|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 09 April 2012

Kitab Berkeliling Ke Alam Neraka, Perjalanan Ke 39 Mengunjungi Penjara Neraka Menelan Bola Besi Berduri

 

Perjalanan Ke 39, Mengunjungi Penjara Neraka Menelan Bola Besi Berduri. Tanggal 10 November 1977 ( " Kaw Gwee - Ji Cap Sha " ).


Chi Kung Huo Fo :  Keadaan di Vhara atau pintu suci terasa sangat sunyi dan sepi. Umat manusia yang datang untuk memahami Dharma atau melatih diri sudah sangat sedikit. Pada zaman sekarang sangat sedikit orang yang mau melakukan praktek kedisiplinan diri untuk meningkatkan spritualitasnya secara serius. Kadang kala di dalam vihara juga terdapat para murid yang kelakuannya tidak benar.
Mereka hidup dalam kepalsuan, sewaktu mendengar ceramah tentang ajaran kebaikan, hanya masuk dari telinga kanan kemudian keluar dari telinga kiri. Bila terjadi keadaan yang demikian, maka ini termasuk melanggar peraturan pintu suci.

Ada lagi umat yang berkelakuan bejat, mereka menganggap pelajaran tentang kesucian sudah tidak ada manfaatnya lagi. Mereka tidak memahmi arti dari ajaran kebenaran. Mereka hanya menginginkan nama, mereka sering membesar-besarkan kemampuan diri sendiri ibaratnya mereka itu seperti tanaman yang terapung di telaga yang tidak mempunyai akar yang kuat. Ketika angin bertiup, tanaman itu akan bergerak mengikuti arah angin. Kalau sudah begitu keadaannya, maka sulit tumbuh menjadi pohon besar, maka itu lebih baik diam-diam melatih diri, jangan mengkritik orang lain. Untuk itu ingatlah pepatah dari orang suci yang mengatakan : " Keluarga yang berderma akan menikmati jasa kebaikan, orang yang berbuat jahat pasti akan menerima karma pembalasannya."


Segala perbuatan dari umat manusia selalu diawasi oleh Penguasa Langit, bagi umat manusia yang tersesat cepatlah insaf, kalau tidak setelah meninggal dunia keadaannya akan sangat mnenyedihkan. Hari ini kami sudah siap untuk berkeliling ke alam neraka. Yang Sheng, bersiaplah untuk naik ke atas bunga teratai.


Yang Sheng :  Baik. Guru, hari ini guru kelihatan kesal ya, saya melihat ketika guru berbicara nadanya agak kesal.

Chi Kung Huo Fo :  Setelah mengetahui bahwa umat manusia hanya ingin mencari kesenangan material yang mana sering membuat mereka melupakan praktek spritualitas, sehingga moralitasnya menurun. Ketika teringat hal ini, saya merasa kesal.

Yang Sheng :  Hati guru sungguh mulia.

Chi Kung Huo Fo :  Yang Sheng, cepat naik ke atas bungsa teratai. Begitu tertiup angin segar, saya menjadi sadar bahwa kita ada tugas. Mari kita segera berangkat. Kita sudah tiba, Yang Sheng, cepat turun.

Yang Sheng :  Di depan sudah terlihat para pejabat dan jenderal, mereka berdiri di depan gerbang untuk menyambut kita. Hormat saya kepada pejabat dan jenderal, hari ini saya dan Buddha Chi Kung datang meninjau lagi, harap pejabat dapat memberi banyak bantuan kepada saya.


Pejabat :  Silakan berdiri, tidak usah sungkan. Nama dari penjara neraka ini adalah " Menelan Bola Besi Berduri " yang mana temasuk wilayah yang dikuasai oleh Penguasa Alam Baka Pengadilan Tingkat Keenam. Mari ikut saya.


Penjara Neraka Menelan Bola Besi Berduri
Yang Sheng :  Saya melihat di dalam penjara neraka ini penuh dengan para roh dosa, para prajurit alam baka sedang memaksa mereka untuk membuka mulut dengan menggunakan garpu besi. Kemudian memasukkan sebuah bola besi berduri kedalam mulut merka sehingga para roh dosa melompat-lompat kesakitan, kemudian darah mengucur deras dari mulut mereka dan akhirnya mereka jatuh pingsan.

Chi Kung Huo Fo :  Hukuman dengan memasukkan bola besi berduri ke dalam mulut para roh dosa adalah suatu hukuman dimana ada mulut tetapi tidak dapat berbicara dan walaupun sangat sakit, tetapi tidak bisa mengeluarkan suara. Hukuman ini diberikan kepada para roh dosa yang semasa hidupnya menggunakan mulut mereka untuk membicarakan hal yang tidak baik.



Pejabat :  Para umat manusia yang selalu mau menang sendiri dalam berbicara atau yang menggunakan mulutnya untuk merayu perempuan atau dengan kata-kata yang manis atau licik menipu uang atau harta milik orang lain atau suka memakan obat terlarang atau menghisap madat, ganja atau sejenisnya atau sewaktu berbicara suka melukai perasaan orang, maka setelah meninggal dunia roh mereka tidak bisa lepas dari hukuman menelan bola besi berduri ini. Saya akan memanggil berberapa roh dosa keluar untuk menceritakan dosanya.


Chi Kung Huo Fo :  Para roh dosa sudah jatuh pingsan tidak sadar diri, saya akan menggunakan kipasku untuk mengipasi mereka agar mereka menjadi sadar kembali, sekarang jenderal cepat cabut bola besi berduri dari mulut mereka. Coba lihat, saat ini keadaan mereka walaupun mempunyai mulut, tetapi tidak bisa berbicara lagi.

Jenderal :  Bola besinya sudah dikeluarkan, silakan Buddha Chi Kung berbicara dengannya.

Chi Kung Huo Fo :  Para roh dengarkan, hari ini saya yang bernama Chi Kung membawa Yang Sheng dari alam dunia datang kemari untuk mewawancarai kalian, maukah kalian dengan jujur menceritakan mengapa kalian sampai dihukum disini ?


Roh Dosa 1 :  Baiklah, sewaktu saya masih hidup di dunia, saya sanagt pandai berbicara, suara saya juga merdu dan saya memiliki wajha ayng cantik. Walaupun sudah menikah, masih banyak poria ayng menaruh perhatian kepada saya. Pada suatu ahri, ada seorang pria menyatakan bahwa dia mneyukai saya, maka saya memberanikan diri untuk dikasihi. Karena dia adlah orang kaya, amk saya berpura-oura berbohong kepadanya dngan mengatkan bahwa suami saya kurang meperhaitkan saya, saya harap dia bsia menolong saya, kemduian saya menyeleweng dengannya.


Karena saya pintar berbicara, kekayaannya saya tipu sampai habis. Setelah itu saya merubah taktik agar dia menjauhi saya, setiap bertemu dengannya saya selalu menggunakan kata-kata yang tajam untuk menyakiti hatinya sehingga dia merasa terhina dan tanpa berpikir panjang dia bunuh diri. Setelah meningal dunia, rohnya merasa penasaran dan dia mengadu kepada Yen Wang dengan mengatakan bahwa kematiannnya disebabkan oleh perbuatan saya, kemudian dia diizinkan datang ke dunia untuk mengganggu saya. Sejak itu kehidupan saya menjadi tidak tenang karena diganggu terus oleh roh penasaran, tujuh tahun kemudian saya meninggal dunia. Roh kami bertemu di alam baka.



Dia dihukum karena mengganggu istri orang dan saya dihukum secara beruntun dari Penjara Neraka Pengadilan Tingkat Pertama sampai ke Penjara Neraka Pengadilan Tingkat Keenam. Bian Cheng Wang memarahi saya, beliau mengatakan bahwa mulut saya sungguh berdosa karena telah mencelakakan orang lain. Maka itu saya dihukum lagi di Neraka Menelan Bola Besi Berduri. Setiap hari saya dipaksa menelan bola berduri, kini saya merasa sangat tersikasa.


Chi Kung Huo Fo :  Kamu menggunakan cinta palsu dan berpura-pura menyeleweng dengannya, lidah dan mulutmu sungguh kejam. Memang pantas kamu dihukum disini. Roh dosa kedua coba kamu ceritakan dosamu.


Roh Dosa 2 :  Sewaktu masih hidup di dunia, saya adalah seorang pengembara, saya suka menghisap ganja, makan obat terlarang dan menyuntik diri sendiri dengan menggunakan morfin. Karena sudah kecanduan dan tidak mempunyai uang untuk membeli morfin dan obat perangsang, saya terpaksa mencuri dan menggarong. Setelah meninggal dunia saya dihukum disini, mulut saya sungguh sakit. Sekarang saya merasa menyesal, mengapa dulu saya tidak belajar hal-hal yang baik.



Pejabat :  Bagi yang menghisap ganja atau morfin atau memakan obat terlarang ( Narkoba ) ketika dikirim ke penjara neraka, mereka harus menjalani hukuman yang sangat lama. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengikis bersih semua racun dari obat-obatan, setelah itu baru boleh bereinkarnasi ke dunia. Bagi orang yang menghisap ganja, hukuman disini jauh lebih keras dari hukuman di dunia, maka itu setelah meninggal dunia rohnya akan diberi hukuman yang berat di penjara neraka dan ada yang dimasukkan ke Neraka Besar Avici. Saya harap umat manusia yang mempunyai hobi seperti ini cepatlah insaf, jangan sampai terbius nyawa dan raga.


Chi Kung Huo Fo :  Roh ketiga, cepat kamu ceritakan dosa apa yang telah kamu lakukan sewaktu masih hidup di dunia !.


Roh Dosa 3 :  Karena saya banyak membaca buku-buku, sehingga mengerti tentang syair-syair maka itu saya sering bersilat lidah atau berdebat dengan teman-teman dan saudara sendiri dalam menjelaskan sesuatu hal. Tetapi penjelasan yang saya kemukakan itu berisi pengetahuan yang sesat bukan berasal dari ajaran kebenaran. Saya pernah menggunakan kata-kata yang licik untuk menfitnah orang. Setelah meninggal dunia, Yen Wang dengan marah berkata : " Kamu tidak memanfaatkan kata-kata yang baik untuk mengajar orang lain berbuat kebaikan malahan mempergunakan pengetahuannmu yang sesat untuk bersilat lidah. Kamu sudah salah menggunakan mulutmu, mulutmu yang keras itu harus dihukum. Saya ingin membuktikan mulutmu lebih keras atau bola besi berduri ini yang lebih keras." Sekarang saya mau merasa menyesal pun sudah terlambat.


Chi Kung Huo Fo :  Umat manusia apabila memiliki pengetahuan yang luas dapat berkelana kemana saja, tetapi kalau tidak memiliki pengetahuan, selangkah pun sulit berjalan. Terutama sewaktu berbicara, janganlah memutar balik kan fakta, contohnya ada seseorang yang begitu selesai membunuh orang, masih berkata : Nyawa dia yang harus mampus, bukan saya yang mencelakakan dia. Berbicara dengan cara seperti itu sudah salah, tidak sesuai dengan hukum kebenaran. Apabila umat manusia memutar balikkan fakta kebenaran, maka setelah meninggal dunia mereka harus dihukum di neraka ini. Sekarang roh keempat, cepat katakan mengapa kamu dihukum disini ?


Roh Dosa 4 :  Sewaktu saya masih hdiup di dunia, karena sudah terkumpul uang yang banyak saya pun menjadi serakah. kalau ada orang yang mempunyai keperluan penting atau sedang mengalami kesulitan keuangan dan ingin meminjam uang kepada saya, maka saya pun meminta bunga yang tinggi. Bahkan bunga tambah bunga lagi dan bagi orang yang tidak sannggup membayar hutang, saya menyuruh tukang pukul utnuk mengancamnya. Setelah meninggal dunia, Yen Wang memarahi saya dengan berkata : Kamu mempunyai uang bukannya membantu orang yang susah, malahan meminta bunga yang tinggi. Ibaratnya seperti lintah darat yang menghisap darah orang, kamu sungguh serakah dan kejam. Karena kamu memakan uang kotor, maka harus dihukum memakan bola besi berduri, agar kamu merasakan sakit. Sekarang keadaan saya benar-benar sangat menderita.

Pejabat :  Ada sebagian orang kaya hatinya sekeras batu atau besi. Serakah terhadap bunga yang tinggi. Mereka itu ibaratnya seperti lintah darat. Walaupun orang yang meminjam uang setuju membayar bunga yang tinggi itu karena keadaan yang terpaksa. Hati sebagian orang terlalu keras ibaratnya seeprti besi, maka setelah meninggal dunia, mereka harus merasakan kerasnya bola besi berduri ini. Disini saya ingin menasehati umat manusia di dunia, apabila memiliki uang yang berlimpah haruslah membantui orang yang membutuhkannya. Jangan mengenakan bunga yang tinggi untuk menindas orang yang susah. Membantu orang yang membutuhkan bantuan adalah dasar dari sifat kebajikan dalam mengumpulkan Pahala. Mengapa umat manusia tidak bersedia melakukannya ?


Chi Kung Huo Fo :  Waktu kita sudah habis. Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pejabat dan jenderal. Kami minta permisi.

Pejabat :  Perintahkan para jenderal berbaris untuk mengantarkan tamu.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.



Pada kesempatan ini saya ingin memberitahu umat manusia bahwa Sang Buddha Sakyamuni telah mengajarkan kepada umat manusia tentang 4 Kesunyataan Mulia atau 4 Kebenaran Mulia yaitu :

1. Kebenaran Mulia Tentang Adanya Dukkha ( Ketidak puasan, penderitaan atau kesedihan ). Karena adanya pergerakan dan perubahan yakni hukum ketidakkekalan ( Hukum Anicca ), maka semua makhluk hidup mengalami proses kelahiran, usia- tua, sakit dan kematian yang terus menerus berulang-ulang. Tidak mendapat apa yang didinginkan adalah dukkha. Memiliki apa yang tidak disukai adalah dukkha. Menyesali masa lampau adalah dukkha. Mengkhawatirkan masa depan adalah dukkha, bahkan kebahagiaan dan kesenangan adalaah dukkha, karena hanya bersifats sementara.



2. Kebenaran Mulia Tentang Penyebab Dukkha. Sebab dari dukkha adalah Nafsu Keinginan, dari nafsu keinginan timbullah kesedihan, dari nafsu keinginan timbullah ketakutan. Nafsu untuk menikmati kesenangan duniawi dengan cara apapun tidak bisa dipuaskan, apabila sudah memperoleh sesuatu, menginginkan lebih banyak lagi terutama hasrat seksual, makanan, harta kekayaan dan keberlangsungan hidup yang abadi. Semua ini mengakibatkan kemelekatan atau keterikatan. Apabila pada saat-saat meninggal dunia umat manusia masih memiliki perasaan tidak puas, bara api nafsu belum terpadamkan dan hasrat untuk hidup masih ada maka proses tumimbal lahir akan terus berlanjut.



3. Kebenaran Mulia Tentang Berakhirnya Dukkha. Kondisi dari berakhirnya dukkha adalah Nirvana artinya pemadaman yaitu tidak bergantung lagi terhadap hal-hal yang bersifat duniawi atau pemusnahan terhadap sifat ketamakan, kebencian dan kebodohan, pelenyapan dari sifat egois dan sadar bahwa tubuh jasmani dan batin adalah suatu keadaan yang terus berubah, maka itu sebagian orang memutuskan untuk melepaskan semua bentuk ikatan-ikatan duniawi. Inilah jalan pembebasan yang sempurna tehadap dukkha.

4. Kebenaran Mulia Tentang Jalan Mulia Berunsur 8 Yang Menuntun Pada penghentian terhadap Dukkha yaitu :  
   - Pandangan Benar.
   - Pikiran Benar.
   - Ucapan Benar.
   - Perbuatan Benar.
   - Mata Pencaharian Benar.
   - Usaha Benar.
   - Perenungan Benar.
   - Konsentrasi Benar.

Kita sudah tiba di vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turuun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).


Bersambung Ke : Perjalanan Ke 40, Mengunjungi Penjara Neraka Wereng Dan Lintah.

Tidak ada komentar:
Write komentar