Seorang bijak pernah berkata, “Wanita selalu mengembalikan
yang lebih untuk pria.” Jika kamu memberinya rumah, maka ia akan
memberimu kehangatan dalam rumahmu.
Jika kamu memberinya beras, ia akan mengembalikan nasi untukmu. Jika kamu memberinya CINTA, ia akan memberimu pengabdian seumur hidupnya.
Tapi jika kau memberinya PENGKHIANATAN, ia akan memberimu doa dalam airmata kepedihannya, dan itu berarti siapkan dirimu utk berjuta KEMALANGAN!”
Jika kemarin kamu berdoa dan kamu yakin bahwa dialah tulang rusukmu, maka terimalah dia bukan sebagai wanita yang sempurna, melainkan sebagai wanita yang terbaik.
Yang terbaik dari Tuhan bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah, tapi dia yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahannya dan ia yang punya sejuta maaf untuk kesalahanmu.
Ia yang menerima masa lalumu dan yang siap merancangkan masa depannya bersamamu. Ia yang selalu cemas dan hilang akal ketika kamu tak memberinya kabar. Ia yang bisa memberimu dampak positif dalam hidupmu. Ia yang mengingatkanmu akan Tuhan. Ia yang mengajakmu bersyukur saat kegagalan menghampiri hidupmu. Ia yang tidak pernah lupa menyebutmu dalam doanya. Ia yang mengajarkanmu akan tujuan hidup dan prioritas hidup.
Jika dulu sifat manjanya membuatmu tertawa lucu, jika dulu cemburunya berarti sayang buat kamu, jika dulu airmatanya bisa menyayat hatimu, maka, jika sekarang semuanya itu jadi alasan kamu melepaskannya, maka merenunglah sejenak.
Karena mungkin pernyataan ini benar! “Sebenarnya bukan karena manjanya, cemburunya, atau sifat buruk lainnya yang menyebabkan kamu berani melepaskannya, tapi karena sekarang kamu mengijinkan wanita lain menjadi pendengar masalahmu dengannya.”
Jika kamu memberinya beras, ia akan mengembalikan nasi untukmu. Jika kamu memberinya CINTA, ia akan memberimu pengabdian seumur hidupnya.
Tapi jika kau memberinya PENGKHIANATAN, ia akan memberimu doa dalam airmata kepedihannya, dan itu berarti siapkan dirimu utk berjuta KEMALANGAN!”
Jika kemarin kamu berdoa dan kamu yakin bahwa dialah tulang rusukmu, maka terimalah dia bukan sebagai wanita yang sempurna, melainkan sebagai wanita yang terbaik.
Yang terbaik dari Tuhan bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah, tapi dia yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahannya dan ia yang punya sejuta maaf untuk kesalahanmu.
Ia yang menerima masa lalumu dan yang siap merancangkan masa depannya bersamamu. Ia yang selalu cemas dan hilang akal ketika kamu tak memberinya kabar. Ia yang bisa memberimu dampak positif dalam hidupmu. Ia yang mengingatkanmu akan Tuhan. Ia yang mengajakmu bersyukur saat kegagalan menghampiri hidupmu. Ia yang tidak pernah lupa menyebutmu dalam doanya. Ia yang mengajarkanmu akan tujuan hidup dan prioritas hidup.
Jika dulu sifat manjanya membuatmu tertawa lucu, jika dulu cemburunya berarti sayang buat kamu, jika dulu airmatanya bisa menyayat hatimu, maka, jika sekarang semuanya itu jadi alasan kamu melepaskannya, maka merenunglah sejenak.
Karena mungkin pernyataan ini benar! “Sebenarnya bukan karena manjanya, cemburunya, atau sifat buruk lainnya yang menyebabkan kamu berani melepaskannya, tapi karena sekarang kamu mengijinkan wanita lain menjadi pendengar masalahmu dengannya.”
Itulah PENGKHIANATAN yang tidak pernah disadari seorang pria! Berbahagialah bersama dia yang Tuhan ciptakan dari Tulang Rusukmu..
Tidak ada komentar:
Write komentar