Dalam budaya Tradisional China, selain cinta antara pasangan seharusnya lebih menekankan pada tanggung jawab untuk merawat satu sama lain.
Ada pepatah yang mengatakan, "Selama sepuluh tahun mereka bisa berusaha untuk hidup bersama, selama seratus tahun mereka dapat berusaha untuk tidur bersama." Hal ini menunjukkan bahwa hubungan berlanjut tanpa meninggalkan dan takdir yang dihargai.
Ada pepatah yang mengatakan, "Selama sepuluh tahun mereka bisa berusaha untuk hidup bersama, selama seratus tahun mereka dapat berusaha untuk tidur bersama." Hal ini menunjukkan bahwa hubungan berlanjut tanpa meninggalkan dan takdir yang dihargai.
Tindakan
dan karakter moral seseorang sangat penting untuk meningkatkan moralitas agar semua orang bersikap baik, tulus, jujur, dan toleran sebagai pondasi perkawinan. Sepasang suami istri
seharusnya ramah tamah, baik, saling menghormati dan saling mencintai untuk memiliki pernikahan yang
bahagia, peduli dengan
pasangannya karena hanya dengan demikian sebuah perkawinan baru dapat
berbahagia dan tumbuh. Perkawinan adalah landasan sebuah keluarga. Jika
sebuah perkawinan kokoh maka keluarga akan harmonis.
Keluarga
adalah landasan suatu bangsa. Sebuah keluarga yang sehat dipercaya
menjadi landasan bagi suatu bangsa, dan memungkinkannya tumbuh dengan
baik dan menjadi makmur.
Saat ini, ketika angka perceraian terus meningkat, membaca cerita
tentang pasangan kuno memberikan satu perasaan baik tentang hubungan
yang mereka miliki.
Ini adalah sebuah kisah Liu
Tingshi seorang terpelajar di China Utara pada masa Dinasti Song
(960-1279). Ia tinggal di daerah yang sekarang disebut sebagai Provinsi
Shandong dan menjabat sebagai pejabat pemerintah kelas menengah.
Sebelum
Liu Tingshi menempuh ujian pejabat sipil tingkat provinsi untuk menjadi
seorang pegawai pemerintah tingkat menengah, ia bertemu dengan seorang
gadis petani di kota kelahirannya dan melamarnya. Gadis itu menerima
lamarannya walaupun Liu tidak dapat menjanjikan memberi kepada
keluarganya mas kawin sebagaimana biasanya.
Liu Tingshi akhirnya lulus ujian pegawai pemerintah tingkat provinsi dan menjadi seorang pegawai pemerintah.
Ia
sangat dihargai oleh atasannya. Semua orang tahu Liu Tingshi adalah
seorang pemuda yang punya harapan masa depan yang cemerlang. Sementara
itu, tunangan Liu jatuh sakit parah dan menjadi buta. Orang tuanya yang
petani kurang mampu merasa ia tidak pantas menikahi Liu. Mereka tidak
berani mengangkat topik pertunangan anak gadisnya dalam pembicaraan.
Seorang teman memcoba berbicara dengan Liu agar membatalkan perkawinannya dengan gadis petani itu. Katanya
pada Liu, "Ia buta sekarang. Mengapa Anda tidak mencari orang lain untuk
Anda nikahi demi karier dan masa depan keluarga Anda? Bila Anda harus
menikah dengan seseorang dari keluarganya, sebagai gantinya nikahilah
adik perempuannya".
Liu
Tingshi menjawab, "Ketika saya bertunangan dengannya saya telah
menyerahkan hati saya. Mungkin ia buta tetapi hatinya utuh. Bila saya
mengingkari janji maka hati saya tentulah tidak lurus. Kecuali itu,
setiap orang menjadi tua. Ketika isterinya menjadi tua, seorang lelaki
tidak seharusnya menggantinya dengan yang lebih muda bukan? Seorang
lelaki harus memegang kata-katanya. Saya tidak seharusnya mengubah hati
saya".
Karena
itu Liu Tingshi lalu menikahi gadis petani yang buta itu. Setelah mereka
menikah Liu Tingshi melakukan yang terbaik untuk merawat isterinya yang
buta itu. Mereka hidup bersama dengan baik dan sangat saling
menyayangi. Mereka bersama-sama membesarkan beberapa anak.
Liu dan istrinya memiliki pernikahan tahan lama bahagia. Mereka memiliki tiga anak. Ketiga anak itu sangat baik dalam Pemeriksaan Pegawai Negeri Sipil dan semua menjadi pejabat tinggi.
Setelah Su Dongpo mendengar cerita itu, ia sangat tersentuh. Dia berkomentar, "Liu Tingshi benar-benar memiliki hati yang mulia!"
Kehidupan keluarga merupakan hal terpenting dalam sebuah bangsa dan masyarakat. Untuk memelihara kehidupan keluarga adalah untuk memastikan stabilitas, ketahanan, dan kemakmuran suatu bangsa dan masyarakat.
Didalam Kitab Han dikatakan "Jangan lupa teman Anda saat Anda berada dalam masalah atau menyingkirkan istri yang berbagi masa sulit dengan Anda." (Catatan :
Kitab Kemudian Han disusun oleh Ye Fan di abad ke-5, dengan menggunakan
sejumlah sejarah sebelumnya dan dokumen sebagai sumber Ini mencakup
sejarah Dinasti Han Timur 25-220 Masehi.)
Tidak ada komentar:
Write komentar