|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 02 April 2012

Kitab Berkeliling Ke Alam Neraka, Perjalanan Ke 35 Kunjungan Keempat Ke Penjara Neraka Congkel Hati

 

Perjalanan Ke 35, Kunjungan Keempat Ke Penjara Neraka Congkel Hati. Tanggal 30 Agustus 1977 ( " Cit Gwee - Cap Lak " ).

Chi Kung Huo Fo :  Orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau orang yang suka bermalas-malasan, apabila ditambah lagi suka berjudi, maka akan lebih celaka lagi. Banyak umat manusia yang tergoda atau serakah terhadap uang, sehingga membuat mereka masuk ke jurang perjudian. Rumah tangga mereka menjadi berantakan dan anak-anak pun terlantar. Contohnya, belum lama ini di Tai Chung ( Taiwan bagian pusat ) terjadi kasus perampokan. Itu pun terjadi karena faktor judi.
Siperampok memiliki hutang yang banyak karena kalah bermain judi, sehingga nekad menjadi perampok. Dari perkara mencuri sampai ke perkara perampokan besar. Hal itu terjadi akibat dari bermain judi.

Disini saya mau menasehati umat manusia, jauhilah permainan judi jangan sampai terjerumus ke dalamnya, sehingga harus menyesal seumur hidup. Perbuatan jahat yang berhubungan dengan seks adalah kejahatan yang terbesar. Bagi umat manusia yang melanggarnya sungguh terhina. Sebagai kaum wanita harus baik-baik menjaga kehormatan diri. Jeritan di alam baka sungguh mengerihkan. Apakah umat manusia tidak takut ? Semua ini terjadi karena perbuatan jahat. Hari ini saya akan membawa Yang Sheng ke alam baka untuk meninjau ke Neraka Congkel Hati lagi. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba, Yang Sheng cepat turun.

Yang Sheng :  Saya udah turun. Hari ini keadaan di alam baka berbeda dari hari baisa. Jalan-jalan di alam baka sungguh padat. Para roh berjalan mondar-mandir. Suasananya sangat ramai, mengapa bisa demikian ?

Chi Kung Huo Fo : Karena hari ini adalah hari "Phu Tu" ( Doa pelimpahan jasa kepada para roh secara umum ), maka di vihara atau kelenteng diadakan doa "Phu Tu". Sekalian membagi-bagikan makanan untuk para fakir miskin. Para roh yang ringan dosanya diizinkan keluar dari alam baka untuk menerima sedekah.

Yang Sheng :  Oh, begitu. Di depan sudah nampak para pejabat dan jenderal, mereka sudah siap untuk menyambut kita.

Pejabat :  Selamat datang kami ucapkan kepada Buddha Chi Kung dan Yang Sheng. Karena bulan ini adalah bulan ketujuh Imlek ( Cit Gwee ) dan kebetulan bertepatan dengan hari Phu Tu , maka para roh di alam baka diberikan kebebasan sehingga suasananya menjadi agak ramai. Harap kalian dapat memakluminya.

Chi Kung Huo Fo :  Tidak apa-apa, justru kami yang selalu merepotkan anda. Saya harap pejabat dan jenderal dapat memberi petunjuk kepada kami.

Pejabat :  Karena ini adalah Titah dari Penguasa Langit untuk menulis kitab ajaran kebaikan untuk menasehati para umat manusia maka jasa atau pahalanya sangat besar, saya tidak berani melanggarnya. Mari cepat masuk ke dalam penjara neraka untuk meninjaunya.

Yang Sheng :  Terima kasih. Di dalam penjara neraka sudah terdengar suara jeritan yang sangat mengerikan.

Chi Kung Huo Fo :  Yang dihukum di Neraka Congkel Hati adalah para roh dosa yang telah melakukan perbuatan yang berdosa berat, maka mereka tidak dibebaskan walaupun pada hari Phu Tu ini. Mereka tidak dapat menikmati suasana bebas atau pun menerima sedekah dari dunia.

Penjara Neraka Congkel Hati
Pejabat :  Hari ini saya akan mnegeluarkan para roh dosa yang lain untuk menceritakan dosa mereka. Para roh dengarkan : Ini adalah Buddha Chi Kung dan yang ini adalah Yang Sheng. Mereka mendapat Titah dari Penguasa Langit untuk menulis kitab tentang keadaan di alam baka, saya harap anda berdua dapat menceritakan perbuatan dosa kalian dengan jujur untuk menasehati umat manusia di dunia.

Roh Dosa 1 :  Baiklah, sewaktu masih hidup di dunia, saya bekerja di bagian humas. Setiap hari saya ditugaskan keluar kota. Saya selalu menginap di hotel dan sering ditemani oleh para wanita cantik. Pada suatu hari saya berkenalan dengan seorang tukang main judi. Saya pun diajaknya untuk bermain judi. Mula-mula saya hanya iseng, akhirnya menjadi ketagihan. Kalau tidak bermain sehari saja, tangan saya sudah merasa gatal dan hati pun menjadi penasaran. Akhirnya menjadi kebiasaan. Walaupun hasil kerja saya lumayan, namun karena sering kalah bermain judi, sehingga tidak bisa balik modal, maka saya sering meminjam uang dari teman-teman. Sejak itu saya tidak pernah mengurus rumah tangga lagi.

Saya hidup dalam keadaan seperti ini sampai umur 43 tahun. Sewaktu habis minum-minuman keras, saya mengendarai sepeda motor dan terjadi tabrakan, lalu saya meninggal dunia. Roh saya dikawal ke alam neraka. Waktu itu barulah saya mengetahui bahwa umur saya telah dikurangi 5 tahun. Setelah disidang di Pengadilan Tingkat Kelima, Penguasa Alam Baka yang bernama Shen Luo Wang memarahi saya dan menghukum saya ke Neraka Congkel Hati selama 13 tahun. Setiap hari dada saya dibelah dan hati saya dicongkel keluar, karena hati saya suka berjudi kata Yen Wang, maka harus dicuci atau dibersihkan, saya sungguh merasa tersiksa.

Saya harap umat manusia jangan suka berjudi karena Penguasa Neraka paling benci melihat orang yang suka berjudi. Begitu Penguasa Neraka Shen Luo Wang melihat si terhukum adalah tukang judi, maka roh dosa itu akan dikawal dan di hukum cambuk 100 kali dulu dengan papan, kemudian baru disidangkan.
Beliau mengatakan tukang judi pantatnya paling keras, karena setiap hari duduk di meja judi. Kurang berolahraga, maka pantatnya harus dipukul untuk berolahraga sedikit. Saya dipukuli sampai kulit pantat saya pecah. Sungguh sakit. Saya mohon Buddha Chi Kung mau menolong saya.

Pejabat :  Kamu jangan sembarangan memohon pertolongan. Setelah menyembuhkan hatimu yang suka berjudi itu, kamu akan diserahkan ke Neraka Panggang Jari untuk dihukum lagi disana. Siapa suruh kamu semasa hidup hobinya bermain judi. Setelah meninggal dunia, terimalah hukuman ini. Jangan menyalahkan orang lain. Roh kedua, cepat ceritakan  dosamu.

Roh Dosa 2 :  Di depan begitu banyak orang. Sebenarnya saya malu menceritakannya. Setelah berumah tangga, sifat saya berubah menjadi suka menyeleweng. Saya senang bergaul dengan pria-pria. Saya sering berbuat mesum dengan mereka. Hobi saya mencari kesenangan jasmaniah, kalau dihitung teman pria saya ada 5 orang. Kami sering berjanji untuk berhubungan di luar. Suami saya sama sekali tidak mengetahuinya. Sewaktu berumur 54 tahun, saya meninggal dunia karena penyakit jantung. Roh saya dikawal oleh sihitam dan siputih ke alam baka.

Setelah dicerminkan semua dosa saya yang memalukan itu, saya tidak bisa lagi memungkirinya. Saya mengakui semua perbuatan zinahku, kemudian saya diserahkan ke penjara neraka Pengadilan Alam Baka Tingkat Kelima dan dihukum di dalam penjara Neraka Congkel Hati ini selama 20 tahun. Setiap hari saya menderita sakit yang dahsyat, terutama sewaktu hati saya dicongkel keluar. Sekarang mau merasa menyesal pun sudah terlambat. Mohon Buddha Chi Kung bisa meminta tolong kepada Yen Wang untuk mengampuni dosa saya.

Chi Kung Huo Fo :  Sebagai kaum wanita, kamu seharusnya menjaga kehormatan diri dan karena kamu suka berbuat asusila dan tidak berbuat kebaikan, maka saya tidak bsia membantu kamu.

Pejabat :  Buddha Chi Kung tidak usah meladeni dia, sewaktu masih hidup di dunia dia suka berbuat asusila. bagi para umat manusia yang berbuat asusila harus dicongkel hatinya, semua ini adalah akibat dari perbuatan kamu yang kotor. Apabila ingin meminta tolong kepada Buddha Chi Kung harus sewaktu masih hidup di dunia. Apabila dulu sewaktu kamu masih hidup, kamu menyatakan bertobat dan memohon ampun kepada Dewa atau Buddha, mungkin dosamu bisa dikurangi. Kalau sudah meninggal dunia tidak bisa diampuni lagi, karena alam neraka adalah tempat untuk menjalani hukuman.

Chi Kung Huo Fo :  Benar apa yang dikatakan oleh pejabat. Setiap manusia yang pernah berbuat asusila harus cepat-cepat insaf dan menyatakan bertobat untuk tidak melakukannya lagi, disamping itu harus melakukan amal kebaikan dan berjanji mencetak kitab ajaran kebaikan yang berjudul Berkeliling ke Alam Neraka ini sebanyak-banyaknya untuk turut menasehati umat manusia agar meraka jangan berbuat jahat. Dengan perbuatan luhur dari mencetak kitab suci ini maka dosanya bisa dikurangi atau dihapus. Waktu kita sudah habis. Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang.

Yang Sheng :  Siap. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh pejabat dan jenderal. Kami minta permisi.

Pejabat :  Para jenderal berbarislah untuk mengantar tamu kita.

Chi Kung Huo Fo :  Yang sheng, cepat naik ke atas bunga teratai. Bersiaplah untuk pulang.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Pada kesempatan ini, saya ingin memberitahu umat manusia bahwa : Pikiran yang tidak dilatih adalah liar dan gelisah seperti kuda yang liar. Sang Buddha menyamakan pikiran yang tidak terlatih ini seperti enam jenis binatang yang terikat bersamaan dan selalu menarik ke arah yang berbeda. Maka itu mereka harus diikat pada sebuah tiang untuk menjinakkannya atau mengendalikannya, maka itu umat manusia perlu melakukan meditasi. Dalaam meditasi para umat memusatkan pikiran mereka hanya pada satu objek tanpa mengijinkannya ditarik oleh 6 Objek Indera.

Inilah jalan satu-satunya untuk menjinakkan dan mengendalikan pikiran, maka itu carilah tempat yang tenang untuk menyendiri. Berlatihlah dengan cara seperti ini : Ketika kamu menarik nafas sadarilah bahwa kamu sedang mengeluarkan nafas. Kalau kamu menjaga dan terus melakukannya secara terus menerus, kamu akan mendapatkan ketenangan bathin dan kebahagiaan yang jauh melebihi semua kesenangan duniawi dan kamu akan mendapatkan buahnya, yaitu apa pun yang kamu lakukan dan dimanapun kamu berada, kamu akan menemukan ketetapan hati, ketenangan dan pikiran yang terpusat. 

Apabila kamu sadar akan pernafasanmu setiap saat, maka kamu tidak akan melakukan kejahatan sekecil apapun. Yang Sheng, saya sebagai gurumu berharap kamu dapat melakukan praktek meditasi setiap hari untuk meningkatkan kebijaksanaanmu agar kamu dapat memahami Kebenaran. Ketika Sang Buddha akan wafat, Beliau berkata kepada para pengikutnya, " Berpegang teguhlah pada Kebenaran sebagai pelita yang bersinar dalam kegelapan. Bagi umat manusia yang berpegang teguh pada kebenaran sebagai pelita dan tidak mencari cahaya dari tempat lain, merekalah yang akan mencapai Nirwana."

Yang Sheng, ketahuilah hanya sedikit umat manusia yang menyeberangi sungai menuju ke tepian seberang. Kebanyakan mereka hanya mondar mandir pada arus yang deras di tepian sungai. Namun orang-orang yang mengejar Kebenaran akan mencapai pantai seberang dan menyeberangi alam kematian yang sangat sukar diseberangi. Dengan meninggalakan jalan kegelapan, orang biajaksana akan mengikuti jalan terang, artinya dengan menyingkirkan Nafsu Keinginan dan membebaskan diri dari Kemelekatan, orang bijaksana akan membersihkan dirinya dari Pikiran Yang Gelap. Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).

Bersambung Ke : Perjalanan Ke 36, Mengunjungi Penjara Neraka Pengadilan Tingkat Keenam Berbincang-Bincang Dengan Penguasa Alam Baka Bian Cheng Wang.

Tidak ada komentar:
Write komentar