|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 23 April 2012

Pandangan Kaisar Kangxi Tentang Kebaikan

 

Setiap orang memiliki pikiran. Ketika pikiran timbul, dapat menjadi baik atau jahat. Orang dapat mengenali pikiran jahat dan memperbaikinya. Jika demikian, orang akan tetap berada di jalan yang benar. 

Di dalam buku Shangshu menulis bahwa, bahkan orang yang suci sekalipun, ketika menyimpan pikiran jahat, bisa kehilangan kontrol, sementara orang biasa yang berfokus pada menolak pikiran jahat bisa menjadi orang suci. 

Kaisar Kangxi ( 康熙 ) sangat serius dalam menjaga pikirannya.
Di bawah ini adalah pandangannya terhadap kebaikan, yang ditulisnya dalam buku berjudul " Tingxun Geyan ".


Kangxi memberikan sebuah dasar pemikiran : Sebuah pikiran yang tidak mendorong tindakan apapun dapat dibiarkan begitu saja, tetapi untuk pikiran yang dapat mendorong tindakan, harus dilakukan penilaian untuk membedakan pemikiran yang benar dari pikiran yang tidak benar. Pada zaman kuno, orang-orang berhati-hati terhadap pikiran mereka. Ketika sebuah pikiran muncul, orang akan membuat keputusan apakah akan menerima atau menolak pemikiran itu sebelum melekat pada diri mereka dan menjadi emosi. Dengan menggunakan metode ini, pikiran menjadi relatif mudah untuk dikontrol dan orang-orang tetap pada jalan yang benar.

Sebagai individu, kita harus mencari kegembiraan batin. Ketika ada sukacita di dalam hati, maka secara otomatis orang akan memiliki pandangan yang baik, karena sukacita batin cenderung menghasilkan pemikiran belas kasih. Di sisi lain, ketika seseorang berada dalam suasana hati yang marah, maka pikiran yang jahat cenderung akan muncul. Untuk alasan ini, di zaman kuno orang berkata : “Ketika pikiran baik dihasilkan dalam diri seseorang, Dewa keberuntungan akan menemani dia, meskipun dia tidak melakukan sesuatu yang baik. Demikian pula ketika pikiran jahat dihasilkan dalam diri seseorang, roh jahat akan mengikutinya, meskipun ia tidak melakukan sesuatu kesalahan.”

Ketika pikiran lurus seseorang lurus, maka Langit akan membalasnya dengan keberuntungan. Kini, banyak orang yang memegang tasbih dan menyembah Buddha karena mereka ingin menjadi baik. Namun, mereka tidak mencapai manfaat nyata kecuali mereka bisa menghapus pikiran jahat dari benaknya.

Tidak ada komentar:
Write komentar