|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 09 Agustus 2012

Cendekiawan Yang Gigih Belajar Dalam keadaan Sulit

 

Para cendekiawan Tiongkok kuno, mereka sangat miskin dan tidak mampu untuk membayar sebuah buku yang mahal atau pergi ke sekolah, tetapi mereka tetap giat belajar atas kemauan mereka sendiri dengan berbagai cara. 

 "Cahaya yang dipantulkan oleh salju atau dikumpulkan dari kunang-kunang" sekarang digunakan untuk merujuk pada mereka yang gigih belajar dalam keadaan sulit.

车 胤 Ch'e Yin abad ke-4, belajar dengan menggunakan banyak kunang-kunang dan menempatkan mereka dalam kantongan sebagai sumber cahaya.

Pada zaman Dinasti Jin, ada seorang pria bernama Che Yin ( 车 胤 ) yang gemar belajar. Tetapi karena kondisi keluarganya yang miskin, ayahnya tidak mampu menyediakan kondisi yang ideal baginya untuk belajar.

Keluarga itu untuk cukup bertahan hidup, mereka bahkan tidak bisa membeli minyak lampu bagi anaknya untuk belajar di malam hari, sehingga putranya hanya bisa belajar di siang hari.

Pada suatu malam di musim panas, ketika Che Yin sedang belajar, Ia tiba-tiba melihat banyak kunang-kunang menerangi langit. Mereka bagaikan secercah cahaya dalam kegelapan langit yang pekat. Dia mendapat sebuah ide : Jika banyak kunang-kunang dikumpulkan dalam sebuah wadah bersama-sama, mereka mungkin bisa berfungsi seperti sebuah lampu.

Setelah mendapatkan ide tersebut,  ia mencari sebuah kantong sutra putih untuk menangkap kunang-kunang sebanyak yang dia bisa, dan kemudian menggantung kantong ini. Meskipun tidak seterang lampu, tapi bisa bekerja cukup baik sehingga ia bisa menggunakan cahayanya untuk membaca.

Sejak saat itu, jika ada kunang-kunang di sekitarnya maka ia akan menggunakannya sebagai lampu untuk belajar. Karena kegigihannya dalam belajar dan berlatih keras dalam hidupnya ia pun menjadi seorang pejabat senior di kemudian hari.

孙 康 Sun K'ang dari abad ke-4, belajar di musim dingin dengan cahaya yang dipantulkan dari salju.

Karena tidak punya uang untuk membeli minyak lampu, Sun Kang tidak bisa membaca di malam hari, ia tidak punya pilihan lain selain pergi tidur lebih awal. Ia berpikir bahwa membuang-buang waktu seperti ini adalah sangat disayangkan.

Suatu hari pada tengah malam, ia terbangun dari mimpinya dan melihat bahwa ada seberkas sinar yang masuk dari celah jendela. Cahaya ini dipantulkan oleh salju dan berasal dari sinar bulan dan cukup terang untuk digunakan untuk membaca.

Dia melihat hal itu dan memutuskan untuk segera berpakaian dan mengambil buku-bukunya. Cahaya yang dipantulkan dari salju di tanah membuat daerah luar rumah menjadi lebih terang daripada bagian dalam ruangan. Meskipun malam begitu dingin,  namun Sun Kang mulai belajar diterangi oleh cahaya bulan. Jika ia kedinginan, ia beristirahat sejenak dengan berlari-lari dan menghangatkan tangannya.

Sejak saat itu, setiap kali ada salju di tanah ia menggunakan kesempatan itu untuk belajar. Tekadnya memungkinkan dia maju dengan pesat, dan memberinya kesempatan untuk menjadi orang yang terpelajar. Dalam hidupnya, dia juga menjadi seorang pejabat senior di kemudian hari.

Idiom "Cahaya yang dipantulkan oleh salju atau dikumpulkan dari kunang-kunang" sekarang digunakan untuk merujuk pada mereka yang gigih belajar dalam keadaan sulit.

Tidak ada komentar:
Write komentar