KEBAJIKAN ( De 德 ) - Suatu hari, seorang suami menyaksikan isteri tercintanya sedang bertekuk muka, berwajah cemberut dan menampilkan wajah sangar seperti hendak "memangsa" siapapun yang berada di sekitarnya, sedang duduk sendirian di ruang keluarga.
Sang suami segera menghampiri istrinya yang berwajah muram, seperti sedang mendapat masalah yang teramat berat. Lalu dia bertanya sambil menebarkan senyum yang tulus. Melihat senyuman mengembang di wajah suaminya, sang isteri merasa sedikit terhibur dan bersedia menceritakan masalah pelik yang sedang dihadapinya.
Selama mendengar celotehan isterinya, sang suami tidak pernah meninggalkan senyum manisnya. Isterinya merasa lebih tenang. Setelah berpikir sejenak, akhirnya sang suami berhasil memberikan solusi jitu untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Semua ini berawal dari sebuah senyuman. Seandainya sang suami menghampiri isterinya dengan muka cemberut dan memarahi isterinya yang sedang dilanda kegelisahan agar meneruskan pekerjaan rumah, maka kemungkinan besar yang bakal terjadi adalah sebuah pertengkaran.
Sobatku yang budiman...
Tersenyum itu tidak perlu mengeluarkan biaya dan gampang sekali melakukannya. Walaupun mudah, namun banyak sekali orang yang enggan melakukannya. Lebih suka memasang wajah sinis, tegang, cemberut dan menakutkan.
Menurut definisi ilmiah, tersenyum adalah ekspresi wajah yang dibentuk oleh tarikan otot terutama pada otot-otot di kedua ujung mulut, dan kadang sedikit menampilkan sederetan gigi putih sebagai penambah "manisnya" sebuah senyuman.
Menebar senyum merupakan perilaku yang amat menyenangkan. Dalam senyuman akan terpancar luapan perasaan yang bernilai positif, menggambarkan sifat keramahan, kegembiraan, kesopanan, dan rasa hormat.
Sebuah senyuman memiliki khasiat untuk mengurangi rasa sakit dan derita hati. Bagi mereka yang menerima senyuman, juga akan mendapat imbas positif apabila melakukan senyuman balasan.
Sebuah pepatah mengatakan "jangan suka marah-marah, nanti bisa cepat tua", adalah benar adanya. Amarah membuat kita mudah terserang penyakit. Senyuman dapat mengurangi rasa sakit yang ada.
Sesungguhnya senyuman itu memiliki kekuatan yang luar biasa. Senyuman dapat membuat kita melihat dunia lebih indah dari kacamata keriangan. Senyum tulus dapat mencairkan hubungan yang beku dan membangkitkan keceriaan kembali saat suasana sedang muram. Senyuman sanggup memberi
semangat kepada orang yang sedang putus asa dan sekaligus sebagai obat mujarab penenang jiwa yang resah.
Saat seorang pria sedang marah, maka diperlukan sebuah senyuman dari seorang wanita untuk meredakan emosi dan menenteramkan hatinya. Sebab senyuman wanita itu mengandung "ribuan volt arus listrik" yang akan membuat dirinya terlihat ramah, menarik dan penuh keakraban.
Senyuman yang baik adalah senyuman yang tidak dibuat-buat. Senyuman yang berfaedah adalah senyuman tulus dan ikhlas yang bersumber dari dalam hati.
Senyuman yang tidak menarik dapat ditafsirkan sebagai tanda kurang percaya diri, sementara itu senyuman yang menarik cenderung dipersepsikan sebagai keramahan, keakraban dan saling menghormati.
Satu hal yang perlu menjadi perhatian kita adalah menempatkan sebuah senyuman sepatutnya disesuaikan dengan kegiatan dan atau jabatan kita. Tersenyum lebar saat berkumpul dalam suasana santai nonformal dengan teman adalah sebuah kewajaran.
Namun, janganlah tersenyum sangat lebar ketika berada dalam situasi sangat formal atau resmi. Kadang kala, sebuah senyuman akan menjadi bahan penilaian yang berdampak kepada pandangan orang lain kepada diri kita.
Senyum adalah alat transaksi yang paling bernilai di muka bumi. Meskipun tersenyum kelihatannya sebagai sesuatu yang sederhana, namun dapat berdampak luar biasa bagi mereka yang membutuhkannya.
Pahamilah bahwa hadiah termudah yang dapat kita berikan setiap hari kepada orang yang kita sayangi adalah dengan memberikan senyuman. Tanpa biaya, dapat meringankan beban penerima dan tanpa memberatkan pemberi. Senyum itu tidak lama-lama, namun dapat bertahan lama di hati penerima.
Tersenyumlah, maka keindahan dunia akan tampak lebih lebih nyata. Apabila kita tidak mampu bersedekah dengan harta, maka bersedekahlah dengan senyuman.
Senyuman itu tidak berbiaya namun akan sangat berarti bagi kedamaian, ketenteraman dan kebahagiaan kehidupan manusia di dunia ini. Tersenyumlah dan jadikan sukses itu lebih mudah.
Sudahkah kita tersenyum hari ini? Salam kebajikan #firmanbossini
Tidak ada komentar:
Write komentar