|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 29 November 2016

Dekat dengan Tuhan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Sepanjang hidupnya, manusia akan selalu menghadapi berbagai tantangan, rintangan dan kesulitan. Sebagian orang menganggap bahwa semua cobaan ini merupakan beban hidup yang sangat berat dan melelahkan. Hambatan yang dihadapi begitu besar sehingga mereka berpikir tidak akan ada seorangpun yang mampu membantu dirinya untuk menyelesaikan semua kerumitan ini.

Lantas, dengan mudah mereka men-judge bahwa Tuhan itu begitu jauh dan tidak mau mengulurkan tangan-Nya untuk membantu kesulitan hidupnya.

Benarkah demikian adanya?Pertanyaannya sekarang adalah siapa sebenarnya yang menjauh? Kita atau Tuhan?

Ada dua kelompok manusia mempunyai pandangan berbeda dalam menghadapi cobaan hidup.

Kelompok pertama adalah mereka yang segera mencari Tuhan setelah merasa tidak mampu berbuat apa-apa lagi. Mereka yang selalu mengingat keberadaan Tuhan di setiap langkahnya. Mereka akan bersujud dan memohon bantuan kepada Sang Pencipta ketika cobaan terasa begitu berat menghimpit dadanya.

Selama ini mereka memang begitu dekat dengan Tuhan, tekun dalam beribadah, bercengkerama dan bermanja-manja dalam doa serta selalu mengamalkan perbuatan baik di dalam kehidupan sehari-hari.

Kelompok kedua adalah mereka yang gemar menyalahkan Tuhan atas kerumitan hidup yang sedang menerpanya. Namun, saat hidupnya adem ayem, tidak menemui masalah, semuanya lancar-lancar saja, mereka menjadi lupa diri dan hidup seolah-olah semua ini terjadi karena dirinya seorang yang hebat. Merasa sanggup mengatasi segala problematika kehidupannya sendiri. Merasa semua ini berada di dalam kendalinya. Menganggap Tuhan sebagai sesuatu yang tidak penting.

Namun, ketika ujian sedang menerpa hidup mereka, lantas mereka mulai menyalahkan Tuhan, menganggap dirinya sebagai manusia yang terabaikan. Mereka sering berpikir : “Mengapa Tuhan begitu tega kepadaku? Tuhan itu sungguh tidak adil...”

Bagi yang tidak kuat, mereka akan benar-benar pergi dan semakin jauh dari Tuhan.

Lalu... termasuk kelompok manakah diri kita?

Sobatku yang budiman...

Untuk menjadi dekat dengan Tuhan, sebenarnya bukan sebuah sesuatu yang sulit, tidak serumit seperti menawarkan air laut, sangat mudah seperti membalikkan telapak tangan, asalkan kita mau menjaga perilaku dalam keseharian, Saat kita mendekatkan diri dengan beribadah, mau menuruti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta setia dalam menjalaninya, maka sebenarnya kita tak akan pernah berada jauh dari-Nya.

Namun yang perlu diingat, jika kita sudah mendekatkan diri kepada Tuhan dengan rajin beribadah, tapi dalam keseharian berperilaku tidak baik, melakukan fitnah dan memusuhi manusia lain, maka perbuatan ini pasti akan menjauhkan kita dari Tuhan.

Sudah selayaknya kita, sebagai makhluk ciptaan-Nya, harus tetap berada dekat dengan Tuhan, baik dalam suka maupun duka, menjadi hamba-Nya yang rendah hati, selalu mengingat dan menjunjung kebesaran-Nya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah berada jauh, hanya saja, seringkali kita yang berniat menjauh dari-Nya dan tidak mau melihat keberadaan-Nya.

#firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar