|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 07 April 2012

Kitab Berkeliling Ke Alam Neraka, Perjalanan Ke 38 Mengunjungi Penjara Neraka Dilindas Pedati

 

Perjalanan Ke 38, Mengunjungi Penjara Neraka Dilindas Pedati. Tanggal 18 Oktober 1977 ( " Pe Gwee - Cap Kaw " ).


Chi Kung Huo Fo :  Dengan berlalunya musim panas, kini tibalah musim gugur, dengan bergantinya musim-musim ini berarti waktu terus berputar. Teringat sewaktu masih muda, anak-anak masih kecil dan kini anak-anak sudah besar dan sudah berumah tangga dan sekarang anak cucu pun sudah banyak. Tanpa disadari umur pun sudah tua dan sewaktu berjalan, sudah terasa goyang.
Waktu benar-benar cepat berlalu bagaikan mimpi, disini saya ingin menasehati umat manusia bahwa mereka harus menyayangi waktu, cepatlah masuk ke pintu suci untuk melatih diri ( menjaga Sila, Berbakti, Berdana dan Bermeditasi ) demi kebaikan yang abadi. Jadilah warga negara yang baik dalam hidup bermasyarakat, agar setelah meninggal dunia tidak usah masuk ke alam neraka. Waktu untuk mengunjungi alam neraka sudah tiba, Yang Sheng bersiaplah untuk naik ke atas bunga teratai.

Yang Sheng :  Guru, hari ini kita akan menuju ke penjara neraka yang mana ?



Chi Kung Huo Fo :  Saya tidak memberitahu kamu dulu, setelah kamu sampai disana kamu akan mengetahuinya.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Kita sudah tiba. Yang Sheng, turunlah.

Yang Sheng :  Guru, mengapa kamu mengajak saya ke kaki gunung ini, di depan terdengar suara ribut-ribut, seperti ada yang sedang berkelahi, di jalan kecil terdapat prajurit alam baka, mereka sedang mengawal para roh dosa, mari kita mengikuti mereka.

Chi Kung Huo Fo :  Hari ini tujuan kita adalah mengunjungi penjara neraka yang terdapat di depan kaki gunung itu.

Yang Sheng :  Sekarang kita sedang berjalan di belakang prajurit alam baka, setelah mereka mengetahui kedatangan kita, mereka menundukkan kepalanya kepada kita. Roh dosa yang berbuat kesalahan apa yang dikawal oleh mereka dan mau dibawa kemana ?

Chi Kung Huo Fo :  Para roh dosa ini sewaktu hidup di dunia, kebanyakan bekerja sebagai supir bis atau orang yang mengemudi mobil atau pengendara sepeda motor. Karena mereka pernah menabrak orang sampai meninggal dunia, maka sekarang mereka harus dihukum disini.

Yang Sheng :  Supir yang menabrak orang sewaktu di dunia sudah di damaikan persoalannya di pengadilan, mengapa harus dihukum lagi di alam baka ?

Chi Kung Huo Fo :  Para roh dosa ini telah menyebabkan kematian seseorang, maka mereka harus dihukum di penjara neraka ini, nanti pejabat neraka akan menjelaskan persoalan  ini kepadamu.

Yang Sheng :  Di depan sudah nampak sebuah penjara nerka, di depan pintu masuk terdapat para poenjaga. Diatas gerbang neraka ada tulisan " Neraka Dilindas Pedati, sekarang saya sudah nampak para pejabat dan jenderal, mereka sedang menuju kemari untuk menyambut kita.

Chi Kung Huo Fo :  Yang Sheng, cepat berikan salam.

Yang Sheng :  Hormat saya kepada pejabat dan jenderal, hari ini saya dan Buddha Chi Kung berdasarkan Titah dari Penguasa Langit datang kemari untuk meninjau keadaan di alam neraka, kemudian semua bahan keterangan yang diberikan oleh pejabat akan ditulis di dalam sebuah kitab untuk menasehati para umat manuisa di dunia. Saya harap pejabat dan jenderal dapat memberikan banyak bantuan.

Pejabat :  Tidak usah sungkan, mari cepat masuk ke dalam.

Yang Sheng :  Pejabat, neraka ini termasuk wilayah mana ?

Pejabat :  Neraka ini dinamakan " Neraka Dilinda Pedati ", neraka ini termasuk wilayah dalam kekuasaan dari Penguasa Alam Baka Tingkat Keenam, ini adalah neraka yang baru didirikan, mungkin umat manusia di dunia belum mengetahui tentang neraka ini. Yang Sheng, apabila ada pertanyaaan, silakan bertanya.


Yang Sheng :  Para roh yang dihukum disini telah melakukan kesalahan apa ?

Pejabat :  Bagi orang yang mengemudi mobil atau mengendarai sepeda motor yang pernah mencelakakan nyawa orang hingga meninggal dunia atau menyebabkan sang korban kecelakaan itu menjadi cacad, maka sewaktu meninggal dunia roh mereka akan mendapat hukuman pembalasan di neraka ini. Silakan masuk ke dalam untuk menyaksikannya.

Chi Kung Huo Fo :  Terima kasih.

Yang Sheng :  Di depan kita terdapat sebuah bukit yang sangat luas dan terdapat jalan kecil yang tidak rata, penuh pasiran dan batu-batuan. Masing-masing dari roh dosa menarik sebuah gerobak yang besar atau pedati yang telah diisi penuh dengan batu bata, jika meleset sedikit, maka para roh dosa akan jatuh ke bawah jurang yang terdapat di sebelah kiri dan kanan. Para roh dosa tidak memakai alas kaki. Pedati itu snagat berat, sehingga setiap roh dosa mengalami kesulitan untuk mengontrolnya dan pada saat yang sama mereka harus mengendalikan pedatinya sewaktu menurunkan pedatinya di jalan yang sempit itu.

Mereka hanya bisa menggunkaan lututnya sebagai rem, sehingga kulit di lutut mereka menjadi sobek dan berdarah, darah mereka berceceran di sepanjang jalan. Walaupun badan mereka bisa menahannya, tetapi setiap hari harus naik turun 100 kali, maka tenaga mereka pun habis terkuras, sehingga mereka merasa sangat tersiksa. Apabila para roh dosa tidak berhati-hati dan tidak dapat mengontrol pedatinya, sehingga pedatinya tergelincir di pinggir jalan atau jatuh ke bawah jurang maka roh dosa harus memindahkan batu batanya untuk meringankan pedati itu dan menariknya kembali ke posisi semula, kemudian dengan menggunakan 2 buah batu bata untuk menahan roda pedati itu untuk mencegahnya meluncur ke bawah.

Kemudian dia harus menaikkan batu bata yang terjatuh tadi ke dalam pedati itu. Setelah selesai mengisinya, baru mendorong pedati itu ke bawah kaki gunung, bilamana dorongannya tidak mengikut jalur, maka dia dan pedatinya akan terguling ke sisi jalan dan jatuh ke bawah jurang dan tubuh dari para roh dosa akan dilindas oleh pedati yang bermuatan penuh itu. Yang menyebabkan mereka berteriak kesakitan dan akhirnya jatuh pingsan, persis seperti apa yang terjadi ketika terjadi tabrakan mobil di dunia, darah mereka mencurat keluar. Ini adalah hukuman yang baru, khusus untuk menghukum para pengemudi yang ceroboh.

Chi Kung Huo Fo :  Apabila para pengemudi mobil di dunia tidak berhait-hati sewaktu mengemudi mobil mereka, sehingga menyebabkan kematian orang, maak setelah meninggal dunia roh mereka dianggap sebagai pembawa bencana, sehingga harus dikirim ke neraka ini untuk menerima hukuman pembalasan, inilah yang disebut Hukum Karma.



Pejabat :  Saya akan memanggil 2 roh dosa yang sedang menjalani hukuman dilindas pedati untuk menceritakan dosa mereka kepada Yang Sheng.

Yang Sheng :  Terima kasih.

Pejabat :  Ayo ceritakan kepada mereka dosa apa yang telah kamu lakukan, sehingga kamu harus dihukum disini.



Roh Dosa 1 :  Sewaktu masih hidup di dunia, saya bekerja sebagai seorang supir taksi. Pada suatu malam saya terlibat minuman keras bersma teman-teman. Setelah mabuk pun saya tetap membawa mobil untuk mencari penumpang. Karena mabuk, tidak terasa mobil saya pun berlari dengan kencang, karena digas terus oleh saya sehingga saya menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas, akhirnya saya pun dihukum kurungan penjara. Setelah meninggal dunia, Yen Wang memarahi saya dengan mengatakan : Setelah banyak minum alkohol, masih menyetir mobil, kamu telah bercanda dengan nyawa orang. Maka saya dihukum selama 3 tahun di penjara neraka ini, setiap hari saya harus menarik pedati yang berat. Saya merasa sungguh tersiksa, kaki dan tangan saya menjadi bengkak dan berdarah, tenaga badannpun habis terkuras. Saya menjadi kurus dan kini hanya tinggal tulang. Tolong nasehati umat manusia di dunia agar berhati-hati sewaktu menyetir mobil dan harus selalu waspada, jangan sampai menabrak orang apalagi habis minum-minuman alkohol janganlah menyetir mobil, kalau tidak neraka ini adalah tempat hukumannya.



Pejabat :  Roh kedua cepat ceritakan dosamu !



Roh Dosa 2 :  Sewaktu masih hidup di dunia, setiap hari saya naik sepeda motor untuk mengantar barang-barang ke toko-toko. Karena sudah biasa ngebut, saya sering melanggar rambu lalu lintas. Pada suatu hari saya menabrak orang yang sedang berjalan kaki, saya jatuh dan mengalami luka-luka. Kami berdua masuk ke rumah sakit. Kaki saya patah dan orang tersebut mengalami geger otak, walaupun dia tidak meninggal dunia namun sudah hilang ingatnnya. Akhirnya saya diadukan ke pengadilan, sehingga saya harus menghabiskan uang yang banyak sebagai ganti rugi kepada keluarganya. Karena urusan ini, maka saya dihukum di neraka disini selama 3 tahun.



Pejabat :  Saya rasa perbuatan dari kedua roh ini sudah cukup untuk dijadikan sebagai contoh. Para umat manusia apabila menyetir mobil atau naik sepeda motor haruslah berhati-hati agar aman dan selamat juga setelah meninggal dunia tidak usah dihukum di sini. Roh dosa yang dihukum disini ada yang dosanya berat dan ada yang ringan. Bagi orang yang tidak sengaja melukai orang lain, hukumannya agak ringan. Kalau sudah mabuk, negebut lagi dan melanggar rambu lalu lintas sehingga mencelakakan orang lain, maka hukumannya agak berat. Bagi orang yang habis menabrak orang lalu melarikan diri, walaupun sang korban tabrakan itu meninggal dunia atau tidak, Yen Wang akan memberikan hukuman yang paling berat. Maka itu apabila sudah menabrak orang, janganlah melarikan diri tetapi harus bertanggung jawab sepenuhnya sebagai tanda berperikemanusiaan, dengan begitu dosanya akan diringankan.



Chi Kung Huo Fo :  Neraka Dilindas Pedati adalah neraka yang baru didirikan, ibaratnya seperti di alam dunia tersedia sekolah untuk belajar mengemudi mobil. Para roh dosa yang dihukum disini juga harus belajar yaitu dengan pelan-pelan mendorong pedati mereka. Mereka harus melihat arah yang benar dan tidak boleh menjalankan pedati mereka melebihi kecepatan, apabila mereka melanggarnya maka diri sendirilah yang menjadi korban. Maka itu saya menasehati umat manusia di dunia, apabila menyetir mobil harus berhati-hati karena menyangkut nyawa manusia. Terutama setelah habis minum-minuman keras, jangan lagi menyetir mobil sendiri atau ngebut atau melanggar peraturan lalu lintas. Kalau kelakuan umat manusia tidak dijaga dengan baik, maka harus dihukum ke neraka ini untuk belajar lagi. Waktu kita sudah habis, Yang Sheng cepat naik ke atas bunga teratai.

Yang Sheng :  Terima kasih atas penjelasan dari pejabat dan jendral. Saya minta permisi.

Pejabat :  Jika ada kekurangan dari penjelasan kami harap dimaklumi. Perintahkan jenderal berbaris untuk mengantarkan tamu kita.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Semua orang gemetar dengan hukuman, semua orang mencintai kehidupan. Setelah membandingkan orang-orang lain dengan dirinya sendiri, maka hendaknya seseorang tidak membunuh atau mengakibatkan terjadinya pembunuhan. Seseorang yang mencari kebahagiaan bagi dirinya sendiri dengan cara tidak menganiaya makhluk-makhluk hidup yang lain yang juga mendambakan kebahagiaan, maka setelah meninggal dunia ia akan memperoleh kebahagiaan.

Yang Sheng, ingatlah hal ini dengan baik-baik. Dari semua jalan yang terpikirkan olehmu, tak satu pun jalan seharga dari nilai cinta kasih. Cinta Kasih adalah kebebasan hati yang mencakup semua jalan. Cinta kasih senantiasa cemerlang, bercahaya dan terus berkobar. Jadilah orang yang penuh cinta kasih dan belas kasih dan ikutilah Jalan Kebaikan.



Orang yang menerapkan cinta kasih selalu tidur dan bangun dengan tenang serta tidak mengalami mimpi buruk. Ia disukai oleh umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Tidak ada bahaya yang mengancam dirinya. Pikirannya bisa cepat berkonsentrasi, sinar mukanya bahagia dan tenang. Ia akan meninggal dunia dengan pikiran yang tenang dan damai karena cinta kasih selalu melindunginya. Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari atas bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).



Bersambung Ke : Perjalanan Ke 39, Mengunjungi Penjara Neraka Menelan Bola Besi Berduri

Tidak ada komentar:
Write komentar