Seseorang bisa menjadi
terganggu pikirannya pada suatu kejadian didalam hidupnya dan kasus itu
menjadi berlarut-larut hanya karena orang lain tidak punya kesabaran
untuk mendengarkan dan memberinya keadilan.
Ada sebuah kejadian nyata pada zaman Dinasti Song (960-1279 A.D.) Suatu hari di kantor pemerintahan kepala desa Wang Han yang baru dilantik.
Ketika itu datang seorang wanita yang kurang waras, meminta waktu ingin mengadukan suatu masalah kepada kepala desa. Menurut staff-staff kantor pemerintahan tersebut, wanita ini sudah beberapa kali datang dan melakukan hal yang sama, namun kepala-kepala desa terdahulu menolak menemuinya dengan alasan tidak punya waktu dan menyuruh satpam mengusirnya.
Namun wanita ini kemudian jadi membuat keributan dengan marah-marah di luar kantor kepala desa. Wang Han berpikir sejenak dan kemudian menyuruh staff-nya untuk mengantar wanita itu masuk menemuinya.
Ada sebuah kejadian nyata pada zaman Dinasti Song (960-1279 A.D.) Suatu hari di kantor pemerintahan kepala desa Wang Han yang baru dilantik.
Ketika itu datang seorang wanita yang kurang waras, meminta waktu ingin mengadukan suatu masalah kepada kepala desa. Menurut staff-staff kantor pemerintahan tersebut, wanita ini sudah beberapa kali datang dan melakukan hal yang sama, namun kepala-kepala desa terdahulu menolak menemuinya dengan alasan tidak punya waktu dan menyuruh satpam mengusirnya.
Namun wanita ini kemudian jadi membuat keributan dengan marah-marah di luar kantor kepala desa. Wang Han berpikir sejenak dan kemudian menyuruh staff-nya untuk mengantar wanita itu masuk menemuinya.
Wanita yang terlihat sudah berumur itu mulai bicara.
Wang Han mendengarkan apa yang dikatakan wanita itu dengan penuh
perhatian juga mengajukan banyak pertanyaan. Wanita itu bicaranya gagap
dan terputus-putus, namun Wang Han akhirnya mengerti inti dari masalah
yang ingin diungkapkan wanita itu.
Dia adalah isteri seseorang, namun ia tidak bisa punya anak. Suaminya menghamili perempuan muda dan mempunyai seorang anak. Saat suaminya meninggal, perempuan muda itu menguasai rumah dan harta suaminya, dan mengusir istri sah ini pergi keluar. Wanita ini sudah berkali-kali memohon kepada kepala desa dan para hakim untuk mencari keadilan, namun tidak digubris. Dia sangat frustasi dan akhirnya menjadi kurang waras.
Dia adalah isteri seseorang, namun ia tidak bisa punya anak. Suaminya menghamili perempuan muda dan mempunyai seorang anak. Saat suaminya meninggal, perempuan muda itu menguasai rumah dan harta suaminya, dan mengusir istri sah ini pergi keluar. Wanita ini sudah berkali-kali memohon kepada kepala desa dan para hakim untuk mencari keadilan, namun tidak digubris. Dia sangat frustasi dan akhirnya menjadi kurang waras.
Wang Han
mempelajari kasus ini, dan memerintahkan polisi untuk mengurus
pengembalian rumah dan harta kepada wanita ini. Wanita tesebut kembali pulih
dengan cepat dari sakitnya dan sangat berterimakasih kepada Wang Han.
Penduduk kampung memuji kepala desa mereka yang sabar, rendah hati dan perduli kepada siapapun. Kejadian ini terdengar sampai pemerintah pusat, dan Kaisar mengeluarkan maklumat menganugerahi Wang Han 300 gulung kain sutera dan satin.
Penduduk kampung memuji kepala desa mereka yang sabar, rendah hati dan perduli kepada siapapun. Kejadian ini terdengar sampai pemerintah pusat, dan Kaisar mengeluarkan maklumat menganugerahi Wang Han 300 gulung kain sutera dan satin.
Tidak ada komentar:
Write komentar