Dari masa lalu, kita bisa melihat diri kita sendiri disaat sekarang. Setiap
orang pasti mempunyai masa lalu, ada yang buruk dan ada yang baik. Ketika masa lalu
itu sudah berlalu, maka akan hilang tak berbekas.
Masa
lalu seseorang pasti bukan perasaan senang atau sengsara yang sederhana, tapi pasti
adalah percampuran dari berbagai perasaan, emosi dan keadaan.
Ada yang bisa membuat diri kita ingin menghidupkan kembali impian lama, ada juga yang bisa membuat kita menghindar dan menjauhi, ada penelitian psikologi yang menunjukkan, manusia yang sering menyimpan dan meninggalkan ingatan-ingatan yang indah, akan lebih panjang umur dan hidup dengan mental yang lebih sehat dari pada orang yang sering menyisakan memori buruk dalam hatinya.
Ada yang bisa membuat diri kita ingin menghidupkan kembali impian lama, ada juga yang bisa membuat kita menghindar dan menjauhi, ada penelitian psikologi yang menunjukkan, manusia yang sering menyimpan dan meninggalkan ingatan-ingatan yang indah, akan lebih panjang umur dan hidup dengan mental yang lebih sehat dari pada orang yang sering menyisakan memori buruk dalam hatinya.
Maka
dari itu kita bukan hanya mengelola dan menciptakan masa sekarang yang
indah, agar supaya bisa mendapatkan masa lalu diri sendiri yang indah,
juga harus belajar menghapuskan semua ketidak-senangan, kemurkaan dan
dendam, agar diri kita dimasa sekarang ini tidak terlibat dan
terbelenggu oleh masa lalu.
Tetapi,
ada sebagian orang beranggapan bahwa masa lalu mereka masih belum
berlalu, maka dari itu mereka mencoba untuk mencari kembali masa lalu mereka
disaat sekarang.
Ada sebagian orang yang tidak menemukan, ada sebagian orang beruntung, mereka bisa menemukan kembali masa lalu mereka.
Ada
seorang ibu, ia tidak mampu memelihara anaknya sendiri. Ibu itu lalu
mengantar anaknya ke panti asuhan, namun setiap hari libur, dia akan
pergi ke panti asuhan itu menjadi relawan membantu menjaga anak-anak
yatim piatu, tentunya tujuan yang paling utama adalah menengok anak
kandungnya sendiri, untuk memberikan perhatian yang lebih pada anak
kandungnya.
Masih
beruntung, anak itu tumbuh dewasa dengan lancar, lulus dari perguruan
tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang lumayan enak, bisa hidup mandiri.
Suatu
hari anak tersebut pergi ke panti asuhan untuk berkunjung, dia lalu
bertanya kepada ibu tua yang berada dipanti asuhan, menanyakan apakah
dia masih mempunyai keluarga.
Ibu tua itu memberitahu pada dia, seharusnya disini ada satu alamat, mungkin bisa mencoba cari kesana.
Dia
mencari alamat itu dan menemukannya. Namun saat itu ibu kandungnya itu
telah meninggal dunia, orang yang menghuni rumah itu memberitahu
kepadanya bahwa ibu kandungnya telah meninggalkan satu kotak kecil,
mungkin bisa membantu dia mendapatkan data yang lebih banyak.
Dia membuka kotak kecil itu, didalam kotak terdapat banyak sekali gulungan-gulungan karcis bis yang diikat dengan karet.
Dia melepaskan salah satu gulungan lembaran sisa tanda terima karcis pemberhentian kereta api dan bis yang banyak sekali.
Dia lalu
melihat ada setumpuk foto didalam kotak, gambar-gambar dalam foto
semuanya adalah foto bibi yang setiap minggu datang ke panti asuhan
untuk menjenguknya, serta gambar keseharian dia ketika di panti asuhan,
dibelakang setiap lembar foto tertulis namanya dan sebuah kalimat
“Anakku sayang, ibu sangat mencintaimu”.
Orang
itu memberitahu kepadanya, bahwa semua orang disekitar sini tahu ibu itu
setiap minggu pergi menengok anaknya. Mereka pernah menanyakan kepada
ibu itu mengapa anaknya tidak dijemput untuk tinggal bersamanya. Dia
berkata tidak sanggup menghidupi anak itu, lagi pula dia takut
lingkungan disana bisa merusak pertumbuhan anaknya, jadi hanya di panti
asuhan dia baru bisa sedikit banyak memberikan perhatian kepada anaknya.
Saat itu
dia baru menyadari, ternyata bibi yang setiap minggu datang ke panti
asuhan untuk menemaninya itu adalah ibu kandungnya, ternyata ibu
kandungnya selalu berada disampingnya dan tak pernah meninggalkan dia.
Dia
memeluk kotak kecil yang berisikan foto-foto dan tanda terima karcis
kereta itu dan menangis tersedu. Kemudian dia berterima kasih kepada Tuhan,
yang membiarkan dia walau hidup di panti asuhan tetapi bukan yatim
piatu karena ibunya selalu menemani dia.
Dia telah menemukan masa lalu, menemukan cinta kasih dari ibunya. Masa lalunya bukan saja tidak hilang, sebaliknya membuat hatinya terpadati oleh kasih sayang.
Sudah
tentu sebagian besar orang tidak mempunyai pengalaman hidup yang begitu
sulit dan menyedihkan, kepada orang yang mempunyai pengalaman hidup
seperti ini juga sangat jarang mendapatkan keberuntungan seperti ini
untuk menemukan kembali masa lalunya. Anak muda tersebut sangat
beruntung sekali, karena akhirnya dia mengetahui bahwa ibunya selalu
mendampingi dirinya, cinta kasih dari ibunya selama ini tidak pernah
berhenti.
Dalam
kenyataannya, masa lalu dari kebanyakan orang tidak dramatis seperti
ini, kecuali di masa kecil, masa lalu kita sebagian besar terjadi bukan
karena perbuatan dari orang lain, setelah kita tumbuh dewasa, masa lalu
kita adalah kumpulan hidup dari segala sikap dan perilaku kita sendiri,
oleh karena itu ketika kita berdiri disaat sekarang melihat masa lalu
diri sendiri, kita tidak membutuhkan pencarian yang terlalu banyak,
karena aku sekarang ini merupakan penampakan dari aku dimasa lalu.
Menghadapi
masa lalu, kita bertanya kepada diri sendiri, apakah kita mengharapkan
dia menghilang dengan cepat ataukah kita mengharapkan dia bisa datang sekali
lagi?
Tidak ada komentar:
Write komentar