|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 24 Agustus 2012

Cara Menimbang Berat Gajah

 

Cao Chong ( 曹冲 ) adalah putra Cao Cao yang dikenal sebagai orang yang sangat bertalenta dan cerdas sejak usia dini. 

Ketika ia berumur sekitar enam tahun kecerdasannya diperkirakan sama dengan orang dewasa. 

Suatu hari, Sun Quan, yang kemudian memerintah Negara Wu bagian Timur pada zaman Tiga Kerajaan (San Guo atau Samkok), mengirim seekor gajah kepada Cao Cao, si penguasa utara sebagai hadiah. 

Ketika gajah itu dikapalkan ke Ibukota Xuchang, Cao Cao memimpin pejabat-pejabat militer dan sipil, juga anaknya yang masih muda Cao Chong, untuk melihat gajah itu.

Cao Cao belum pernah melihat seekor gajah sebelumnya. Gajah itu besar dan tinggi, kakinya tebal seperti pilar sebuah aula, dan orang dapat berjalan di bawah perutnya. 

Cao Cao berkata, “Ini benar-benar seekor gajah yang besar. Tetapi berapa beratnya? Apakah ada yang tahu bagaimana cara menimbangnya?” Pertanyaan bagus yang mengawali sebuah diskusi hangat di antara para pegawai. Seseorang mengatakan, “Kita harus membuat sebuah timbangan yang besar sekali.” 

Yang lain mengatakan, “Harus sebesar apa timbangannya itu? Dan yakinkah Anda gajah itu tidak akan lari dari timbangan itu? Satu satunya cara yang bisa saya pikirkan adalah membunuhnya dan memotongnya menjadi beberapa bagian.”

Yang lain mentertawakan pegawai itu, dan menganggap bahwa sarannya adalah ide yang bodoh. Mereka juga tidak setuju membunuh gajah itu. Sesaat kemudian, seorang anak laki-laki melangkah maju dan berkata, “Ayah, saya tahu bagaimana caranya menimbang gajah itu.”

Cao Cao geli dan tertawa saat melihat itu adalah anaknya Cao Chong. Ia berkata, “Kamu bahkan belum cukup umur. Kamu punya ide apa? Coba katakan dan kita lihat apakah masuk akal.” 

Cao Chang menjelaskan apa yang sedang ia pikirkan. Cao Cao sangat senang. Ia segera memberikan perintah kepada para pengawalnya untuk mempersiapkan menimbang gajah tersebut. Kemudian ia memberi tahu para pegawai, “Ayolah! Kita akan melihat berat gajah itu di atas sungai.”

Semua pegawai mengikuti Cao Cao ke sungai, dimana sebuah perahu besar sedang bersandar. Cao Chong meminta para pengawal menggiring gajah itu naik ke perahu. Ketika perahu telah tenang, ia menandai permukaan air pada lambung perahu, setelah itu meminta gajah itu diturunkan dari kapal.

Selanjutnya, ia memerintahkan para pengawal memasukkan bebatuan dengan berbagai ukuran ke dalam kapal. Saat permukaan air mencapai garis yang ditandai pada lambung perahu itu, ia kemudian meminta para pengawal untuk menghentikan memuat batu-batu itu.

Awalnya, para pegawai tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Mereka dengan cepat mengerti pemecahan masalahnya ketika mereka melihat permukaan air mencapai tanda garis itu. Mereka berseru, “Gagasan yang bagus. Ide yang hebat!” Semua orang menyadari bahwa dengan menghitung berat batu-batu itu dan menjumlahkannya, mereka dengan mudah dapat menentukan berat gajah tersebut.

Tidak ada komentar:
Write komentar