Mungkin ungkapan ini sudah sering kita dengar. Sebuah pepatah klasik yang masih berlaku sampai sekarang.
Penerapannya bisa beragam sesuai dengan relevansi bidangnya. Namun pepatah ini lebih sering digunakan dalam dunia bisnis.
Pepatah ini semakin terasa terutama di masa krisis ekonomi yang melanda dunia. Semakin meyakinkan saya bahwa pepatah ini benar adanya.
Arti dasar dari pepatah ini adalah mengurangi kerugian ketika terjadi musibah,
contoh ketika keranjang kita hilang atau rusak maka ini berarti anda kehilangan seluruh telur yang ada di keranjang tersebut.
Dalam dunia bisnis ini berarti bahwa jangan meletakkan seluruh investasi anda pada sebuah jenis investasi. Hal ini merupakan antisipasi terhadap kemungkinan terburuk Anda kehilangan investasi Anda. Jika Anda meletakkan seluruh kekayaan Anda pada sebuah investasi, maka ketika investasi ini mengalami kerugian, maka Anda akan kehilangan seluruh kekayaan Anda. Hasilnya adalah Anda menjadi bangkrut.
Untuk itu ada ide bijaksana untuk meletakkan kekayaan Anda tidak dalam satu jenis investasi. Jenis investasi bisa berupa properti, saham, toko, emas, dollar dll. Sehingga ketika sebuah investasi Anda bergerak ke arah rugi, maka keuangan atau finansial Anda tidak menjadi colaps. Anda masih punya investasi lain untuk pegangan hidup Anda.
Saya dulu pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan, yaitu ketika saya mengawali berinvestasi. Saya mempertaruhkan semua uang saya di forex, dan hasilnya ketika transaksi hancur lebur saya menjadi bangkrut. Belajar dari hal itu saya mulai secara bijaksana mengalokasikan dana saya untuk kegiatan investasi. Hal ini saya lakukan untuk menghindari kebangkrutan.
Dalam skala sebuah investasi pun sebenarnya kita bisa menerapkan konsep ini. Ini berkaitan dengan manajemen resiko pada investasi Anda. Pembagian dana dalam sebuah investasi juga penting sehingga ketika Anda mengalami kerugian Anda tidak akan kehilangan seluruh uang Anda.
Contoh ketika Anda membuka toko kelontong, mungkin Anda belum yakin dengan barang apa yang akan laku dan yang mana tidak laku. Untuk itu Anda harus pintar-pintar memilih produk termasuk resikonya ketika tidak terjual.
Di tengah krisis ekonomi yang terjadi di dunia, maka kita harus berhati-hati dalam menginvestasikan dana kita. Walaupun kita percaya pepatah “no pain no gain” atau “big risk big money” yang artinya ada resiko berarti ada peluang uang yang besar disana.
Namun tetap saja kita harus berhati-hati, pelajari tentang investasi baru Anda. Dan jangan sekali-kali menyerahkan dana kita sepenuhnya kepada orang lain tanpa kita mengerti tentang investasi tersebut.
Penerapannya bisa beragam sesuai dengan relevansi bidangnya. Namun pepatah ini lebih sering digunakan dalam dunia bisnis.
Pepatah ini semakin terasa terutama di masa krisis ekonomi yang melanda dunia. Semakin meyakinkan saya bahwa pepatah ini benar adanya.
Arti dasar dari pepatah ini adalah mengurangi kerugian ketika terjadi musibah,
contoh ketika keranjang kita hilang atau rusak maka ini berarti anda kehilangan seluruh telur yang ada di keranjang tersebut.
Dalam dunia bisnis ini berarti bahwa jangan meletakkan seluruh investasi anda pada sebuah jenis investasi. Hal ini merupakan antisipasi terhadap kemungkinan terburuk Anda kehilangan investasi Anda. Jika Anda meletakkan seluruh kekayaan Anda pada sebuah investasi, maka ketika investasi ini mengalami kerugian, maka Anda akan kehilangan seluruh kekayaan Anda. Hasilnya adalah Anda menjadi bangkrut.
Untuk itu ada ide bijaksana untuk meletakkan kekayaan Anda tidak dalam satu jenis investasi. Jenis investasi bisa berupa properti, saham, toko, emas, dollar dll. Sehingga ketika sebuah investasi Anda bergerak ke arah rugi, maka keuangan atau finansial Anda tidak menjadi colaps. Anda masih punya investasi lain untuk pegangan hidup Anda.
Saya dulu pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan, yaitu ketika saya mengawali berinvestasi. Saya mempertaruhkan semua uang saya di forex, dan hasilnya ketika transaksi hancur lebur saya menjadi bangkrut. Belajar dari hal itu saya mulai secara bijaksana mengalokasikan dana saya untuk kegiatan investasi. Hal ini saya lakukan untuk menghindari kebangkrutan.
Dalam skala sebuah investasi pun sebenarnya kita bisa menerapkan konsep ini. Ini berkaitan dengan manajemen resiko pada investasi Anda. Pembagian dana dalam sebuah investasi juga penting sehingga ketika Anda mengalami kerugian Anda tidak akan kehilangan seluruh uang Anda.
Contoh ketika Anda membuka toko kelontong, mungkin Anda belum yakin dengan barang apa yang akan laku dan yang mana tidak laku. Untuk itu Anda harus pintar-pintar memilih produk termasuk resikonya ketika tidak terjual.
Di tengah krisis ekonomi yang terjadi di dunia, maka kita harus berhati-hati dalam menginvestasikan dana kita. Walaupun kita percaya pepatah “no pain no gain” atau “big risk big money” yang artinya ada resiko berarti ada peluang uang yang besar disana.
Namun tetap saja kita harus berhati-hati, pelajari tentang investasi baru Anda. Dan jangan sekali-kali menyerahkan dana kita sepenuhnya kepada orang lain tanpa kita mengerti tentang investasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Write komentar