Selama ribuan tahun kebudayaan Dewata, orang bijaksana berusaha keras
mengajarkan orang untuk bersikap toleran dan pemaaf, terhadap
penghinaan, dan bersabar merupakan tanggung jawab besar, sehingga
menciptakan sebuah nilai yang berharga yaitu "Budaya kesabaran."
Disertai dengan kesabaran dan tutur kata yang baik orang yang bagaimana
pun jahat dan tidak berpengertian, maka pasti akan merasa malu dan tidak akan
melanjutkan permasalahannya lagi.
Sehingga masalah yang sebesar apa pun pasti dapat diselesaikan jika kita mempunyai niat yang baik juga kesabaran dan toleransi yang tinggi. Selanjutnya baru kita bisa menjelaskan semua masalah dengan tenang dan ramah.
Menyampaikan pikiran dan kata-kata bajik, saya percaya bahkan orang yang paling angkuh sekali pun akan berubah dan membuat kejengkelan dan konflik terbesar mencair. Janganlah kita anggap remeh dan melupakan kekuatan luar biasa dari kebajikan dan kesabaran.
Sehingga masalah yang sebesar apa pun pasti dapat diselesaikan jika kita mempunyai niat yang baik juga kesabaran dan toleransi yang tinggi. Selanjutnya baru kita bisa menjelaskan semua masalah dengan tenang dan ramah.
Menyampaikan pikiran dan kata-kata bajik, saya percaya bahkan orang yang paling angkuh sekali pun akan berubah dan membuat kejengkelan dan konflik terbesar mencair. Janganlah kita anggap remeh dan melupakan kekuatan luar biasa dari kebajikan dan kesabaran.
Ada sebuah pepatah tentang Kesabaran
Jika orang kaya dapat sabar, mereka akan mengabadikan leluhurnya.
Jika
orang miskin dapat sabar, mereka akan mulia.
Jika ayah dan anak dapat
sabar, sang anak akan berbakti pada orangtuanya
dan ayahnya dapat
menjadi orangtua yang menyayangi anaknya.
Jika saudara dapat sabar,
mereka akan memperlakukan satu sama lain dengan kebenaran dan
ketulusan.
Jika teman dapat sabar, persahabatan mereka akan bertahan.
Jika suami dan istri dapat sabar, hubungan mereka akan harmonis.
Di
tengah-tengah kesengsaraan, mereka yang dapat bersabar diejek dan
ditertawakan oleh orang lain.
Tapi, sekali seseorang telah dapat
mengatasi penderitaan, orang-orang yang mencemooh dan menertawai akan
menjadi malu.
Sebenarnya diantara manusia, engkau berbuat baik kepada saya, maka saya
akan berbuat lebih baik lagi kepadamu. Pada dasarnya itulah sifat
manusia. Jika dengan kejahatan membalas kejahatan, dengan kebencian
membalas kedengkian dan saling menyakiti, maka hanya akan memperdalam
kontrakdiksi kebencian tersebut dan tidak dapat memecahkan masalah yang
mendasar.
Setelah menghadapi masalah seharusnya yang pertama-tama kita lakukan
adalah intropeksi diri sendiri. Walaupun pihak lawan benar atau salah,
pertama yang harus kita lakukan adalah mengalah, mundur selangkah,
dengan hati tenang dan tutur kata yang baik menjelaskan permasalahannya.
Tidak ada komentar:
Write komentar