|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 28 Februari 2017

Balas Budi

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Dalam sebuah pertengkaran, seorang suami berkata pada istrinya, “Jika kamu baik kepadaku, aku pasti akan baik juga kepadamu..."

Sang isteri tidak mau kalah, menyolot dengan suara lebih keras : "Jika kamu berbuat sepuluh kebaikan kepadaku, maka aku akan berbuat seratus kebaikan kepadamu".

Sang suami membalas : "Mengapa kamu selalu membalas dengan perlakuan buruk atas tindakanku yang tidak menyenangkan hatimu?"

Sang isteri menyahut : "Sekali saja kamu menyakitiku, takkan kumaafkan dirimu seumur hidupku. Jika kamu baik kepadaku, seluruh jiwa dan raga ini akan kuserahkan untukmu".

Pertengkaran demi pertengkaran terus berlangsung karena tidak ada yang mau mengalah, berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan mereka. Masalah sepele, jika tidak disikapi dengan bijaksana selalu berujung kepedihan.

Sangat manusiawi, jika seseorang akan membalas kebaikan orang lain sesuai dengan apa yang diterimanya. Misalnya, kebaikan orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak dibalas dengan berbakti kepadanya, kebaikan sahabat dibalas dengan mengasihinya atau kebaikan tetangga dibalas dengan sikap lebih peduli kepada mereka.

Apakah istimewanya, membalas baik budi orang hanya karena mereka terlebih dahulu berbuat baik kepada kita? Dimana letak kehebatannya? Bukankan perbuatan balas budi kebaikan merupakan hal yang lumrah dan sudah biasa dilakukan oleh banyak orang.

Bagaimana jika sebaliknya, yang diterima adalah perlakuan buruk dan tidak menyenangkan hati kita? Jika orang lain menyakiti perasaan, tindakan apa yang bakal kita lakukan?

Bagaimana bila tindakan yang dilakukan orang lain bukannya menguntungkan kita, sebaliknya malah mendatangkan kerugian di pihak kita? Apakah kita harus membalasnya dengan perbuatan buruk juga?

Banyak diantara kita pasti akan mengatakan : "Ya, wajar dong. Toh mereka sudah jahat kepada kita, ngapain kita harus baik kepada mereka?".

Jika kita melakukan balas dendam, maka kita ini tidak ubahnya dengan sepasang suami isteri dalam cerita di atas yang selalu berselisih paham gara-gara saling membalas perbuatan buruk di antara mereka.

Mari ubah pola pikir kita...!!!

Maukah kita tetap berbakti pada orang tua, meski diabaikan? Masihkah kita mau mencintai negeri ini padahal kenyataan hidup yang dijalani tidak sesuai dengan impian? Bersediakah kita untuk mengasihi pasangan, meski sering tersakiti baik disengaja maupun tidak disengaja olehnya? Maukah kita tetap peduli, meski orang lain membenci kita?

Memang tidak mudah untuk melakukan perbuatan baik terlebih dahulu walau sebelumnya telah disakiti. Memang tidak mudah... Tapi kita harus belajar memulainya jika ingin mendapatkan hidup yang bahagia.

Sobatku yang budiman...

Mengasihi sesama bukan sebuah pilihan, tapi adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan ajaran semua agama.

Marilah kita memulai berbuat kebaikan terlebih dahulu, tanpa perlu menggunakan kalkulator untuk menghitung untung ruginya. Sebab perbuatan baik itu bukanlah ilmu hitung, melainkan bentuk cinta kasih tanpa batas kepada sesama umat manusia.  Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar