|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 22 Januari 2017

Kebiasaan Imlek yang Tak Banyak Diketahui

 


KEBAJIKAN De 德 ) -  Jika mengamati lebih dalam, ada 1001 kebiasaan yang dilakukan selama perayaan Tahun Baru Imlek. Beberapa yang telah kita ketahui adalah dengan menyalakan petasan, menghias seluruh rumah dengan ornamen berwarna merah, menyediakan angpao, dan lain sebagainya.

Namun dibalik beberapa kebiasaan yang sering kita temui ada tradisi dan kebiasaan lain yang tidak semua orang tahu. Menurut Lowkayhwa, berikut lima kebiasaan yang belum Anda ketahui pada saat perayaan Imlek.

1. Anak-anak dapat memperpanjang umur orang tua mereka

Menurut tradisi Tionghoa kuno, selama Imlek para binatang biasanya menyerang pada tengah malam sehingga anggota keluarga akan terjaga hingga tengah malam untuk menangkis serangan tersebut. Biasanya yang berjuang melawan binatang-binatang tersebut adalah orang tua, sehingga tugas anak-anak mereka adalah melindungi orang tua. Oleh karena itu hingga saat ini dipercaya bahwa jika anak-anak tetap terjaga hingga larut malam pada perayaan Imlek, maka mereka dapat memperpanjang umur orang tua mereka.

2. Memasang dupa yang pertama

Selama malam tahun baru Imlek, sebagian masyarakat yang merayakan akan berkumpul di kelenteng dan berdoa, dan berharap untuk menjadi yang pertama untuk memasang dupa mereka persis ketika jam 12 tengah malam. Mereka percaya bahwa siapa pun yang memasangkan dupa pertama pada pukul 12 tengah malam, maka keinginan mereka akan dikabulkan, sedangkan jika tidak menjadi yang pertama, kemungkinan terkabulnya keinginan akan menurun.

3. Ulang Tahun Manusia

Hari ketujuh dari tahun baru Imlek dianggap sebagai Hari Rakyat. Orang Tionghoa percaya bahwa hari ini menjadi hari ulang tahun semua orang, sehingga semua orang tumbuh satu tahun lebih tua pada hari ini.

4. Mengunjungi Kelenteng

Banyak masyarakat yang merayakan Imlek, khususnya yang beragama Khonghucu akan mengunjungi kelenteng setiap harinya selama 15 hari sepanjang Tahun Baru Imlek untuk memanjatkan doa-doa mereka. Hal ini bertujuan agar doa dan harapan mereka dapat dikabulkan oleh Tuhan dan para Dewa. Bahkan, terkadang mereka mencoba untuk mengunjungi lebih dari satu kelenteng dalam sehari.

5. Membakar tebu

Bagi masyarakat yang berasal Singapura atau Malaysia, banyak dari mereka yang membawa tongkat panjang berisi tebu selama hari ke-8 dan ke-9 dari perayaan Imlek. Hari ke-8 dan 9 adalah malam dan hari ulang tahun Kaisar Langit. Tebu dipercaya melambangkan berkat dari Kaisar Langit. Terutama bagi masyarakat Hokkian, mereka akan berdoa dan membakar dupa dan tebu pada pukul 12 tengah malam dari hari ke-8 untuk merayakan kelahiran Kaisar dan bersyukur.

Banyak tradisi seperti ini yang cepat hilang karena generasi muda yang tidak mengerti apa yang orang tua atau kakek-nenek mereka lakukan. Sementara yang paling penting dari perayaan tahun Baru Imlek adalah kesempatan untuk bertemu keluarga dan mengucap rasa syukur, serta kesempatan untuk merenungkan segala kejadian yang dialami pada tahun lalu untuk kemudian memperbaikinya di tahun ini. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar