|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 16 Juni 2012

Batu Giok Ho

 

Bian Ho adalah orang yang berasal dari negara Chu, dia menemukan sebuah batu giok besar di pegunungan negara Chu, lalu dia mempersembahkan batu giok ini kepada raja Chu Liwang.

Setelah diperiksa oleh ahli batu dinyatakan bahwa batu itu adalah batu biasa, Chu Liwang merasa Bian Ho telah menipunya, lalu dia memotong kaki kanan Bian Ho.

Raja Chu Liwang kemudian wafat, setelah itu raja Wu naik tahta, Bian Ho sekali lagi mempersembahkan batu giok ini kepada raja Wu, batu giok tersebut juga dinyatakan sebagai batu biasa, Bian Ho sekali lagi dipotong kaki kirinya oleh raja Wu.

Ketika Raja Wen naik tahta, Bian Ho membawa batu giok tersebut ke atas gunung sambil memeluk batu tersebut. Dia menangis 3 hari 3 malam, sampai mengeluarkan air mata darah. Setelah mengetahui hal tersebut, Raja Wen memerintahkan ahli batu giok membelah batu tersebut, ternyata didalam batu tersebut terdapat batu permata yang sangat berharga. Raja Wen menyuruh ahli batu mengosok batu tersebut sehingga menjadi batu giok yang cantik, lalu diberi nama “Batu Giok Ho”.

Akhirnya batu giok Ho ini jatuh ke tangan Raja Zhouhui Wen, Raja Qin Zhouxiang setelah mengetahui hal tersebut, mengirim utusan menyampaikan surat kepada Raja Zhouhui Wen, menyatakan maksudnya ingin menukarkan 15 kota dengan batu giok Ho. Karena 15 kota tersebut saling berhubungan, akhirnya ke 15 kota tersebut diberi nama “tak ternilai”. Maksud dari nama kota tersebut adalah untuk menggambarkan kota tersebut ditukar dari barang yang sangat berharga. (hi)

Tidak ada komentar:
Write komentar