Yang
Zhong, seorang pembantu keluarga kaya Dai Xianke. Dai menugaskan Yang
Zhong untuk mengelola sebuah ladang pertanian. Dengan tanggung jawab
penuh Yang Zhong bekerja keras sehingga ladang itu menghasilkan banyak
keuntungan.
Kemudian
hari si majikan Dai Xianke meninggal dunia. Dia meninggalkan seorang
putra bernama Dai Bojian yang masih berusia muda.
Dai Bojian setiap hari
suka bermain dengan anak-anak nakal, yang hanya bisa makan minum dan
berhura-hura setiap hari.
Tidak
sampai beberapa tahun saja, semua harta kekayaan yang ditinggalkan
untuknya ludes semuanya, hanya tersisa ladang pertanian yang dikelola si
pembantu tuanya, Yang Zhong. Akhirnya Dai Bojian pindah ke pertanian
itu, untuk berlindung kepada Yang Zhong. Setelah Yang Zhong membereskan
semua administrasinya, seluruh harta kekayaan pertanian itu dia serahkan
kepada Dai Bojian untuk dikelola.
Dai
Bojian merasa girang sekali! Karena dia memiliki uang lagi. Sama seperti
dulu, kerja Dai Bojian terus berfoya-foya lagi. Yang Zhong dengan hati
sangat sedih menasihati Dai Bojian untuk tidak menghamburkan uangnya,
tetapi tidak dihiraukan oleh Dai.
Suatu
hari, anak-anak muda nakal teman Dai Bojian itu, datang lagi ke
rumahnya. Mereka makan, minum, dan berjudi. Saat itu Yang Zhong dengan membawa sebilah pisau, maju ke arah mereka dan menarik kerah
baju salah seorang pelopor pemuda itu seraya berkata, “Saya Yang Zhong,
mengabdi kepada majikan sudah 30 tahun lebih lamanya, sejak majikan tua
meninggal, majikan kecil masih belia, tidak berpengalaman. Kalian
kawanan berandal, mengambil kesempatan menghasut dia untuk berbuat hal
tidak baik.
Sekarang, harta kekayaan keluarga Dai sudah ludes semuanya,
beruntung masih ada saya yang masih bisa menyelamatkan ladang pertanian
majikan ini. Masak kalian masih ingin menghabiskan sisa harta kekayaan
keluarga Dai yang tinggal sedikit ini? Saya sekarang penggal kepala
kalian, Kemudian saya menyerahkan diri ke polisi setempat untuk diberi
hukuman mati agar saya bisa membalas budi almarhum majikan saya yang berada di
surga!” Yang Zhong mengucapkan kata-kata ini dengan tegas dan penuh amarah! sehingga mencengangkan semua orang yang berada di sana.
Setelah
mendengar ucapan Yang Zhong, Anak-anak muda itu menjadi sangat ketakutan
dan canggung, mereka semua mengakui kesalahannya kepada Yang Zhong,
serta berkata, “Mohon ampuni kami. Mulai hari ini kami tidak akan datang
lagi ke rumah keluarga Dai!”
Yang
Zhong lalu mengambil beberapa helai kain, untuk diberikan kepada mereka,
dan menyuruhnya pergi. Kemudian Yang Zhong dengan menangis minta maaf
kepada majikan kecilnya sambil berkata, “Maafkan tindakan pelayan tua
tadi, saya kuatir telah mengejutkan majikan muda. Saya berharap majikan kecil
bisa mulai berubah sekarang, mengubah kebiasaan buruk majikan yang suka
menghamburkan uang, jangan bersahabat dengan teman yang buruk.
Dengarkan usulan dari pembantu tua, saya akan membantu majikan muda
sepenuh hati dan tenaga, tidak perlu waktu yang lama, sekitar 2 hingga 3
tahun, harta kekayaan keluarga Dai, akan pulih menjadi jaya kembali.
Bila tidak, pembantu tua sekarang ini juga bunuh diri terjun ke laut, karena
pembantu tua sungguh-sungguh tidak tega melihat majikan muda akan mati
kelaparan di kemudian hari dan mempermalukan pamor keluarga Dai!”
Setelah
mendengarkan ucapan dari pembantu tuanya ini, Dai Bojian benar-benar
merasa sangat malu, maka dengan menangis dia mengabulkan permintaan pembantu
tuanya tersebut. Sejak saat itu dia memulai cara hidup baru, mulai
belajar dengan rajin dan menjadi orang yang lurus.
Beberapa tahun kemudian, Yang Zhong bisa menebus dan membeli
kembali semua tanah sawah, rumah dan seluruh harta benda yang dulu
memang milik keluarga Dai.
Dikemudian hari pembantu tuanya yang bernama Yang Zhong, hidup sampai
tua, dengan tubuh yang sangat sehat. ( Zheng Nianxing )
Tidak ada komentar:
Write komentar