|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 22 Agustus 2016

Sosok Seorang Ayah yang Baik Melampaui 200 Guru !

 


KEBAJIKAN ( De 德 )Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa peran seorang ayah berpengaruh dalam kesuksesan anak-anaknya. Peran seorang ayah dapat memengaruhi kehidupan sosial, prestasi di sekolah, dan pencapaian cita-cita anak-anaknya. Kehadirannya bagi seorang anak akan menimbulkan keamanan emosional, kepercayaan diri dan keinginan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

1. Seorang ayah adalah guru terbaik bagi anak-anak

Seberapa tinggi kualitas ayah, si anak bisa terbang setinggi itu juga, membantu perkembangan yang sehat pada anak-anak dengan kasih sayang ayah yang rasional, dan meningkatkan kualitas diri adalah kunci dalam mendidik anak-anak. Arah bimbingan yang tepat adalah tugas utama ayah dalam mendidik anak-anak agar mereka belajar bisa bertangung jawab terhadap hidupnya sendiri. Di balik setiap anak yang bermasalah, pasti ada ayah yang bermasalah, sebagai ayah juga seharusnya belajar dari anak-anak, jangan lupa untuk menanamkan kesadaran bersosialisasi pada anak-anak, dan tanamkan satu bibit yang “ideal” pada anak-anak.

2. Mengubah anak dimulai dengan perubahan ayah

99% keberhasilan anak dipetik dari 1% perubahan ayah, tidak ada anak yang tidak bisa dididik dengan baik, yang ada hanya ayah yang tidak bisa mendidik. Ayah yang “lembut” mampu mendidik atau mencetak anak yang kuat, menekankan bimbingan pada minat dan keahlian (bakat) si anak. Jangan melihat nilai akademisi sebagai kriteria dalam menilai anak. Sebagai seorang ayah yang “teledor” (kurang memperhatikan anak), harus belajar bertenggang rasa atau menjaga perasaan anak.

3. Seorang ayah harus mengerti psikologi pendidikan dalam keluarga

Memiliki sikap yang positif baru bisa memiliki masa depan yang baik.
Optimis, sehingga masa depan anak penuh dengan sinar mentari.
Mandiri, biarkan anak-anak memilih perjalanan hidupnya sendiri.
Percaya diri, temukan panduan hidup untuk anak-anak.
Menghilankan sikap iri, lakukan kemotrapi tumor ganas anak secara psikologis.
Keyakinan (diri) berasal dari kepercayaan ayah, taklukkan egoisme, koreksi kesadaran akan ke-akuan diri untuk anak-anak.

4. Wajib menanamkan 10 sifat atau sikap pada anak-anak

Sikap bersyukur, ini juga merupakan suatu pengasuhan atau penempaan diri.
Toleransi, membina anak-anak belajar “transposisi mental”.
Optimis, membuka pintu masa depan yang cerah bagi anak-anak.
Percaya diri, membangun motivasi anak.
Kejujuran, adalah jalan dalam perjalanan hidup anak.
Tekun dan gigih, membina semangat “Lebah” yang gigih pada anak.
Etika, adalah ‘kartu nama” anak dalam pergaulan sosial.
Tanggung jawab, tanamkan rasa tanggung jawab ke dalam batin anak.
Teguh dan kokoh, agar bahu yang lemah itu tidak takut kesulitan.
Memiliki pendirian (tegas), biarkan ruang pertumbuhan itu berkembang dengan lebih bebas. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar