|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 01 April 2012

Integritas Seorang Pelayan

 

Yang Zhong, seorang pembantu keluarga kaya Dai Xianke. Dai menugaskan Yang Zhong untuk mengelola sebuah ladang pertanian. Dengan tanggung jawab penuh Yang Zhong bekerja keras sehingga ladang itu menghasilkan banyak keuntungan.

Kemudian hari si majikan Dai Xianke meninggal dunia. Dia meninggalkan seorang putra bernama Dai Bojian yang masih berusia muda.
Dai Bojian setiap hari suka bermain dengan anak-anak nakal, yang hanya bisa makan minum dan berhura-hura setiap hari.

Tidak sampai beberapa tahun saja, semua harta kekayaan yang ditinggalkan untuknya ludes semuanya, hanya tersisa ladang pertanian yang dikelola si pembantu tuanya, Yang Zhong. Akhirnya Dai Bojian pindah ke pertanian itu, untuk berlindung kepada Yang Zhong. Setelah Yang Zhong membereskan semua administrasinya, seluruh harta kekayaan pertanian itu dia serahkan kepada Dai Bojian untuk dikelola.

Dai Bojian merasa girang sekali! Karena dia memiliki uang lagi. Sama seperti dulu, kerja Dai Bojian terus berfoya-foya lagi. Yang Zhong dengan hati sangat sedih menasihati Dai Bojian untuk tidak menghamburkan uangnya, tetapi tidak dihiraukan oleh Dai.

Suatu hari, anak-anak muda nakal teman Dai Bojian itu, datang lagi ke rumahnya. Mereka makan, minum, dan berjudi. Saat itu Yang Zhong dengan membawa sebilah pisau, maju ke arah mereka dan menarik kerah baju salah seorang pelopor pemuda itu seraya berkata, “Saya Yang Zhong, mengabdi kepada majikan sudah 30 tahun lebih lamanya, sejak majikan tua meninggal, majikan kecil masih belia, tidak berpengalaman. Kalian kawanan berandal, mengambil kesempatan menghasut dia untuk berbuat hal tidak baik. 

Sekarang, harta kekayaan keluarga Dai sudah ludes semuanya, beruntung masih ada saya yang masih bisa menyelamatkan ladang pertanian majikan ini. Masak kalian masih ingin menghabiskan sisa harta kekayaan keluarga Dai yang tinggal sedikit ini? Saya sekarang penggal kepala kalian, Kemudian saya menyerahkan diri ke polisi setempat untuk diberi hukuman mati agar saya bisa membalas budi almarhum majikan saya yang berada di surga!” Yang Zhong mengucapkan kata-kata ini dengan tegas dan penuh amarah! sehingga mencengangkan semua orang yang berada di sana.
 
Setelah mendengar ucapan Yang Zhong, Anak-anak muda itu menjadi sangat ketakutan dan canggung, mereka semua mengakui kesalahannya kepada Yang Zhong, serta berkata, “Mohon ampuni kami. Mulai hari ini kami tidak akan datang lagi ke rumah keluarga Dai!”

Yang Zhong lalu mengambil beberapa helai kain, untuk diberikan kepada mereka, dan menyuruhnya pergi. Kemudian Yang Zhong dengan menangis minta maaf kepada majikan kecilnya sambil berkata, “Maafkan tindakan pelayan tua tadi, saya kuatir telah mengejutkan majikan muda. Saya berharap majikan kecil bisa mulai berubah sekarang, mengubah kebiasaan buruk majikan yang suka menghamburkan uang, jangan bersahabat dengan teman yang buruk. 

Dengarkan usulan dari pembantu tua, saya akan membantu majikan muda sepenuh hati dan tenaga, tidak perlu waktu yang lama, sekitar 2 hingga 3 tahun, harta kekayaan keluarga Dai, akan pulih menjadi jaya kembali. Bila tidak, pembantu tua sekarang ini juga bunuh diri terjun ke laut, karena pembantu tua sungguh-sungguh tidak tega melihat majikan muda akan mati kelaparan di kemudian hari dan mempermalukan pamor keluarga Dai!”

Setelah mendengarkan ucapan dari pembantu tuanya ini, Dai Bojian benar-benar merasa sangat malu, maka dengan menangis dia mengabulkan permintaan pembantu tuanya tersebut. Sejak saat itu dia memulai cara hidup baru, mulai belajar dengan rajin dan menjadi orang yang lurus.

Beberapa tahun kemudian, Yang Zhong bisa menebus dan membeli kembali semua tanah sawah, rumah dan seluruh harta benda yang dulu memang milik keluarga Dai. Dikemudian hari pembantu tuanya yang bernama Yang Zhong, hidup sampai tua, dengan tubuh yang sangat sehat.  ( Zheng Nianxing )

Tidak ada komentar:
Write komentar