|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 09 April 2012

Harta Abadi

 

Semua bentuk harta benda, jabatan dan popularitas hanyalah kekayaan sementara bagai cahaya kilat yang terang sekejap, embun pagi yang indah sesaat….. setelah itu semua kembali menjadi tiada.

Kebajikan adalah harta sejati yang bercahaya abadi! Manusia boleh tua, sakit dan mati. Kebajikan tidak mengenal tua, sakit dan mati. Peradaban dunia boleh berganti, zaman boleh berubah, bahkan dunia boleh kiamat namun kebajikan bertahan abadi!


Emas dan berlian dapat dirampok, namun kebajikan tak dapat dirampas dengan cara apa pun. Semua benda di dunia mengalami proses pembentukan, keberlangsungan dan berakhir dengan kehancuran atau kerusakan. Namun Kebajikan tidak pernah menjadi aus dan karat, jamuran dan membusuk, atau rapuh dan hancur.

Kebajikan adalah harta abadi, sumber kebahagiaan, cahaya dan kekuatan yang akan menyertai Anda selamanya….

Kebajikan adalah perwujudan Cinta kasih dan Kearifan, yang menjadi dasar pribadi agung semua Buddha dan Nabi sepanjang masa.

Kongfucius :
Orang Bijak bersedih karena miskin kebajikan, dan tidak bersusah hati karena miskin materi…

Sudahkah Anda mengumpulkan harta benda sejati dengan membangun kebajikan?

Sudahkah Anda mengembangkan kasih dan kearifan melalui pikiran, tutur kata dan perbuatan? Atau masih terus menghibur diri dengan harta fana yang tak pernah dapat menjadi milik Anda?

Adakah kita bersedih karena miskin kebajikan? Atau bersusah hati karena belum mengumpulkan harta benda yang banyak?

Tidak ada komentar:
Write komentar