadi kuli di negerinya sendiri atau negara ini akan menjadi negara yang paling bobrok diantara negara-negara yang ada di dunia."
Mereka akan melanjutkan memprovokasi dan menghasut bagaikan seorang pahlawan kesiangan : "Untuk itu, sebagai warga yang baik, kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Kita harus menjatuhkan pemimpin negeri ini. Yang layak menjadi pemimpin negeri ini adalah si anu. Jika ada yang setuju, mari berjuang bersama-sama dengan kami untuk melakukan regenerasi kepemimpinan negeri ini demi menyelamatkan negara tercinta ini." <prettt...pretttt...pretttt>
Negaraku juga bukanlah negara quasi, negara yang seolah-olah atau negara yang tidak jelas, hanya karena presidennya tampil kurang "macho", sering "cengengesan" dan gemar blusukan tanpa mengenakan seragam safari atau jas berdasi dan tanpa menyandang pistol pinggangnya. Padahal semua kebijakan yang dikeluarkan jauh lebih nekad dan berani, bahkan oleh mereka yang pernah mengenyam pendidikan militer.
Jadi, bagi kita yang waras, akan menyadari bahwa roda pemerintahan sebuah negara tidak akan mungkin dijalankan secara virtual di dunia maya, yang selalu mengutamakan jumlah follower atau liker. Dunia yang mengutamakan kebutuhan pasar dengan beragam trik marketing, yang kadang berintrik murahan dan memuakkan.
Sobatku yang budiman...
Mari kita kembalikan negara kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara nyata, senyata-nyatanya dan tampil kasat mata. Negeri impian yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dengan kerelaan mengorbankan segala kepentingannya tanpa pamrih. Negara yang dirumuskan oleh para pendiri yang berpikiran arif bijaksana dan berdiri di atas semua agama, suku dan golongan berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika.
Negeri ini tidak mungkin dapat dirumuskan oleh para pengamat yang setiap hari mulutnya berkomat-kamit tidak jelas juntrungannya atau mereka yang berpikiran picik, berpura-pura berjuang untuk kepentingan negara, namun kenyataannya lebih mengutamakan kelompoknya.
Kita tidak boleh membiarkan negara ini diintimidasi dan dibola-bolain oleh para pengguna sosial media yang menggunakan akun tidak jelas ataupun mereka yang memiliki akun terakreditasi namun bertujuan untuk memecah belah persatuan bangsa.
Kita tidak boleh memberi peluang sedikitpun kepada mereka yang gemar meremehkan kemampuan anak negeri serta berupaya mengobok-obok semua sendi kehidupan melalui pernyataan sarkasme picisan, hasutan yang disukai oleh sebagian pengguna medsos yang telah terkontaminasi nalar pikirannya.
Jangan kita biarkan sekelompok penghuni tanah air tercinta, hendak melecehkan keagungan negeri ini dengan memuja-muja orang atau kelompok asing secara berlebihan.
Mari kembalikan negara kita ini menjadi negara yang dihuni oleh manusia nyata, yang nyata-nyata bekerja dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa, bukan mereka yang seolah-olah berjasa dan menghujat warga lain sebagai warga kelas teri yang layak untuk dihujat oleh mereka.
Mari kembalikan negara ini menjadi negara besar, adidaya dan super nation yang bermartabat dan berwibawa yang dipimpin dan dilayani pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya, yang bekerja tanpa mengenal lelah dalam kesederhanaan, yang berupaya semaksimal mungkin memberantas keangkaramurkaan dari kelompok teroris yang meneror dan mengancam kehidupan rakyatnya. Kita siap dipimpin oleh pemimpin yang tetap tegar berjuang di jalur kebenaran walaupun selalu dihina dan dilecehkan para kaum otak sumbu pendek.
Kita semua merindukan dan memimpikan sebuah bangsa yang berdaulat dibawah kepemimpinan yang bermartabat dan berwibawa. Pemimpin yang akan mengantarkan rakyat Indonesia kepada kehidupan yang aman, sentosa, adil dan makmur.
Untuk itu, kita harus berani menghentikan segala bentuk kebodohan yang melanda negeri ini, menjual kesalahan orang lain demi keuntungan sendiri, mengfitnah dan memprovokasi terjadinya perang saudara yang telah merenggut harta dan nyawa rakyat yang tidak berdosa, menghasut sekelompok warga yang kurang berpendidikan untuk membangkang terhadap pemerintahan yang sah dan berdaulat secara konstitusi.
Bagi yang masih mencintai negeri ini dan masih ingin melihat keutuhan bangsa ini, marilah kita keluar dari pikiran picik yang merusak. Buang jauh-jauh keyakinan "merasa paling hebat" dan "merasa kebal hukum" hanya karena belum "diamankan" karena masih bebas menyebarkan propaganda membenci mereka yang tidak sealiran dengan mereka.
Mari keluar dari pandangan sempit yang menganggap dirinya "tahu segala hal tentang negara ini" atau hanya dia dan kelompoknya yang mampu memimpin negeri ini, padahal hanya untuk menutupi realitas atas ketidakmampuannya bersaing menjadi pemimpin negeri ini.
Mari kita lawan para "penjajah modern" yang menjadikan negara kita menjadi negara maya, negara khayalan yang hanya sesuai untuk mereka, yang akan menjadikan mereka makmur di atas penderitaan rakyat.
Dan yang terakhir, marilah kita mendoakan pemimpin negeri agar tetap sehat dan berpikiran jernih, pemimpin yang sudah bekerja sepenuh hati di atas kebenaran, berjuang demi kepentingan rakyat, bukan sebaliknya mendoakan kejatuhan pemerintahan yang konstitusional.
Semoga negeri tercinta menjadi negeri yang terhormat, bermartabat dan disegani oleh seluruh bangsa di muka bumi. Aminnn...!!!
Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-71...!!!
HIDUP MATIKU HANYA UNTUK INDONESIA RAYA...!!! Salam kebajikan #firmanbossini
Tidak ada komentar:
Write komentar