Pengajaran Mendidik Anak (Xun Meng Wen) adalah salah
satu liteatur Tiongkok kuno tentang bagaimana cara mendidik anak,
mengajarkan etika, aturan, mengolah watak belas kasih serta menanamkan
kebajikan di dalam masyarakat.
Saat orang yang lebih tua mencari seseorang,
Buku ini aslinya ditulis
oleh seorang cendikiawan bernama Li Yuxiu (1662-1722) pada masa
pemerintahan Kaisar Kang Xi (1654-1722), seorang raja pada Dinasti Qing
(1636-1912). Buku ini kemudian diperbaiki oleh Jia Cunren pada Dinasti
Qing, dan diberi judul “Aturan Siswa”.
Buku
ini mengajarkan aturan-aturan secara mendetail dan merupakan buku nomor
dua yang paling berpengaruh untuk anak-anak ( ajaran yang berpengaruh
nomor satu adalah buku San Zi Jing ). Buku “Aturan Siswa” disusun
menjadi tiga bagian sederhana yang meliputi ajaran untuk mendidik
anak-anak bersikap baik, patuh dan hormat kepada orang tua, kewaspadaan,
kejujuran, kesabaran, dan toleransi.
Tiongkok
pernah dikenal sebagai bangsa yang beretika dan bermoral tinggi. Namun
dalam sejarahnya, saat aliran asing yaitu komunis dari luar negeri masuk
dan membangun partai serta meracuni orang-orang Tionghoa, bahkan
menggagas revolusi besar kebudayaan, semua ajaran spiritual dan moral
orang Tionghoa diinjak-injak dan dihancurkan. Oleh karenanya etika
tradisional dan moralitas masyarakat Tionghoa di daratan RRC telah
mengalami kemerosotan drastis. Di masyarakat China sekarang, orang
dewasa hanya memahami sedikit pengetahuan tentang akhlak yang bahkan
anak-anak kecil di zaman lampau telah memahaminya secara keseluruhan.
Karenanya,
penulis dari tiga bagian rangkaian ini sementara menafsirkan sudut
pandang yang terpilih dari Pengajaran Mendidik Anak, agar bermanfaat
bagi masyarakat.
Bagian I :
Tao bagai kakak adalah sikap bersahabat,
Tao bagi adik adalah rasa hormat.
Kerukunan antara saudara,
Adalah cinta bagi orangtua.
Memandang uang dan kepemilikan dengan ringan,
Bagaimana bisa timbul kebencian.
Bila selalu berkata dengan sabar,
Kemarahan akan lenyap dengan sendirinya.
Saat makan, minum, duduk, atau berjalan
Yang tua didahulukan,
Yang muda mengikuti setelahnya.Saat orang yang lebih tua mencari seseorang,
Yang muda harus membantu menemukannya,
Bila yang dicari tidak ada,
Yang muda harus menggantikannya.
Jangan memanggil orang yang lebih tua dengan memanggil namanya.
Jangan memamerkan kemampuan-kemampuan didepan mereka
Saat orang yang lebih tua berdiri
Yang muda tidak boleh duduk.
Ia boleh duduk, saat orang yang lebih tua memintanya.
Saat berbicara dengan orang yang lebih tua,
Gunakan nada suara yang tenang,
Tetapi jangan terlalu rendah suaranya untuk didengar.
Itu tidak sesuai.
Datanglah dengan cepat,
Mundurlah perlahan.
Saat menjawab pertanyaan,
Jangan kehilangan kontak mata.
Berjalanlah dengan mantap.
Berdirilah dengan tegak.
Sambutan hormat dengan membungkukkan badan ke dalam.
Ucapan terima kasih haruslah dengan penuh hormat.
Jangan berdiri di ambang pintu.
Jangan bersandar pada benda-benda
Jangan duduk dengan kaki terbuka
Jangan menggoyang-goyangkan kaki.
Bersambung ke Bagian 2.
Bersambung ke Bagian 2.
Tidak ada komentar:
Write komentar