|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 10 September 2016

Sikap Bjaksana Seorang Ibu Menghadapi Anaknya yang Dituduh Mencuri Uang di Sekolah

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Mendidik dan menanamkan nilai moral pada anak sejak usia dini merupakan salah satu hal yang sangat penting. Orangtua juga harus memberikan penjelasan pada anak-anak bahwa bersikap jujur dan dipercaya merupakan hal yang sangat penting dan termasuk sikap terpuji yang akan membawa kebahagiaan dalam hidup. Selain itu, berikan penjelasan pada anak kalau kebohongan hanya indah diawal dan akan membawa penderitaan sepanjang hidup. Sekecil apapun kebohongan tetap saja akan membawa dampak yang besar bagi kehidupan. 

Seperti sebuah kisah ini dimana seorang ibu tiba-tiba menerima telepon dari guru anaknya pada jam kantor. Sang guru tersebut mengatakan bahwa anak ibu tersebut telah mencuri uang di sekolah dan sudah mengakuinya perbuatannya.

Ibu ini nyaris tidak percaya. “Anakmu di sekolah telah mencuri uang Bu Wang 1000 yuan! Dia sudah mengakuinya! Polisi juga sedang datang kemari……”

"Tidak perduli anak saya melakukan kesalahan apapun, tolong jangan memukulinya atau memarahi anak saya, tunggu saya sampai saya datang, saya akan mengatasi semuanya!”

Kemudian dia meminta guru tersebut untuk mengijinkan dia berbicara kepada anaknya.
Dengan menangis anaknya berkata: “Mama!”

Ibunya berkata: “Jangan takut, mama akan segera datang!”

Pada saat ibu tersebut sampai di sekolah, di depan sekolah telah berhenti sebuah mobil polisi. Di dalam ruang guru ada 2 orang polisi, 2 orang guru dan seorang paruh baya, kepala dari guru bimbingan murid.

Guru wanita tersebut dengan marah berkata: “Anakmu pagi ini mengambil uang saya sebesar 1000 yuan dari laci meja saya, dia sudah mengakuinya, lihat bagaimana kamu menyelesaikannya !”

Ibu tersebut tidak langsung merespon guru tersebut, melainkan langsung mencari anaknya.
Sang anak dengan badan gemetaran duduk di atas lantai, bajunya kotor, wajahnya penuh bekas air mata. Sang ibu langsung memeluk anaknya.

“Mama! Mereka mau memasukan saya ke dalam penjara, saya sangat takut…”

“Anakku, jujur sama mama, mama akan percaya!”

Anak tersebut menggelengkan kepalanya dan berkata: “Tidak”.

Mama menenangkan anaknya, kemudian bangkit berdiri: “Saya percaya kepada anak saya, dia berkata tidak mencuri maka dia tidak mencuri!”

Sang anak melihat kepada ibunya dengan tatapan berterimakasih.

Dengan mata yang melotot dan senyuman dingin guru tersebut berkata: “Dia tadi sudah mengakuinya!”

“Kalau begitu katakan bagaimana anak saya mengakuinya? Dan uang yang dia curi berada dimana? Bukti kalau anak saya mencuri di mana? Menangkap anak saya tanpa bukti?”

Polisi yang berdiri disana berkata: “Memang benar tidak ada bukti, tetapi anakmu sendiri sudah mengakuinya.”

Dengan tidak sabar guru tersebut menceritakan kembali kejadian bagaimana ia menyelidiki anaknya.

Sang ibu memutar menoleh kepada anaknya, bertanya: “Apa yang dikatakan gurumu adalah benar?”

Sang anak menggelengkan kepala: “Bu guru sejak awal tidak mengijinkan saya masuk ke kelas. Dia langsung memanggil polisi, saya sangat takut. Tapi Bu guru berkata jika kamu mengakuinya maka kamu boleh pulang…”

Dengan marah mamanya berkata kepada guru tersebut: “Pertanyaan yang disertai ancaman, apa ini yang dinamakan menyelidiki? Saya mau mengadukan kamu dengan tuduan memfitnah!”

Kemudian sang ibu membawa anaknya pulang. Dalam perjalanan pulang, dengan penuh rasa berterima kasih sang anak memeluk ibunya, berkata, “Mama, terima kasih.”

Sesampainya sang ibu di rumah, kepala dari guru bimbingan murid menelepon. Ia memberitahukan bahwa uang 1000 yuan yang hilang telah ditemukan. Ternyata guru tersebut tanpa sadar telah menaruh uang di laci yang satu lagi.

Kejadian ini membuat sang anak tahu bahwa meskipun dalam keadaan tersudut sekalipun, ibunya telah menumbuhkan kepercayaan diri sang anak untuk berani mengungkapkan kebenaran serta memberikan rasa aman dan keberanian yang luar biasa. Seorang ibu yang percaya kepada anaknya sendiri adalah seorang ibu yang bijaksana. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar