|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 28 Juni 2012

Saatnya Untuk Kembali Ke Sifat Sejati Manusia

 

Seorang bijak dari zaman kuno mengaku bahwa : “Prinsip Yin dan Yang adalah prinsip mendasar dari alam semesta. Ini adalah hukum penciptaan. Dia membawa transformasi nenek moyang. 

Ini adalah akar dan sumber kehidupan dan kematian yang ditemukan dalam kuil para dewa. Untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit, kita harus kembali ke hal yang mendasar.”

Seiring dengan perkembangan masyarakat, kenyamanan materi telah menjadi bagian penting dalam gaya hidup modern. Pentingnya kekayaan materi telah tumbuh secara eksponensial. Standar moral telah jatuh ke titik terendah selama sejarah manusia.

Perilaku manusia telah jauh menyimpang dari Yin dan Yang dan secara tidak langsung akan menggoyahkan Lima Elemen. Manusia masih memiliki keinginan untuk kembali ke aslinya, diri yang sejati. Singkat kata, inilah saatnya bagi orang-orang untuk kembali ke sifat sejati mereka dan selaras dengan lingkungan.

Namun demikian, jika masyarakat terus menerus mengabaikan sifat asli mereka, kelangsungan hidup manusia akan menghadapi risiko besar. Jalan untuk kembali ke sifat sejati seseorang akan menjadi semakin sempit. 

Kehidupan masyarakat telah menyimpang semakin jauh dari sifat bawaan mereka. Singkat kata, orang-orang telah semakin menyimpang dari Tao dan Fa ( hukum alam semesta ).Di sisi lain, orang kuno sangat mementingkan etika dan moral, serta mempertahankan sikap pengendalian diri. Perilaku mereka diatur oleh apa yang mereka pahami sebagai kehendak Langit. Mereka nyaman dengan diri mereka sendiri. Mereka tidak materialistis, tidak meminta apa yang tidak mungkin, dan tidak khawatir tentang ketidakadilan. Karena itu mereka tidak memendam kebencian.

Akan tetapi, dewasa ini orang-orang terlibat dalam situasi yang merugikan satu sama lain dan melakukan banyak tindakan yang menimbulkan karma. Dalam aliran Buddha, semua tindakan akan menghasilkan karma baik (atau De dalam bahasa Tionghoa) atau karma buruk (sering disebut dengan karma). Keuntungan dan kemalangan dalam hidup, seperti kekayaan atau sakit, berasal dari De dan karma seseorang yang telah terakumulasi.

Orang-orang tanpa berpikir telah merugikan orang lain dan dengan demikian dia akan mendapatkan karma. Mereka tidak tahu bahwa karma adalah akar dari semua penyakit, penderitaan, dan kesengsaraan. 

Dalam masyarakat kuno, daya saing dan sikap mempromosikan diri hampir tidak ada. Maka tercipta lingkungan yang tanpa stres. Orang dahulu tidak menunjukkan perilaku yang gelisah, cemas, atau khawatir, juga tidak memiliki perasaan marah. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa orang kuno tidak dirugikan oleh pikiran atau perilaku mereka sendiri.

Sehingga kehidupan manusia modern telah menyimpang dari Yin dan Yang dan menonstabilkan Lima Elemen. Keegoisan besar, orang tidak akan berhenti tanpa ada imbalan, jatuh ke tingkat rendah, dan melakukan segala macam kejahatan. Perilaku semacam itu akan menyebabkan penyakit yang sulit atau tidak mungkin diobati.

Kelima “gejala” ini adalah reaksi masing-masing organ terhadap berbagai emosi yang kita alami. Reaksi emosional yang sedang berlangsung akan menghasilkan energi vital dan aliran darah yang berbahaya dan akan memiliki dampak konsekuensi yang serius bagi tubuh.

Ilmu pengetahuan modern tidak dapat mendeteksi dimensi lain dan tidak dapat mengonfirmasi keberadaan manusia yang telah mendapatkan pencerahan. Umat manusia modern, dibawah pengaruh ilmu pengetahuan modern, akan melakukan segalanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan hanya sedikit sekali melakukan pertimbangan akan konsekuensinya.

Menurut pepatah Tiongkok kuno, “Kemarahan dan kekuatan yang sangat intens berbahaya bagi "Yin’", sementara kesenangan mendadak dan berlebihan dapat merusak "Yang".

De dan karma juga dua substansi yang merupakan bagian dari tubuh, namun eksis di dimensi lain. Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, akan mendapatkan De. Ketika seseorang melakukan perbuatan buruk, akan mendapatkan karma. De dan karma seseorang akan selalu mengikuti jiwa utama seseorang.

Baik dalam praktek medis Tiongkok modern maupun tradisional, penekanan terutama ditujukan pada pencegahan kebiasaan yang tidak sehat. Misalnya, banyak yang memercayai jika seseorang yang menderita penyakit jantung koroner tidak diperbolehkan terlalu bersemangat, dan mereka yang memiliki masalah liver atau hati tidak diperkenankan terlalu marah.

Dalam pandangan pengobatan tradisional Tiongkok, jantung dipengaruhi oleh kebahagiaan, hati dipengaruhi oleh kemarahan, paru-paru dipengaruhi oleh kesedihan dan kecemasan, limpa dipengaruhi oleh pikiran, dan ginjal dipengaruhi oleh rasa takut.

Ilmu kedokteran modern juga telah menemukan bahwa perubahan karakter dan pikiran seseorang yang konstan akan menyebabkan respon yang berbeda dari sistem endokrin tubuh, yang dapat mengakibatkan efek samping merugikan bagi tubuh.

Tidak seperti nenek moyang kita, masyarakat modern saat ini sangat kompetitif, iri hati, tegang, dan tertekan. Kita bisa menjadi seseorang yang sangat ambisius, hanya memiliki kontrol diri yang kecil dan menunjukkan keinginan kuat untuk mengekspresikan diri.

Jika diri kita memendam rasa penuh kebencian, kita akan menemukan diri kita terus menerus mencari cara agar keluar sebagai pemenang dalam kehidupan ini, merugikan orang di sekitar kita dan, dalam jangka panjang, akan merugikan masyarakat.

Lebih jauh lagi, masyarakat modern terlalu mengkhawatirkan keuntungan dan kerugian pribadi, yang akan memiliki efek negatif pada jiwa mereka. Perasaan yang tidak sehat tersebut menyebabkan gangguan pada sistem endokrin dan tanpa kecuali akan menimbulkan penyakit.

Pada kenyataannya, mata telanjang tidak dapat melihat seluruh alam semesta. Ada banyak dimensi yang tidak terlihat oleh manusia. Saluran energi utama dan sekunder, serta titik-titik akupunktur yang dikenal dalam pengobatan tradisional Tiongkok, tidak eksis dalam tubuh di dimensi ini. Oleh karena itu, perangkat modern tidak dapat menemukannya. Namun mereka jelas eksis.

Manusia sangat keras kepala dan dibatasi dalam bingkai persepsi mereka sendiri. Mereka tidak berdaya mengatasi kesalahan-kesalahan yang telah terbentuk dalam pikiran mereka dan tidak mampu melepaskan prasangka mereka. Mereka tidak mau memperbaiki moralitas mereka, meskipun sakit.

Pada zaman kuno, orang bijak mengajarkan bahwa pengaruh berbahaya dan angin jahat harus dihindari, terutama pada waktu-waktu tertentu. Orang kuno tidak gentar, sehingga kekuatan vital alam selalu mengelilingi mereka, dan jiwa fundamental terpelihara didalamnya. Mereka tidak menderita penyakit seperti orang-orang masa kini.

Angin adalah penyebab dari semua penyakit. Ketika seseorang tenang, dagingnya akan terasa ketat dan tidak dapat dilukai oleh angin kencang dan penyakit, menurut pengobatan tradisional Tiongkok.
Dalam pandangan medis modern, “angin” berarti semua mikroorganisme patogen dan gejala penyakit yang berkembang cepat, berubah dengan cepat, dan rentan terhadap kejang (sebelumnya disebut sebagai pengetatan daging).

Ketika seseorang bersikap diam dan tenang, secara alami dia tidak akan melakukan perbuatan buruk, tidak akan takut mengumpulkan karma, dan tidak akan terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh berbahaya dan jahat. Oleh karena itu, tidak melakukan perbuatan buruk dianggap lebih penting daripada hanya mengamati kebiasaan hidup sehat.

Mereka melakukan pengendalian dengan kemauan yang kuat dan memiliki sedikit keinginan. Mereka dalam kondisi damai dan tidak memiliki ketakutan. Mereka bekerja keras tetapi tidak menjadi lelah. Jiwa mereka dalam kondisi nyaman. Mereka hidup harmoni dengan lingkungan mereka dan mengikuti hukum Tuhan. Mereka puas, dan aspirasi telah terpenuhi. Makanan mereka menimbulkan selera, dan pakaian mereka sangat cocok.

Mereka bahagia dengan hidup mereka. Mereka puas dengan kehidupan mereka, entah dalam posisi di bawah maupun di atas. Dapat dikatakan mereka memiliki hati yang murni. Kemurnian mereka seolah tanpa bisa digoda. Baik kekayaan maupun keburukan dapat memikat hati mereka.

Mereka tanpa rasa takut. Mereka selaras dengan Tao. Mereka berumur panjang, kadang-kadang lebih lama dari 100 tahun, selalu aktif, dan tidak menjadi lemah. Yang mereka utamakan adalah kebajikan.

Seseorang yang dapat mengikuti Tao dan Fa harus mematuhi hukum alam, menjalani kehidupan yang bersih, bermoral, dan mengolah diri sendiri. Misalnya, tidak peduli seberapa miskin atau seberapa kayanya suatu keluarga, tidak peduli seberapa banyak mainan yang dimiliki seorang anak, atau seberapapun modernnya mainan anak, seorang anak usia 6 atau 7 tahun lebih suka bermain dengan tanah, pasir, atau hal-hal sederhana yang mereka temukan di lingkungan mereka.

Kita dapat menemukan pernyataaan di atas dalam buku-buku kuno. Sun Simiao menegaskan dalam bukunya Resep Berharga untuk Kondisi Darurat, bahwa alasan mengapa seorang dokter dibutuhkan adalah karena orang-orang jatuh sakit akibat dari perilaku dan pikiran mereka yang tersesat

Tidak ada komentar:
Write komentar